14. ALI HILANG

2.7K 406 26
                                    

Reimon menatap Prilly yang baru pulang dari pesta Nichol."Kamu dari mana aja?" Reimon bertanya datar dengan nada dingin-nya. Bagaimana tidak, ia sampai dirumah-- tidak ada satu manusia pun yang berada di dalam rumah.

Prilly menunduk,"Maaf Pi. Prilly tadi habis ke pesta ulang tahun Nichol sama-- Aurora." Gadis itu menjawab pelan.

"Sama Aurora atau sama Nichol?" Reimon kembali bertanya."Kamu sekarang pinter bohong ya Prill." Ujar Sang Papi lagi-- kecewa sangat.

Prilly memberanikan diri menatap Reimon,"Kan Aurora juga kesana, berarti Prilly sama Aurora pergi." Gadis itu menjawab tegas.

"Lalu, dimana Aurora sekarang?"

"Mana Prilly tau, udah mati mungkin." Jawab gadis itu asal dengan membuang wajah nya ke sembarang arah.

Reimon menahan tangan Prilly saat gadis itu berusaha menghindari-nya."Ali juga gak ada, kemana dia?" Reimon kembali bertanya.

"Mana Prilly tau, balik ke kampung-nya kali." Gadis itu menyentak tangan sang Papi pelan lalu melenggang pergi begitu saja menaiki anak tangga.

Rahang Reimon mengeras melihat tingkah Prilly yang kurang sopan itu."Prilly! Berhenti disitu atau--

"Apa? Papi mau apa?" Tantang Prilly mendongakkan kepalanya menatap Reimon."Prilly capek. Maafin Prilly." Gadis itu menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar-nya.

Reimon memijat pelipisnya. Sudah tengah malam, tapi Aurora dan Ali belum juga pulang. Dua orang itu kemana sebenarnya? Reimon khawatir sendiri. Perasaannya sekarang menjadi tidak enak.

°°°°°

"Aurora, darimana saja kamu?!"

Gadis yang merasa terpanggil menoleh malas dengan wajah kusut-nya."Bukan urusan Papi." Jawab gadis itu datar.

"Sudah mulai melawan Papi?"

"Penting emang Aurora kemana? Ngapain aja? Penting buat Papi?" Aurora bertanya-- entahlah emosi nya muncul begitu saja.

Reimon menatap Aurora tajam,"Semalam kamu dimana? Papi nyariin kamu kemana-mana. Dan, dimana Ali?" Reimon kembali bertanya.

Mata Aurora tak sengaja melihat Prilly yang menuruni anak tangga dengan mengenakan seragam sekolah. Mereka saling menatap tajam satu sama lain,"Tanya aja sama anak Papi yang itu."

"Darimana aja? Keliaran? Gak pulang semaleman.. ngapain aja sama Ali?"

Aurora terkekeh hambar,"Apa peduli lo? Mau gue ngapain aja sama Ali.. itu sama sekali bukan urusan lo." Jawab Aurora.

"Kalian berdua ini kenapa? Dari kecil selalu begini, tidak pernah akur." Sentak Reimon marah. Keduanya langsung terdiam,"Papi gagal. Papi gak bisa ngurus dua putri Papi sekaligus,"

Aurora menatap Reimon,"Asal Papi tau.. tadi malam, Prilly dorong aku ke kolam. Padahal dia tau kalo aku gak bisa berenang, untung ada Ali yang nolongin aku. Kalo engga, mungkin aku udah mati." Cerita Aurora.

"Aurora meluk Nichol Pi, Prilly gak suka." Gadis itu membela dirinya sendiri."Dan soal Ali yang jadi pahlawan kesiangan--

"Heh, tutup mulut lo." Aurora maju mendekati Prilly dengan mata tajam-nya."Lo tau diri dong, Ali--

Black Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang