O8

6.2K 784 72
                                    

Jeongin turun dari taksi setelah sampai tepat di apartemen milik Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongin turun dari taksi setelah sampai tepat di apartemen milik Hyunjin.

"Terimakasih." Ujar Jeongin tersenyum kearah supir taksi. Taksi tersebut lalu meninggalkan apartemen Hyunjin.

Jeongin melangkahkan kaki kecilnya untuk menaiki lift. Jeongin memencet tombol lift lalu kemudian masuk kedalamnya.

Setelah beberapa lama lift tersebut sampai dilantai apartemen Hyunjin.

Jeongin merasakan hatinya gugup guna memasuki apartemen Hyunjin. Jeongin menetralkan dirinya untuk tidak gugup lalu kemudian memencet bel apartemen Hyunjin.

Tak lama kemudian Hyunjin muncul dengan raut wajah lelahnya dan juga pakaian yang dikenakan sudah tidak beraturan.

Jeongin menelan ludahnya kala Hyunjin menatapnya dalam.

"Masuk," Hyunjin berujar dingin, itu membuat tubuh Jeongin merinding.

Jeongin mengikuti Hyunjin untuk masuk kedalam apartemennya.

Hyunjin tiba-tiba saja berbalik lalu tanpa aba-aba langsung mencium bibir Jeongin. Jeongin yang belum dalam persiapan tentu saja terkejut, tetapi ia tak menolak bibir Hyunjin yang melumat bibirnya dengan penuh nafsu.

Hyunjin memeluk tubuh mungil Jeongin posesif lalu memasukkan lidahnya saat Jeongin sedikit membuka mulutnya karena kehabisan nafas.

Dirasa Jeongin yang benar-benar kehabisan nafas, Hyunjin dengan tidak rela melepaskan ciumannya.

Lalu ia tersenyum senang saat melihat bibir Jeongin yang memerah dan membengkak akibat ulahnya.

"Kau harus ingat, sekarang kau hanya milikku!" Hyunjin mengusap pelan bibir Jeongin yang basah karena bekas ciumannya.

Jeongin hanya diam seraya memandang polos kearah Hyunjin. Sejujurnya Jeongin masih tidak paham dengan ucapan Hyunjin.

"Sex with me baby?" Bisik Hyunjin dengan suara seraknya. Bibirnya sudah menjelajahi setiap inci leher putih nan mulus Jeongin.

Hyunjin menghisapnya cukup kuat hingga membuat Jeongin refleks menengadah dan memberikan Hyunjin banyak akses untuk menikmati lehernya.

Hyunjin memasukkan satu jarinya untuk memenuhi lubang hangat Jeongin.

Hyunjin tersenyum tatkala Jeongin yang memejamkan matanya menikmati permainannya.

Hyunjin menarik keluar jari-jarinya lalu menggendong tubuh ringkih Jeongin dan membaringkan keatas ranjang.

Dibawah sana Jeongin memandang Hyunjin dengan mata sayu nya, Hyunjin kalap dan nafsu.

Jeongin terkejut begitu Hyunjin melepaskan celananya hingga terpampang lah aset Jeongin.

Jeongin terkejut lagi begitu Hyunjin melepas celananya, Jeongin menelan ludahnya susah payah tatkala melihat penis Hyunjin yang sudah sangat tegang dan siap memasuki hole-nya.

Dan dengan sekali hentakan Hyunjin memasukkan benda berurat miliknya kedalam lubang Jeongin.

"Akhh," Jeongin hanya bisa mendesah pasrah saat penis milik Hyunjin bersiap memasuki lubangnya.

Jeongin merasakan sangat sakit dan juga perih saat penis tersebut sudah setengah memasukinya, walaupun ini yang kedua kalinya tapi tetap saja masih terasa sakit.

"Akhss akhh pakkhhh hyunhhh akhhh,"

Jeongin menutup matanya seraya meremas bahu Hyunjin guna meredamkan rasa sakit yang tengah dirasakannya.

Jleb

"Akhh saakithhh akhhsss oohhh emmhhh," desah Jeongin sedikit berteriak begitu milik Hyunjin masuk seluruhnya kedalam hole-nya dan mengenai titik prostat Jeongin.

Tanpa menunggu apapun Hyunjin langsung memaju mundurkan miliknya.

"Akhh umhhh ahh akhh pakkhhh hyunhhh," Jeongin semakin menggila tatkala Hyunjin menghantam prostatnya.

"Panggil aku Daddy." Bisik Hyunjin tepat ditelinga Jeongin sambil terus mempercepat temponya.

"Akhhsss shit kau sangathhh sempitthh babyyhhh," Ucap Hyunjin merasakan penisnya diremas dengan sangat kuat.

"Akhh daddyhhh jeong-jeonginhhh akhh umhhh," Jeongin hanya mampu menyenderkan kepalanya pada ceruk leher Hyunjin.

"Ahhh akhhh hampirhhh sampaihhh," Ujar Hyunjin dengan keringat yang sudah membasahi sebagian wajah tampannya.

"Oohh kauuhh menjepitkuhhh babyyhhh," Hyunjin melumat bibir Jeongin dan menghisapnya dengan kuat seolah bibir Jeongin adalah makanan yang lezat untuk dimakan.

Hyunjin merasa pelepasannya akan sampai hingga ia dengan brutal semakin menggerakkan miliknya didalam sana.

"Oohhh ahhh umhhh akhhh jeonginhhhh,"

Crot

Crot

"Uhhhh," Jeongin melenguh pelan begitu Hyunjin melepaskan penyatuannya lalu benihnya jatuh melumuri paha Jeongin.

Jeongin masih tetap memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.

Hyunjin mengelus mata Jeongin agar sang empu membuka matanya,

Jeongin membuka matanya lalu mata sayu nya bertemu langsung dengan mata Hyunjin.

"Apa kau lelah?" Tanya Hyunjin sambil menatap manik mata Jeongin.

Jeongin mengangguk lemah, Jeongin benar-benar merasakan tubuhnya yang seolah tak bertulang.

"Tidurlah," Hyunjin membawa Jeongin kedalam pelukannya. Jeongin hanya bisa menahan rasa terkejutnya karena Hyunjin yang tiba-tiba saja bersikap lembut terhadapnya. Kantuk yang menyerang membuat Jeongin memejamkan matanya dengan cepat.

•••

Jangan lupa vote komen ya ❤️

This Is Love [HyunJeong]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang