~♨~
Kehidupan tidak akan berakhir hanya karena sebuah cerita tamat.
Kehidupan juga tidak akan berakhir hanya karena si tokoh bahagia.
kehidupan juga tidak akan berakhir hanya karena seorang penulis kehabisan idenya.
Tapi kehidupan yang sebenarnya, masihlah panjang dibanding ketiga hal itu.
Hidup hanya akan benar-benar berakhir apabila malaikat maut datang menjemput. Saat itulah akhirnya.
~♨~Ulangan semester ganjil, tiba. Hari selasa, tepatnya hari kedua terlaksananya ulangan ini.
Bagi para siswa yang biasa belajar dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) ini adalah hari-hari yang menyebalkan. Setiap datang ke sekolah, bel istirahat dan bel pulanglah yang mereka tunggu.
Kalau begini, orang sering bertanya-tanya, kalau begitu kenapa masih sekolah? Kenapa nggak dirumah aja? Kan males?
Enak saja manusia-manusia sok tahu itu berbicara. Walaupun dengan sistem SKS, para siswa ini masih punya banyak cita-cita. Mereka juga punya cinta dan harapan orang-ornag terkasih. Itulah yang membuat mereka bertahan, walau dengan malas-malasan.
Jam istirahat, Rain dan Syafana langsung pergi ke kantin. Syafana memasang wajah kusut sementara Rain tampak biasa saja.
"Kenapa lo?" tanya Rain.
"Lo nanya gue kenapa?! Ya ampun Rain... Kentara banget juga kalau gue lagi stres," ucap Syafana sebal.
Rain tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengusap pucuk kepala Syafana.
"Makanya belajar yang rajin. Semester berikutnya, lo harus lebih serius, oke?" ucap Rain sambil mengusap pucuk kepala Syafana.
Sementara Syafana? Dia terdiam menatap Rain. Jantungnya sudah berdebar-debar. Tapi dia menahan gejolak rasa yang mulai muncul kembali. Dia harus mempertahankan persahabatan Rain dan dirinya. Harus! Dia tidak boleh egois dengan jatuh cinta kepada Rain.
"Iy..iya," ucap Syafana gugup.
Makanan merekapun datang. Karena perut mereka sudah sangat sangat sangat lapar, mereka langsung makan.
Hanya hening selama mereka makan. Sampai Cinta dan Zayn datang. Cinta duduk di samping Syafana sementara Zayn duduk di samping Rain, tepat di hadapan Cinta.
"Eh, kok diem-diem gini?"
Rain menoleh dan menghentikan kegiatan makannya, "Laper gue"
"Alah nggak usah sok stres terus kelaperan deh, Ka. Gue tau lo tuh pinter jadi nggak bakalan stres sampe kelaperan gitu!" ucap Cinta.
Rain mengangkat bahunya dan lanjut makan.
"Eh, gue mau ngajak kalian ngeliat senja. Bosen gue ngeliat sendirian," ucap Rain saat mereka semua selesai makan.
"Bikin grup chat aja. Biar gampang ngabarinnya," usul Syafana.
Syafana mengeluarkan ponselnya dan meminta nomor Zayn dan Cinta. Setelah itu dia membuat grup chat.
"Udah beres!" ucap Syafana, semangat.
Rain tertawa dan berdiri. Dia mengusap pucuk kepala Syafana lalu pergi dari kantin. Sontak hal itu membuat Cinta dan Zayn terkejut. Eh, ralat. Bukan hanya mereka yang terkejut. Tapi seluruh siswi yang sedang berada di kantin. Rain? Si tampan yang tidak pernah terlihat menyentuh cewe? Malah mengusap pucuk kepala Syafana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta? (Completed)
Teen FictionCinta itu tumbuh di hati yang lapang karena dia tidak bertepi. Kehidupan yang sulit dan rumit ini, sering kali membuat manusia melupakan itu. Sehingga cinta selalu terkesan sempit dan rumit. Memang benar menghadapi kehidupan yang sebenarnya tidakla...