"Sudah malam, aku bakal dicariin mamah nanti" ujar Reina ketika melihat jam di tangannya
"Iya aku juga" lanjut Elina membenarkan perkataan Reina
"Aku juga ada banyak tugas dirumah" tambah Delina
"Ya sudah deh gak papa, kalian pulang aja" ujar Araika memaklumi keadaan teman temannya
"Maaf ya, kita gk bisa nemenin kamu sampe mamah kamu dateng" balas Elina merasa bersalah
"Gak papah" ujar Araika seraya tersenyum
"Ya sudah, kami pamit ya Araika" pamit Delina ketika mereka sudah sampai di depan pintu rumah Araika
"Iya" balas Araika
"Assalammulaikum" ucap ke3 temannya sebelum akhirnya keluar dari rumah Araika, dan pergi menaiki kendaraan Delina
"Waalaikumsalam" balas Araika
Kini Araika dirumah sendirian, entah kemana perginya semua orang yang ada di rumah nya. Sejak jam 9 malam handphone mamahnya sama sekali tidak bisa dihubungi, dan asisten rumah tangga serta tukang kebun juga gak ada.
"Huft.. Pada kemana sih" gumam Araika
Tring tring tring
Tiba tiba suara dering ponsel Araika berbunyi, dan sontak membuat senyumnya merekah. Karna ia berfikir itu adalah telfon dari mamahnya
"Pasti ini mamah" gumam Araika senang
"Assalammulaikum, mamaaah. Mamah kapan pulang? Semuanya pada kemana, masa aku ditinggal sendirian. Hiks hiks aku takut mah, aku kan masih kecil. Nanti klo ada orang jahat yang dateng gmn? Klo aku di culik gmn? Hweeee hiks hiks" rengek Araika panjang lebar dengan tangisan yang di buat buatnya
"Waalaikumsalam.. Kamu sendirian? Mamah kamu emng kemana?" jawab seseorang ditelfon itu, dan suaranya bukan suara mamah Araika
Deg deg deg
"Siapa ini" gumam Araika malu atas apa yang ia katakan tadi
"Ini siapa?" tanyanya mencoba untuk menetralkan keadaan
"Ini aku Araka, kamu nangis? Masih sendirian di rumah? Mau aku temenin sambil telpon?" jawab orang itu yang ternyata adalah Araka
"Apa??? Ini Araka, gimana nih. Mana aku pake nangis segala" gumam Araika merutuki kecerobohannya
"Emmm aku gk nangis, tadi cuman dibuat buat aja biar mamah aku cepet pulang. Maaf ya, aku gk tau klo ini kamu" jawab Araika malu akan kecerobohannya
"Owh.. Gk papah kok, sans aja" ujar Araka
"Kamu ngapain telpon?" tanya Araika mengalihkan pembicaraan
"Ginii, jaket aku ketinggalan di bangku taman belakang rumah kamu, besok bisa tolong bawain gak? Maaf ya ngerepotin" jawab Araka menjelaskan tujuannya untuk menelfon Araika
"Owh jaket yang itu, ya sudah besok aku bawain" ujar Araika ketika mengingat jaket yang ia temukan di taman
Selang beberapa menit mereka membahas tugas dan jaket yang akan dikembalikan besok, dan gak lama kemudian ibunya Araika pun pulang.
"Araika.. Sayang" teriak mamah nya ketika masuk ke dalam rumah
"Mamaah" ucap Araika membalas teriakan ibunya dengan sama kencangnya
"Udah dulu ya.. Mamah aku udah pulang" ujar Araika pada Araka dan langsung mematika sabungan telfonnya sepihak,
"Mamah kemana aja? Kok aku telpon gk di diangkat? Di sms juga gk dibales?" tanya Araika panjang lebar, menuntut penjelasan mamahnya
"Maaf ya, mamah tadi lagi sibuk di kantor, biasa ada rapat dadakan. Dan tadi di jalan juga macet, mangkanya pulang telat" jelas mamahnya, dan membuat Araika mengangguk mengerti
"Owh.. Yudh gak papah, mamah istirahat aja di kamar. Pasti mamah capek" ujar Araika memaklumi.
Akhirnya mamah Araika mengiyakan usulan dari putrinya dan pergi ke kamar untuk beristirahat, begitupun dengan Araika
**************
T
erima kasih bagi yang sudah membaca sampai Chapter ini. Akan saya usahakan untuk update lebih sering:)
Tinggalkan jejak jangan lupa
See you next Chapter
By: Zahranjali
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends [TAMAT]
Teen Fiction[vote dan komennya jangan lupa Kaka] Kisah persahabatan empat wanita cuek, dingin, dan judes. Tapi siapa sangka dibalik sifat mereka itu, mereka adalah teman yang baik jika sudah mengenalnya lebih dekat Warning! Cerita ini murni dari imajinasi auth...