Sebenarnya banyak hal yang ingin ku tanyakan soal Eggnoid. Datang dari mana, bagaimana bisa muncul di kamarku.
Siapa yang mengirimkannya.... Dan mengapa aku yang terpilih..
Tapi saat ini ada hal lain yang lebih penting dari itu semua....
"Anu... Sudah belum pakai bajunya?"
"Aku tengok nih ya." Sana membuka pintu kamarnya secara perlahan-lahan.
"BUAHAHAAA!" Sana tidak bisa menahan tawanya.
"???"
"Kenapa pakai baju seperti itu?" Tawa Sana mulai mereda.
Kemeja dibawah, celana diatas.
"Kan aku sudah contohkan cara pakainya berkali-kali." Sana sekarang malah memasang muka sebal(?)
GYAAAH! Pusing pala berbi!
Masa aku harus Pakaikan baju kedia kaya anak kecil? Tapi badannya kan bukan anak kecil....
Ga mau....
Nanti porno!
"Hhh, yasudah sini aku contohkan lagi caranya." Sana menepuk jidatnya.
Sana kembali mengajari makhluk tersebut cara memakai baju, makhluk tersebut tetap saja tidak mengerti. Sana tetap mengajari, dan akhirnya makhluk tersebut mengerti caranya.Whaa benar itu baju ayahku? Kok jadi kaya baju model ya?
Sana terus memperhatikan makhluk tersebut yang terlihat sedang berusaha untuk mengancingkan bajunya.
"Pintar ya sekarang sudah bisa pakai baju." Sana mengusap kepala makhluk tersebut.
"Mama!"
"Tapi kamu belum ada nama. Kalo manggil jadi repot nih."
Hmm,,
Charles? Dadang? Piyik? Ayam? Mamat? Asep? Ciak? Soang? Alexander? Prince? Siraru? Sisiuk?
Hmm..
"Cari nama ternyata susah ya? Kok gaada yang sreg... He.. He.." Sana menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"???"
"Gimana kalau Tzuyu?"
"Chou Tzuyu, nama yang bagus kan? Tzuyu juga dari Eggnoid."
"Tzuyu..." Itulah kata pertama yang makhluk tersebut a.k.a Tzuyu ucapkan selain MAMA.
"Mama!" Tzuyu kembali memeluk Sana.
Deg
Deg
Deg
"Aku tau kamu seneng dapet nama tapi jangan sedikit-dikit meluk dong."
"Kalo aku kena serangan jantung gimana?"
"???"
Aduuh jantungku, daritadi rasanya kaya mau copot...
"Terus jangan panggil aku mama melulu, namaku Minatozaki Sana."
"Panggil aku Sana."
Tzuyu hanya diam memperhatikan Sana yang terus mengoceh tidak jelas.
"Nah kalau begitu Tzuyu..""Ayo kita pergi jalan-jalan dan shopping!"
...
"Tzuyu sini jangan jauh-jauh."
"Nanti nyasar. Kamu kan baru netas."
Greb
Tzuyu memegang pergelangan tangan Sana.
Selain Dahyun dan ayah. Ini pertama kalinya pegangan tangan sama cowok lain.
Rasanya grogi dan berdebar-debar.. Mungkin karena dia sangat tampan...
Orang-orang jadi memperhatikan....
Banyak orang yang memfoto dan membicarakan Tzuyu.
Tzuyu menengok kearah Sana lalu...
"WUAH!" Mata Tzuyu berbinar-binar.
"MAMA!" Tzuyu menunjuk tukang balon.
"Mama! Mama!" Tzuyu menarik Sana dan terus menunjuk tukang balon tersebut.
"Mau beli bu?"
Hmph, haha. Kaya anak kecil aja.
"Mama!"
"Jangankan balon Tzuyu, hari ini aku akan memberikanmu macam-macam."
Tzuyu dan Sana berkeliling tempat tersebut, dan Sana membelikan Tzuyu banyak barang, misalnya, baju, sepatu, eskrim, dan....
Bando berbentuk telinga kelinci.
"Tzuyu, coba pakai ini." Sana memakaikan bando tersebut dikepala Tzuyu.
"Gyaa! Imut banget!" Wajah Tzuyu semakin imut karna ada sisa-sisa eskrim di pipinya.
Beli ah.
Saat Sana ingin berbalik untuk membeli bando tersebut, dia melihat sesuatu yang belum Tzuyu miliki....
Celana dalam.
Deg.. Deg.. Deg
Iya ya Tzuyu belum punya celana dalam. Kalau aku yang beli nanti dikira mesum gak ya?
"Ada yang bisa saya bantu, mbak?" Seorang pegawai toko tersebut menhampiri Sana.
"Nnn... A.. Anu... Itu saya mau beli celana dalam..."
"Ta.. Tapi bukan saya yang pakai kok.."
"Tapi buat.." Sana menoleh kemana dan kekiri dan tidak mendapatkan Tzuyu disampingnya.
"Tzuyu?"
TBC