12

5.2K 778 84
                                    

Jeongin mengerjapkan matanya dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongin mengerjapkan matanya dengan pelan. Ia juga merasakan kepalanya yang sangat pening. Matanya menjelajahi isi kamar yang sedang ia tempati.

Kamar yang sangat mewah dengan dekorasi yang sangat maskulin. Dari dekorasinya saja Jeongin bisa menebak jika ini adalah kamar Hyunjin.

Tetapi ingatannya kembali kepada ayahnya. Jeongin langsung mengesampingkan selimut yang semula membungkus tubuh mungilnya lalu berdiri untuk kembali keruang bawah tanah.

"Mau kemana?" Tanya Hyunjin ketika di pintu berpapasan dengan Jeongin.

"Jeongin mau lihat ayah," kata Jeongin takut-takut.

Hyunjin mendorong tubuh mungil Jeongin untuk masuk lagi ke dalam kamarnya. "Ayahmu sudah dimakamkan."

Jeongin melebarkan matanya terkejut. "Kalau begitu Jeongin mau ke makam ayah." Pekik Jeongin keras kepala.

"Tidak, aku tidak mengizinkan mu." Ucap Hyunjin datar lalu mendorong tubuh mungil Jeongin ke atas ranjang.

"Pak Hyunjin sangat kejam! Pak Hyunjin jahat, tidak mempunyai perasaan! Jeongin benci sekali dengan Pak Hyunjin!" Teriak Jeongin tepat didepan wajah Hyunjin.

Hyunjin menunjukkan amarahnya tidak suka dengan perkataan yang dilontarkan oleh Jeongin.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Jeongin hingga membuat wajah Jeongin berpaling ke arah kiri.

"Siapa kau sampai berani berkata seperti itu padaku?" Desis Hyunjin tajam.

Jeongin menjatuhkan air matanya, pipinya sangat perih dan panas.

Hyunjin menjambak kasar rambut Jeongin hingga sang empu berdiri lalu tangannya yang lain mencengkram pipi Jeongin, "Jaga ucapanmu, jika kau tidak menginginkan hal yang lebih dari ini!" Desis Hyunjin tajam penuh penekanan lalu dengan sangat kasar ia melepaskan cengkraman tangannya pada pipi Jeongin hingga membuat Jeongin kembali terduduk di atas ranjang.

Hyunjin meninggalkan Jeongin yang menangis tersedu-sedu diatas ranjang, meratapi nasibnya yang sangat buruk.

•••

Jeongin terbangun ketika merasakan perutnya yang sangat lapar. Dari kemarin sepertinya belum ada asupan gizi yang memasuki perutnya.

Jeongin hanya menangis dan tidak sama sekali menyentuh makanan yang dibawakan oleh para pelayan.

Jeongin mengedarkan pandangannya dan betapa terkejutnya ia begitu melihat awan-awan melalui kaca jendela pesawat. Apa tidurnya sangat nyenyak, hingga ia tidak menyadari jika sudah berada di dalam pesawat.

Jeongin mencari sosok Hyunjin, ia benar-benar perlu menerima asupan gizi agar tenaganya sedikit terisi.

Akan tetapi Hyunjin belum muncul juga, Jeongin jadi merasa takut. Bagaimana kalau Hyunjin berniat jahat dengan membiarkannya naik pesawat lalu Jeongin akan dijual.

Jeongin buru-buru menepis pikiran negatifnya begitu melihat Hyunjin yang sanagat tampan berjalan ke arahnya lalu duduk di kursi sebelahnya.

Jeongin menelan ludahnya takut, untuk meminta makan pun ia merasa sangat takut apalagi melihat wajah Hyunjin yang terlihat sangat serius memandangi layar ponselnya.

Tiba-tiba seorang pramugari cantik datang dengan menyajikan berbagai hidangan yang sangat menggugah selera. Jeongin menelan ludahnya menahan rasa laparnya.

"Silahkan dinikmati," ucap Pramugari cantik itu seraya tersenyum manis.

Jeongin membalas senyum manis pramugari tersebut. Sedangkan Hyunjin masih sama, hanya duduk diam sambil menscroll layar ponselnya.

Ingin rasanya Jeongin menyantap hidangan tersebut tetapi ia tidak berani melakukannya sebelum Hyunjin yang menyuruhnya.

Akhirnya dengan perut yang sangat lapar ia menunggu Hyunjin yang tengah sibuk dengan ponselnya.

Hyunjin sedikit bergerak dari kursinya, Jeongin lantas menoleh dan mengamati setiap pergerakan Hyunjin. Hyunjin menaruh ponselnya, kemudian sekilas menoleh ke arah Jeongin. "Kau ingin makan?" Tawar Hyunjin dengan suara datarnya.

Jeongin mengangguk dengan mata berbinar. Akhirnya ia akan makan, rasanya bahagia sekali.

Lalu dengan cepat ia mengambil beberapa hidangan yang dari tadi sangat menggugah seleranya. Ia memakannya dengan cepat dan lahap. Hyunjin mengeryit melihat cara makan Jeongin yang seperti tidak pernah makan selama bertahun-tahun.

•••

Jangan lupa vote komen ya ❤️

This Is Love [HyunJeong]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang