MUARA 20

9.9K 956 378
                                    

WARNING:

Part ini tidak untuk dibaca anak di bawah umur.

Menyaaaakitkaan, bilaaa cintaaakuu, dibalas dengan dustaaah, uuuuh.....

KEANU

Tentang Viara?

Viara adalah wanita cantik berdarah Tionghoa, tapi sejak lahir ia dan keluarganya sudah tinggal di Makasar.

Menurut pandanganku sebagai laki-laki, dan aku yakin perempuan juga akan mengakui kalau Viara itu cantik.

Kulitnya putih mulus, namun tidak terlihat pucat. Seolah-olah wajahnya selalu bersinar, aku tidak tahu apakah dia menggunakan skincare routine seperti yang digunakan oleh Kahyang setiap malam agar wajahnya terlihat kinclong.

Hidungnya kecil dan mancung, matanya agak sipit, bibirnya mungil. Badannya kurus, tapi tidak setipis triplek. Dia memiliki kaki yang jenjang.

Mungkin kalau Viara menjadi model, wajah dan tubuhnya yang bagus akan menjual di pasaran. Atau paling tidak, dia juga cocok menjadi pramugari.

Rambutnya berwarna kecelokatan, bentuknya lurus dan sedikit bergelombang di bawah. Aku juga tidak tahu apakah itu hasil dari tataan salon atau rambut asli bawaan dari lahir.

Malam ini, dia muncul di depan kamarku dengan menggunakan dress sepanjang lutut berwarna merah muda. Rambutnya yang lurus dijepit ke samping dengan jepitan pearl. Dandanannya sangat natural, bibirnya yang mungil dipolesi lipgloss pink. Kalau aku tidak salah menebaknya ya.

"Movie night?" Viara seolah menantangku, saat melihatku menggunakan pakaian rapi hanya untuk sekadar nonton film di kamar.

Aku tertawa kecil. "Kamu sendiri?"

Ia juga ikut tertawa. "Maaf Pak.... saya pikir akan ada dinner romantis juga."

Aku mengangkat setengah alisku. "Hahahah, enggak. Saya cuma pesan satu kotak pizza dan minuman soda. Apa itu cukup?"

"Ah, cukup kok. Saya hanya bercanda saja." Ia menyingkirkan rambut-rambut halusnya ke belakang telinga. Wajahnya memerah, ia terlihat malu-malu.

Kenapa aku jadi gemas ya melihatnya.

"Yuk masuk." Aku mengajaknya masuk dan menutup pintu.

Kami duduk di sofa, aku mulai menyalakan film di laptop sambil memberikan satu minuman soda pada Viara.

"Duh, susah..." ia mendumel sendiri.

Aku langsung ambil alih. "Sini saya buka."

"Maaf Pak, jadi ngerepotin."

"Astaga, Vi. Cuma buka minuman kaleng doang nggak ngerepotin sama sekali."

"Heheheh...." Viara nyengir.

Kami menikmati film John Wick 2 dengan serius. Bahkan mata Viara nyaris tak berkedip dari monitor. Pizza yang ada di dalam mulutnya sampai lupa ia kunyah. Aku tak sengaja melihatnya dan tertawa.

"Astaga Vi, kunyah dulu makanannya."

"Apa Pak?" Dia kaget dan menatapku, lalu ia tersedak makanannya sendiri.

TERBELAHNYA MUARA (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang