Bel pulang sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu. Beberapa siswa SMA Impian Bangsa sudah pulang, terkecuali para pengurus osis.
Mereka sedang membersihkan ruangan osis, sebagaimana rutinitas mereka setiap seminggu sekali.
"Rain!" panggil seseorang. Sang empunya nama menoleh.
"Tuh yang cewe malah pada ngegosip di kamar mandi. Udah gue panggilin kaga pada keluar. Yakali gue masuk ke dalem kamar mandi cewe"
Rain-sang ketua osis, menghela nafas panjang. "Yaudah lo kumpulin semua berkas ini terus taruh di meja lo ya?"
Laki-laki itu mengangguk.
Langsung saja Rain meninggalkan ruang osis dan pergi ke kamar mandi perempuan. Tapi dia tidak masuk, hanya berdiri di depan pintu.
"Eh pengurus osis yang di dalem kamar mandi,keluar dah!"
Tiga kali Rain mengucapkan kata yang sama, tapi tidak kunjung ada jawaban, hanya sepi.
"Lah, ini si Reyhan serius apa nggak sih?"
Karena suasana kamar mandi sepi, Rain masuk kedalam kamar mandi itu. Benar saja, tidak ada orang.
Samar-samar Rain mendengar suara tangis seseorang.
Eh, suara siapa tuh? batin Rain berucap.
Rain mengetuk pintu kamar mandi itu sambil berucap, "Halo, ada orang di dalam?"
Hening. Suara tangis itu berhenti.
(Eaaa tegang amat, tenang ini bukan cerita horor kok 😂)
Tak lama kemudian, pintu kamar mandi itu terbuka. Keluar seorang siswi yang pakaian dan rambut panjangnya berantakan. Tapi itu tidak bisa menutupi wajahnya yang cantik.
"Eh," ucap Rain.
Baru saja Rain ingin menanyakan sesuatu, tapi siswi itu langsung berjalan santai keluar dari kamar mandi. Rain yang penasaran, diam-diam mengikuti siswi itu yang ternyata pergi ke rooftop.
Siswi itu hanya berdiri di tengah-tengah rooftop sambil menatap langit. Semilir angin menerpa wajahnya dan wajah Rain. Rambut siswi itu tersibak, menunjukkan wajahnya yang pucat,tapi manis. Rain bisa melihat itu.
Semburat jingga dari matahari, menerpa wajahnya. Perlahan, darah menetes dari tangannya yang terkepal. Semakin lama darah itu semakin banyak.
Rain melihat siswi itu meringis, tapi siswi itu malah memejamkan matanya. Karena khawatir, Rain menghampiri sisiwi itu dan menarik tangan kirinya yang terkepal. Ternyata dia memegang silet.
Rain mengambil silet itu secara paksa sehingga tangannya tergores.
Siswi itu membuka matanya dan manatap Rain sambil mengernyitkan dahinya.
"Lo gila ya!"
Rain mengangkat sebelah alisnya,"Lo mau bunuh diri ya?"
"Bukan urusan lo!" ucap gadis itu sambil berjalan meninggalkan rooftrop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta? (Completed)
Teen FictionCinta itu tumbuh di hati yang lapang karena dia tidak bertepi. Kehidupan yang sulit dan rumit ini, sering kali membuat manusia melupakan itu. Sehingga cinta selalu terkesan sempit dan rumit. Memang benar menghadapi kehidupan yang sebenarnya tidakla...