Keanu
Aku memilih untuk melanjutkan kontrak kedua di kapal pesiar setelah beremuk panjang dengan Kahyang.
"Nggak apa-apa, Nu. Aku baik-baik saja kok kamu tinggal." Kahyang berusaha meyakinkanku terus menerus saat hati ini dilanda rasa cemas harus meninggalkan Kahyang sendirian mengurus Kenzie.
"Tapi, Yang," wajahku memelas. Aku bingung harus bagaimana, aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan bekerja di Kapal pesiar.
"Kamu nggak perlu cemas begitu, Nu. Tetangga baru kita baik kok, Ayla dan Arsen akan membantuku."
Aku mengembuskan napas kuat-kuat saat mengingat percakapan terakhir kami sebelum aku berangkat kembali menjadi Popeye.
Risa berdiri di sampingku sambil memberikan segelas kopi hangat.
"Diminum dulu kali, Nu."
Aku tersenyum dan menerima kopi darinya. "Thanks, Sa."
"Kabarnya anak lo udah lahir ya?" Risa menyesap pelan kopinya.
"Alhamdulillah, Sa."
"Cowok atau cewek?"
"Cowok, namanya Kenzie."
"Pasti cakep banget ya mirip lo."
Aku tertawa renyah. "Alisnya tebal mirip ibunya." Kemudian aku mengambil ponsel dari saku celana dan mencari foto Kenzie di galerry. Lalu menunjukan pada Risa.
"Duhhh lucu banget, Nu. Kamu...."
Kalimat Risa berhenti ketika Andy datang menghampiri kami. Wajah Risa langsung berubah kesal karena merasa terganggu dengan kehadiran Andy.
"Halo semuanya, cuaca siang ini cerah banget yah." Andy memamerkan kacamata barunya yang ia beli di Amsterdam dua minggu yang lalu. "Nu, gue dan Carlotte berencana jalan-jalan kalau sudah sampai di pelabuhan. Lu ikut kagak?"
Lanjut Andy lagi yang membuatku mengernyit. "Apa? Carpet?"
"Carlotte, Nu, bukan Carpet. Carlotte Abigail, yang profil picture instagramnya pake bikini."
Aku reflesk mengangkat alis. "Dari mana lo bisa kenalan sama dia?"
"Gue dm dia di Instagram. Dan gue bilang kalau gue kerja di Ms Oosterdam, terus gue janjiin bakal ajak dia naik ke kapal ini gratis."
"Dia mau?"
"Maulah! Dia langsung kasih nomor ponselnya dan ajak gue jalan-jalan naik mobilnya."
Aku dan Risa nyaris menganga mendengar cerita Andy. Kami geleng-geleng kepala.
"Nu, lo harus ikut. Gue bakalan pergi ke Miami beach bareng Carlotte."
"Miami beach?" Risa antusias. "Ajak gue ya, Ndy. Gue pengin banget ikut...."
"Dengan satu syarat? Lo harus mau jadi pacar gue." Andy tersenyum sombong.
Risa langsung menoyor kepala Andy. "Mimpi!"
Andy mengusap-usap kepalanya merintis kesakitan, membuatku tertawa. Tapi tatapan Andy tidak berpaling dariku. "Gimana, Nu? Bosanlah kalau di darat mainnya ke mall atau ke cafe mulu. Kapan-kapan cuci mata di pantai."
Aku mengangkat bahu. "Oke..."
"Gue ikut, pleaseee!!" mohon Risa. Entah jurus apa yang digunakan Risa sampai akhirnya Andy menyetujui Risa ikut dengan kami.
***
Dari Fort Lauderdale, kami pergi menuju Miami beach menggunakan mobilnya Carlotte. Si Andy kampret ini malah memintaku untuk menyetir, dia dan gebetannya asik-asikkan duduk di kursi penumpang belakang sambil mesra-mesraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERBELAHNYA MUARA (segera terbit)
Romance(TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA) Katamu aku tempatmu bermuara. Telah lama kutunggu-tunggu, kapalmu tak pernah sampai padaku. Lalu muara mana yang sedang kau tuju saat ini? Katamu kapalmu tak akan pernah tenggelam, tapi mengapa tak pernah kulihat lagi...