"Hei, masih marah?" tanya Araika pada Delina. Sungguh dari tadi temannya yang satu ini diam saja, seperti mengabaikan dirinya dan yang lainnya
"Ayolah Delina, aku cuman bercanda tadi" ucap Reina merasa bersalah. Delina kalau sudah ngambek begini memang ribet
"Sampai kapan kamu mau diemin kita kaya gini?" tanya Elina
"Delina plis, maaf kan kami" ucap Araika, Elina, dan Reina serentak. Serta memperlihatkan pupy eyes andalan mereka
Karna melihat tingkah ke3 sahabatnya yang seperti anak kecil sedang meminta uang pada ibunya. Delina hanya menghela nafasnya, dan berusaha mati matian menahan tawanya
"Ya udah aku maafin" ucap Delina dengan cool nya. Sebenernya dia sangat ingin tertawa melihat kekonyolan yang dilakukan sahabatnya jika dirinya sedang marah pada mereka
"Ya udah, kalu begitu. Habis pulang sekolah, kita main yuk dirumah ku!" ajak Araika dengan mata yang berbinar binar.
Oya, aku lupa bilang. Kalau mereka sedang free class jadi mereka berani mengobrol satu sama lain
"Emm maaf Araika, aku mau ngedate ama Eros" ujar Elina malu malu, sungguh tadinya dia mau jalan sama Eros secara diam diam. Tapi Araika mengajaknya bermain, jadi terpaksa ia harus bilang untuk dijadikan alasan agar ia tidak main hari ini
"Ehem, jadi sudah sejauh mana hubungan sepasang kekasih ini" ujar Araika menggoda Elina sambil terkekeh dan yang lain juga ikut tertawa melihat reaksi Elina yang di goda oleh Araika
"Aku juga mau jalan sama Ravael, jadi gak bisa main hari ini" ucap Reina santai di tengah candaan mereka
"Wah wah wah, kalian juga ada hubungan toh" ledek Elina, dia tidak mau kalau dirinya sendiri yang diledek oleh teman temannya
"Ayolah, aku sama Ravael cuman mau nonton. Untuk membayar semua kejailannya, intinya aku hari ini akan di traktir habis habisan olehnya" jelas Reina dengan mata berbinar binar. Apalagi yang mengasikkan selain belanja gratis
Teman temannya yang menyadari sifat Reina yang suka gratis atau diskon hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala
"Jadi, kedua teman ku ini sudah besar ya" ucap Araika gemas, dan mencubit pipi Elina dan Reina serta memeluk mereka dan berbisik
"Kalian jangan melupakan aku ya, walaupun kalian sudah punya kekasih seperti ini" bisiknya pelan
"Ehem, btw aku juga gak bisa main ya" ucap Delina dan membuat Adegan pelukannya Araika dan ke2 temannya terhenti
"Eh, kamu juga. Kenapa?" tanya Araika
"Aku mau jalan sama Dion" ucapnya dingin
"Heh, kamu juga" ujar Elina
"Sepertinya nanti akan ada cinta diantara kalian ber6" ucap Araika sambil menggoda teman temannya
"Aku sama Dion cuman mau refresing. Gara gara kalian yang tadi bikin kami malu setengah mati" ujar Delina menjelaskan tujuannya jalan bersama Dion
"Hmm ya sudah, bersenang senanglah kalian" ucap Araika dengan senyum tulus di wajahnya
"Acaramu hari ini apa?" tanya Elina, ia berfirasat kalau Araika akan diam saja dirumah
"Aku mau ke salon, jarang jarang kan aku memanjakan diri" jawab Araika sambil terkekeh
"Aku fikir kamu gak ada acara hari ini. Dan lebih memilih diam dirumah saja" ujar Elina meledek Araika
"Hei, aku juga banyak acara tau" jawab Araika tidak mau kalah
"Ya sudah, kita pulang dulu ya. Araika kamu beranikan pulang sendiri?" tanya Reina meledek Araika.
"Berani lah, nanti aku bisa panggil supir mamah aku" jawab Araika dengan pedenya
Dan mereka pun pisah di depan pintu gerbang sekolah, sebenernya Araika masih bingung. Apakah mamahnya akan menjawab telfon darinya
oOo
'Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Atau berada di luar jangkauan, silahkan coba beberapa saat lagi'
Hanya itu yang terdengar ketika Araika mencoba untuk menghubungi mamahnya"Sudah aku duga, mamah gak akan mengangkat telfon. Karna urusan nya di kantor sedang banyak, apa aku jalan kaki aja ya. Lagian lumaya deket kok dari sekolah" batin Araika, dan ia mulai pergi meninggalkan sekolah yang kini sudah mulai sepi
"Apa aku benar memilih untuk berjalan kaki, ini sudah sore" batin Araika, hingga tiba tiba-
"Woy, kamu yang namanya Araika kan?" tanya seorang gadis yang menghampiri Araika
"Siapa 4 gadis ini, sepertinya aku mengenali mereka. Seperti familiyar" batin Araika. Menerka nerka siapa ke4 gadis yang ada di hadapannya
"Kamu mungkin sudah lupa sama kita kan? Kalau begitu, perkenalkan. Namaku Rahma, disebelah kiriku ada Cantika, samping Cantika ada Felincia. Dan di samping Felincia ada Jifanka" ujar Rahma menjelaskan
"Sepertinya wanita ini ada maksud jahat, eh tapi kita gk boleh sembarangan nuduh orang kan. Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku juga" batin Araika
"Owh, hai. Perkenalkan namaku- belum selesai Araika menyelesaikan perkataannya. Jifanka sudah memotong perkataan
"Araika, namamu Araika. Seorang murid baru yang teladan, dan mendapat pujian dari semua guru. Dan kau juga bisa mengambil hati 4 anak cwok populer di sekolah, hebat juga ya kamu" ucap Jifanka dengan senyum licik
"Em, mengambil hati?" tanya Araika bingung
"Gak usah pura pura gak tau deh, aku tau kau kan sudah mendekati Araka dan merayu dirinya agar mendekatimu kan" ujar Felincia penuh penekanan
"Ayolah, apalagi ini. Setiap kali aku pulang kerumah dengan jalan kaki, pasti selalu aja ada masalah. Ini sudah yang kedua kalinya aku dapat masalah" batin Araika. Sungguh ia sangat merasa sial setiap kali pulang dengan berjalan kaki
***bersambung***
See you next time guys
Have fun:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends [TAMAT]
Ficção Adolescente[vote dan komennya jangan lupa Kaka] Kisah persahabatan empat wanita cuek, dingin, dan judes. Tapi siapa sangka dibalik sifat mereka itu, mereka adalah teman yang baik jika sudah mengenalnya lebih dekat Warning! Cerita ini murni dari imajinasi auth...