Prilly berjalan cepat mendekati Nichol."Selamat pagi Nichol.. yang ganteng-nya warbyasah." Prilly menyapa sekali memuji sang gebetan dengan manis. Matanya berkedip manja menatap Nichol.
Nichol tersenyum paksa,"Pagi juga. Makasih," balas cowok itu seadanya. Sial, kenapa pagi-pagi begini ia sudah harus di ganggu oleh manusia species seperti Prilly ini.
"Nichol tadi malem mimpi apa?"
"Gak tau."
"Ow, kalo Prilly-- eh eh salah, Nichol mau tau gak Prilly tadi malem mimpi apa?"
Gak."Apa?"
Senyum Prilly terus merekah,"Prilly pasti-nya mimpiin Nichol dong. Di mimpi-nya Prilly Nichol lagi nyatain cinta ke Prilly, sweet banget." Prilly mengoceh imut.
Nichol memutar bola matanya,"Mimpi lo." Balas-nya agak ketus.
Prilly tertawa,"Kan emang mimpi." Jawab Prilly yang membuat Nichol semakin kesal saja. Cowok itu tanpa aba-aba meninggalkan Prilly yang ingin bertanya lebih banyak lagi.
Prilly cemberut lalu mengejar Nichol,"Nichol tungguin dong. Prilly capek ngejar Nichol," teriak gadis itu kesal.
"Gue gak nyuruh lo ngikutin gue."
Prilly cemberut lagi,"Hati Prilly yang pengen. Nichol ini gimana sih," Langkah Nichol berhenti. Kepala Prilly menubruk punggung Nichol."Haduh, sakit."
Nichol membalikkan badannya,"Makanya gak usah ngikutin gue." Nichol berkata datar.
Prilly mendongak menatap Nichol. Tangan-nya masih mengelus jidat nya,"Prilly mau nanya." Gadis itu bergumam pelan.
"Banyakan nanya lo."
"Ish, tapi ini penting."
Nichol berdecak,"Apa?"
Sambil mengerucutkan bibirnya Prilly memainkan jari jarinya sambil menunduk,"Perasaan Nichol ke Prilly itu gimana? Papi kemarin nanya. Prilly suka Nichol, tapi.. Nichol suka balik gak?" Gadis itu mendongak menatap Nichol penuh harap.
Nichol membelalakkan matanya. Prilly sudah mengutarakan perasaannya, Laki-laki macam apa ini Nichol? Sejenis banci rombengan? Ah, tidak. Nichol terlalu tampan untuk itu."Prill.."
"Suka yah? Plis." Prilly memohon dengan tangan yang di genggam di depan Nichol."Papi bilang kalau Nichol gak suka Prilly, Prilly bakal di jodohin sama anak temen Papi." Prilly menjelaskan jujur.
"Maaf Prill, gue menghargai perjuangan lo selama ini. Tapi, gue gak bisa. Gue nganggep lo temen, gue-- Pokoknya gak." Nichol lalu berdecak pelan dan pergi meninggalkan Prilly.
Prilly termenung,"Prilly barusan.. ditolak yah?" Ia merasakan denyut jantung nya yang berdetak tak semestinya diiringi rasa nyeri."Mami.. Prilly di tolak," gumam gadis itu sedih.
°°°°°
"Mbak Prilly darimana aja? Kok tadi bolos pelajaran?" Ali bertanya bingung. Wajah Prilly kusut seharian setelah insiden penolakan cintanya. Sampai-sampai Prilly hanya duduk diam di perpustakaan selama dua jam tanpa mengikuti mata pelajaran dikelas.
Prilly menatap Ali tanpa gairah,"Ali kelas-nya dimana?" Prilly bertanya pelan.
"Di kelas yang sama kayak Mbak Prilly." Jawab Ali jujur. Aurora yang request kepada kepala sekolah agar kelas Ali dan Prilly di samakan."Kenapa mbak?"
Prilly menggeleng,"Ali.. pernah jatuh cinta?" Prilly bertanya lagi. Ali tersenyum lalu menarik tangan Prilly duduk di bangku depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Love [COMPLETED]
Фанфик"Mbak Prilly ini.. cantik ya," Prilly menahan senyumnya yang ingin merekah,"Prilly emang cantik dari lahir." Ali mengangguk,"Hati saya senang kalau dekat sama Mbak Prilly." #862 in fanfiction 10/06/2019