"Araika,, Araika bangun nak" ucap ibu Araika ketika mendapati anaknya yang belum bangun sedari pagi
"Ya ampun anak ini, bangun!" lanjutnya sambil masuk ke dalam kamar Araika. Dan terlihat Araika yang tertidur di samping handphone nya
"Iya nanti mah, hari libur ini" jawab Araika dan langsung kembali ke dunia mimpinya
"Ada temen temen kamu ini, udah ditungguin di ruang tamu itu" ujar ibu Araika, tapi tidak ditanggapi oleh Araika
"Ya sudah lah" lanjut ibu Araika dan langsung keluar kamar Araika dan menutup pintunya sedikit
"Akhirnya keluar juga" gumam Araika dalam hati dan langsung kembali ke dunia mimpinya
------------------------------------------------
"Gimana tante, Araika udah bangun?" tanya Elina ketika melihat ibu Araika yang datang tanpa Araika
"Araika nya susah dibangunin" jawab ibu Araika
"Kalo gak kita aja yang bangunin tante" usul Delina
"Mohon izinnya ya tente" sambungnya"Owh, ya udah kalian aja yang bangunin, saalnya sekarang juga udah siang. Tante capek bangunnin anak itu, gak bangun bangun" jawab ibu Araika dan jawaban yang diberikan ibu Araika membuat teman temannya terkekeh kecil
"Permisi" ujar mereka dan langsung menuju kamara Araika
Klek
Pintu kamar Araika di buka, dan teman temannya langsung terkejut ketika melihat Araika yang masih setia memejamkan matanya"Araika bangun!" ujar Elina sambil menggoyang goyangkan tubuh Araika
"Araika kalo tidur emang susah bangun ya?" tanya Dion, yah memang bukan teman wanita Araika saja yang datang. Melainkan teman laki lakinya juga
"Ya gitu deh, bisa liat sendiri kan" jawab Elina sambil menghembuskan nafasnya
"Aku punya ide" ujar Araka tiba tiba, dan membuat teman temannya menatap ke arahnya
"Apa?" tanya mereka bersamaan
Tanpa pemberitahuan, Araka langsung menggendong tubuh Araika yang tertidur di depan badannya ala braidel styal dan langsung menuju kamar mandi gadis itu
Setelah sampai di dalam kamar mandi, Araka meletakkan tubuh mungil Araika di badthub secara hati hati. Ketika Araika sudah berada di badthub, ia langsung menyiram tubuh Araika dengan air keran. Yang membuat Araika kaget karna air dingin yang tiba tiba menyiram tubuhnya
"Aaaa apa ini?" ujar Araika yang kaget ketika melihat tubuhnya yang sudah berada di kamar mandi, teman teman Araika yang melihat dirinya yang syok dan panik hanya tertawa lepas
"Gila kau Araka" ujar Ravael sambil terkekeh
"Mau gimana lagi, dia susah dibangunin. Kalo aku susah dibangunin, ayah aku selalu melakukan itu padaku" jawab Araka polos
"Lagian, siapa suruh susah dibangunin" ujar Elina sambil terkekeh melihat temannya yang seperti orang ling lung. Karna Araika belum sepenuhnya sadar
"Udah langsung mandi aja!" lanjut Delina seraya pergi meninggalkan Araika di kamar mandi. Dan diikuti yang lainnya
Setelah lama menunggu Araika mandi, knop pintu kamar mandi pun terbuka
Klek
"Kalian sedang apa di kamar ku?" tanya Araika sambil melirik ke7 temannya satu per satu
"Kita udah tunggu dari tadi tau gak, sekarang malah tanya ngapain ke sini" jawab Reina dengan nada suara yang sedikit meninggi
"Hah" jawab Araika sambil mengingat ngingat apa yang terjadi
"Ah iya aku ingat" lanjutnya"Hmmm" jawab Reina singkat
"Kalian ngapain samper aku? Kita mau kemana? Bukannya kita gak ada janji" tanya Araika dengan polosnya
"Emang harus ada janji?" ujar Delina cuek
"Emm gak juga sih" jawab Araika, dan seketika suasana kamar itu pun menjadi canggung tanpa ada suara obrolan sedikitpun
"Tadi siapa yang menggendongku ke kamar mandi, dan mengguyur badan ku?" tanya Araika polos dan memecah keheningan kamar itu
Ketika kalimat itu terlontarkan dari mulut Araika, seketika semuanya pun tertawa mengingat kejadian itu. Kecuali Araka yang mati matian menahan tawanya
"Habislah kamu Araka" bisik Ravael di telinga Araka
"Araka tuh yang gendong kamu tadi" jawab Eros sambil terkekeh dan langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Araka
Mendengar jawaban Eros, Araika langsung menatap Araka dengan tatapan yang mengatakan
'Liat kau nanti Araka'"Sudah sudah, kita kan niatnya mau jalan jalan ke mall" ujar Elina mengalihkan topik pembicaraan
"Ah iya, ayoo beb" jawab Eros sambil melirik ke arah Elina
"Bebek" lanjut Elina seraya keluar dari kamar Araika dan diikuti yang lainnya kecuali Araka dan Araika yang masih berada di sana
"Kenapa masih disini?" tanya Araika singkat sambil mengngembungkan pipinya dan memanyunkan bibirnya yang berarti ia sedang kesal
"Maaf ya" ujar Araka dan ketika perkataan itu terlontar dari mulutnya, Araika langsung menatap ke arah Araka
"Buat apa?" tanya Araika singkat
"Tadi, aku udah guyur kamu" jawab Araka sambil berusaha mati matian menahan tawanya
"Ketawa aja ketawa, emang lucu kok" ujar Araika sambil mendengus kesal
"Iya iya maaf" ucap Araka lagi sambil memperlihatkan
puppy eyes andalannya.Araika yang melihat ekspresi Araka hanya terkekeh, karna baru kali ini ia melihat Araka bersikap kekanak kanakan
"Iya" jawab Araika sambil tersenyum simpul ke arah Araka
"Bener gak?" tanya Araka memastikan sambil menggunakan nada mengejek
"Iya" jawab Araika yang masih mempertahankan senyum di wajahnya
"Mi apa?" tanya Araka lagi sambil terkekeh
"Minta di tabok kalo gak keluar kaluar" jawab Araika sambil menatap ke arah Araka
"Ehh jangan dong, nanti wajah tanvam aku hilang kalau kamu tabok" ujar Araka sambil terkekeh
"Keluar Araka" ujar Araika
"Iya zhayank" jawab Araka dan langsung melesat ke luar kamar Araika, Araika yang mendengar kata kata 'zhayank' dari Araka hanya mendiamkannya. Ia fikir, Araka hanya berusaha membuatnya agar memaafkan dirinya
--------------------------------------------------
"Dimana Araika?" tanya Elina ketika melihat Araka yang datang seorang diri
"Masih siap siap di kamarnya" jawab Araka singkat
"Araika emang suka bangun telat apa gimana?" tanya Dion
"Araika itu, bangun telat kalo lagi kecapean doang. Atau enggk dia lagi ada dalam fase mager" jawab Delina menjelaskan dan diangguki oleh Dion
"Hai teman teman, ayo kita jalan" ujar seseorang yang baru saja datang, dan orang itu langsung di tatap horor oleh semuanya
****bersambung***
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends [TAMAT]
Teen Fiction[vote dan komennya jangan lupa Kaka] Kisah persahabatan empat wanita cuek, dingin, dan judes. Tapi siapa sangka dibalik sifat mereka itu, mereka adalah teman yang baik jika sudah mengenalnya lebih dekat Warning! Cerita ini murni dari imajinasi auth...