Sana dan Tzuyu saat ini sudah berada di pusat perbelanjaan, untuk membeli beberapa bahan makanan.
"Tzuyu, kita ke ATM dulu ya. Sana gak bawa cash."
"Iya."
Sana berjalan diikuti Tzuyu disampingnya. Setelah berjalan beberapa meter Tzuyu dan Sana sampai di ATM.
Tut.. Tut..
Sana mengklik tombol saldo untuk melihat sisa uangnya. Disana tertera uang senilai
Rp. 235.420,00
Deg!
Apa?! Kok sisa saldo uangku tinggal segini lagi sih?! Perasaan terakhir cek masih jutaan gitu deh.
"Ng.." Sana menengok dan mendapati Tzuyu disampingnya.
Uwaah lupaa! Gara-gara belikan macam-macam untuk Tzuyu! Padahal cuman beli barang-barang diskon dan murah meriah.
Belanja pakai kartu debit itu mengerikan! Uang yang dibelanjakan sama sekali gak kerasa.
Sebenarnya, biarpun aku yatim piatu. Aku gak takut soal masalah keuangan ku. Ayah dan ibuku meninggalkan harta yang lebih dari cukup untuk sampai tua nanti.
Tapi aku masih belum cukup umur, jadi uangnya disimpan oleh tanteku yang sebagai wali asuh ku. Setiap bulan, uangnya ditransfer untuk uang saku dan keperluan sehari-hari.
Kalau aku mau, aku bisa saja minta uang saku tambahan sama tante. Tapo bisa tinggal sendiri seperti ini juga ada syaratnya.
Kalau minta uang saku lebih pasti ditanya macam-macam. Kalau bikin mereka khawatir, bisa-bisa disuruh ditinggal dirumah utama.
Dan harus tinggal bareng nenek..
Nenek..
"Gara-gara kamu anak kesayanganku mati!! Kenapa cuma kamu yang selamat?!"
"Ibu hentikan!!"
"Kenapa bukan kamu saja yang mati!!"
Enggak - enggak aku gak mau tinggal bareng nenek.
Sudah ah jangan mikir kesitu.. Yang penting gimana caranya menghemat uang 200 ribu sampai ke transfer selanjutnya.
"Tzuyu, maaf ya, gak bisa belanja yang mahal-mahal."
"Iya."
Tzuyu dan Sana akhirnya berjalan kearah pasar swalayan untuk membeli bahan-bahan makanan.
Apa karna keluar dari telur ya? Dibandingkan anak manusia, Tzuyu sangat kalem dan penurut. Nggak rewel nggak banyak menuntut. Sosok anak idaman yang sempurna.
Coba kalau Tzuyu-
"Sana!" Sana menengok saat suara Tzuyu berhasil membuyarkan lamunannya.
"Mau!" Tzuyu berkata sambil menggendong beberapa pack mie instant.
"Bwahaha! Duh Tzuyu, mie instant memang murah dan enak, tapi gak boleh terlalu banyak."
"Sudah, nanti aku masakan yang lebih enak dari mie. Lagipula Tzuyu harus banyak makan sayur biar sehat." Sana memasukkan beberapa pack mie instant.
"Iya."
...
"Pergi sekolah dulu ya Tzuyu? Jaga rumah baik-baik, jangan diberantakin."