8) Renggang

105 7 0
                                    

MOS telah usai, ujian semester ganjil juga sudah usai, UN kelas 12 juga sudah usai. Saatnya liburan panjang. Setelah liburan itu, barulah Hana akan pindah jurusan.

Hari ini, Hana pergi berjalan-jalan bersama Rain. Menikmati minggu pagi yang cerah. Mereka sekedar duduk di taman, atau membeli beberapa cemilan dan memakannya bersama.

"Gue penasaran deh Rain," ucap Hana ketika mereka selesai membeli jajanan.

Rain menghentikan langkah, diikuti oleh Hana.

"Penasaran soal apa?"

"Kenapa lo tinggal sendirian? Orang tua lo ke mana?"

Rain menggeleng, "Gue nggak tau. Udahlah jangan di bahas"

Hana mengernyit, "Lo nggak percaya sama gue, ya?"

"Gue bakalan kasih tau lo, di waktu yang tepat. Nanti, bukan sekarang"

Hana mengangguk dan mencoba memahami perasaan Rain. Tiba-tiba handphonenya berbunyi. Telpon dari ayahnya.

"Hana?"

"Ya, ayah?"

"Nanti malem ayah pulang bawa tamu. Kamu dandan yang rapih, yang cantik juga ya. Tamu ayah datang dari jauh"

"Iya ayah"

Sambungan terputus. Rain mendengar semua itu.

"Lah kalau itu tamu ayah lo, ngapain lo di suruh dandan?"

Hana mengangkat bahu, tidak peduli. "Gue nggak berani ngebantah"

Mereka berdua kembali melanjutkan langkah.

"Kita nonton film korea terbaru yuk!" ajak Hana.

"Ayo! Film apa?"

"Golden eyes! Pemerannya ganteng loh"

Hana mengangguk, semangat. Lalu mereka melanjutkan langkah.

Saat ini, serasa dunia milik berdua. Belum, mereka belum pacaran. Hanya masih saling memahami dan mengerti.

"Gantengan mana sama gue?"

Hana langsung tertawa dan menyela, "Gantengan gue!"

~~~~~~~~~~~~~~~~♥~~~~~~~~~~~~~~~

Pukul 8 malam. Sang ayah tiba bersama seorang laki-laki muda. Mungkin jika Hana menduga, umurnya sama dengan Hana. Dan benar saja memang umurnya sama dengan Hana.

Hana sudah berdandan yang cantik, tanpa bermaksud apapun. Dia hanya mengikuti kemauan ayahnya.

"Namanya Zayn Javvad. Dia asli orang Indonesia yang tinggal di london. Orang tuanya adalah sahabat ayah dulu. Sekarang, dia akan menjadi tetangga kita. Rumahnya di sebelah. Di sini dia akan menjaga kamu. Dia juga akan bersekolah di sekolah yang sama dengan kamu, jurusan Ips. Setiap harinya dia akan mengantar jemput kamu, oke Hana?"

Hana mengangguk ragu-ragu. Bagaimana membantahnya? Padahal dia tidak setuju.

"Ayaaahhh..," ucap Hana.

Ayahnya menatapnya sambil tersenyum, entah tulus atau tidak, "Eits.. Nggak ada bantahan!"

Setelah itu, Hana langsung pamit ke kamarnya. Berdalih bahwa dia sudah mengantuk. Kedua laki-laki itu terus saja bercerita. Suara tertawa mereka sampai terdengar ke kamar Hana.

Apa Itu Cinta? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang