Ada lagu. Yuk di putar dulu, di nikmatin lagunya dan di hayatin artinya.
Lagu by: Exo CBX (Chen, Baekhyun, Xiumin), Someone like you.
------------♥-----------
Sinar matahari sudah mulai terasa. Matahari sudah muncul. Sinarnya sudah melewati gedung-gedung sekolah yang tadinya menutupi dan melindungi para siswa dari hangatnya sinar pagi itu. Hari senin. Entah kenapa, lagi dan lagi selalu hari senin.
Jika kita menghindari waktu, rasanya dia begitu cepat datangnya. Tapi lama ketika kita sedang jalani. Ya, waktu. Begitulah..
Rain menatap malas kepada kepala sekolah yang sedang berpidato. Dia masih tidak biasa berada di tempatnya. Biasanya, dia akan keliling menjaga agar tidak ada siswa yang duduk, berisik, atau berbuat ulah. Saat itu dia tidak harus diam seperti ini dan merasa pegal. Ternyata ini yang dirasakan para siswa setiap hari senin. Rain baru tahu.
Rain menghela nafas, lagi.
"Duh kapan sih nih apel selesai," gumamnya yang tanpa sengaja di dengar Reyhan—yang berdiri di depannya.
Reyhan menoleh, "Masih lama. Tuh kepala sekolah baru juga mukodimah"
Rain tersenyum sinis. "Sialan! Kaki gue udah mao copot ini"
Reyhan hampir saja tertawa terbahak-bahak jika saja Rain tidak menepuk punggungnya sekali tapi keras.
Tapi, akibat pukulannya itu, teman-temannya menoleh ke arahnya.
Rain dan Reyhan cengengesan. Akhirnya seorang anggota osis laki-laki menghampiri mereka.
"Ka, jangan berisik. Tolong," ucapnya.
Rain mengangguk dan tersenyum kepada anggota osis itu.
Dan perasaan inilah yang Rain baru tahu juga. Rasanya saat dia begitu pegal dan bosan. Lalu dia hanya ingin sekedar becanda untuk menghilangkan penat, tapi anggota osis begitu menyebalkan, mengganggu keasyikannya. Itulah yang dirasakan siswa lainnya.
Akhirnya Rain pasrah, mengikuti serangkaian upacara dengan terdiam malas.
~~~~~~~~~~❇~~~~~~~~~~
Rain duduk di tempat favoritnya. Saat ini dia sedang berada di rooftop. Rain tidak merasa lapar sedikitpun. Akhirnya dia ke sini.
Rain bukanlah type orang yang kutu buku. Yang setiap jam istirahat selalu pergi ke perpustakaan. Hanya terkadang dia melakukan itu. Dia juga bukan anak nakal yang setiap istirahat selalu nongkrong di belakang sekolah. Dia hanya laki-laki pecinta kedamaian. Laki-laki yang menyukai kesederhanaan. Laki-laki yang menyukai dirinya apa adanya. Itulah Rain.
Rain tidak membawa gitar. Alhasil, dia mendengarkan lagu di handphonenya dengan menggunakan earphone.
Rain menyandarkan punggungnya dan menatap ke tengah rooftop. Tempat Hana sering berdiri, duduk, atau tiduran di sana.
Seperti ada yang hilang. Lagi, Rain merasakan itu.
"Geudael saenggakhamyeon yeojeonhi ♬ ttatteushae ♬
geuripda malhamyeon geudae olkka ♬
sesangeun meomchugo geudaeman issneyo ♬
haejugo sipeun mal geudae geudae ♬
Oh someone like you ♬
deutgo issnayo ♬
Oh someone like you ♬
eodi issnayo ♬
kkumsogeseo geudael ♬
mannal su issdamyeon johgesseo ♬
naui geudae naui geudae love you ♬"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta? (Completed)
Novela JuvenilCinta itu tumbuh di hati yang lapang karena dia tidak bertepi. Kehidupan yang sulit dan rumit ini, sering kali membuat manusia melupakan itu. Sehingga cinta selalu terkesan sempit dan rumit. Memang benar menghadapi kehidupan yang sebenarnya tidakla...