"Tidak mungkin" cicit Rahma ketika melihat wajah yang begitu familiar, bahkan Araika juga di buat kaget olehnya
"A Araka" cicit Araika ketika Raka membuka penutup wajahnya, sungguh Araika sangat kaget. Begitu pun dengan Rahma dan ke3 teman temannya
"Iya ini aku" bisik Araka di telinga Araika
"Araka maaf, aku gk tau kalau itu kamu" ujar Rahma seakan seperti orang yang tidak punya salah
"Araka, ini hanya salah paham" ucap Cantik
"Kalian fikir aku bodoh? Dengan mata kepalaku sendiri, kalian sengaja membully Araika hanya gara gara cinta kalian yang tidak dibalas oleh ku dan ke3 temanku" jawab Araka lantang, sungguh kini emosinya sudah berada di ujung tanduk
"Araka" ucap Araika lembut, dan memegang lengan Araka
"Ayo kita pergi!" ajak Araika sambil menatap ke arah mata Araka
"Ayo" ujar Araka dan ia pun membantu Araika untuk pulang, serta mengantar gadis itu pergi dengan motornya
oOo
Kini Araka sedang berada di rumah Araika, membantu gadis itu menyembuhkan lukanya. Dan di bantu oleh mba Siti, asisten rumah tangga Araika
"Aaawww, pelan pelan" ringis Araika ketika Araka membersihkan lukanya
"Huft, bisa diem gk sih. Dari tadi ribet banget, masih untung udah di tolongin" ujar Araka sambil mendengus kesal
"Sakit tau, kau fikir ini tidak sakit?" ucap Araika sambil mengembungkan pipinya
"Lagian, kan udah aku bilang. Telfon klo ada masalah, ini malah sok kuat" ujar Araka sambil fokus dengan luka Araika
"Mana aku inget sih, kamu fikir aku masih inget sama handphone kalo lagi berada dalam masalah itu?" jawab Araika tidak mau kalah
"Iya iya" ujar Araka mengalah, dan seketika suasana itu pun menjadi hening. Tapi suara teriakan 3 gadis membuat keheningan itu memudar
Braaakk
Terdengar suara pintu utama yang dibuka secara kasar, dan bahkan suara itu terdengar oleh Araka dan Araika yang kini sedang berada di taman belakang rumah Araika
"ARAIKAAA" teriak Delina dan diikuti yang lainnya, dan mereka segera berlari ke arah Araika
"Maaf kita gak ada pas kamu lagi susah kaya gini" ujar Elina dengan tatapan mata penuh kesalahan seraya memeluk Araika, dan hanya di balas anggukan dan senyuman olehnya
"Kok kamu bisa kaya gini? Kenapa? Siapa yang lakuin kaya gini Araika?" tanya Reina panjang lebar
"Dia kena bully, waktu jalan pulang sekolah" jawab Araka dan terkesan dingin
"Weeee jangan dingin gitu dong bales nya" ujar Ravael sambil terkekeh, dan hanya di acuhkan oleh Araka. Memang Ravael dan teman temannya mengikuti Reina dan yang lainnya ke rumah Araika, karna mendengar kabar dari mba Siti. Kalau Araika sedang sakit
"Araka, kok kamu bisa ada disini?" tanya Eros penasaran
"He is my hero" ujar Araika secara tiba tiba, membuat teman temannya menatap ke arahnya. Sedangkan Araka yang mendengar kata kata itu hanya tersenyum simpul
"Maksudnya?" tanya Delina penasaran dengan apa yang dimaksud perkataan Araika
"Araka yang menolongku saat pristiwa ini terjadi" jelas Araika dengan senyum simpul di wajahnya
"Kenapa Araka bisa ada di sana?" tanya Reina menatap Araika dan Araka yang kini sedang saling pandang dari jarak yang cukup jauh sambil tersenyum simpul
Beberapa saat ketika Reina melontarkan pertanyaan nya, suasana pun menjadi hening. Hingga bunyi ponsel Araika yang membuat suasana hening itu memudar
'Aku jatuh cinta pada jamilah'
"Araika, ponsel mu berbunyi" ujar Delina sambil menunjuk ponsel Araika yang ada di sampingnya
"Dari Raka nih" lanjutnya sambil memberikan ponsel Araika
"Raka? Ngapain dia telfon?" tanya Dion, dan hanya dijawab oleh gelengan dari Araika
"Kau memberi tau mereka tentang hal ini dengan cara yang unik ya" batin Araika sambil menatap ke arah Araka yang kini sedang memainkan ponsel nya di dalam saku celananya
***bersambung***
Hati hati keliru ama nama Araika sama Araka wkwk
See you next time guys
Have fun:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends [TAMAT]
Teen Fiction[vote dan komennya jangan lupa Kaka] Kisah persahabatan empat wanita cuek, dingin, dan judes. Tapi siapa sangka dibalik sifat mereka itu, mereka adalah teman yang baik jika sudah mengenalnya lebih dekat Warning! Cerita ini murni dari imajinasi auth...