15. ALI KEMBALI

3K 454 46
                                    

Prilly menatap sosok laki-laki yang ada di hadapannya dengan penuh rasa keterkagetan. Tiga hari hilang tanpa kabar dan tiba-tiba muncul di hadapan Prilly dengan wajah tanpa rasa bersalah."Mbak Prilly kok bengong? Saya.. mau masuk kerumah mbak."

Prilly akhirnya tersadar. Ini bukan mimpi,"Ngapain Ali balik kesini? Papi nyariin Ali kemana-mana. Ngilang gak ada kabar, di Semarang juga gak ada. Ali habis darimana?!" Prilly mengomel begitu saja.

Ali tersenyum."Maaf mbak, saya mau rebahan dulu di kamar bisa?" Tanya cowok itu halus.

"Gak!" Prilly berteriak kencang."Ali harus jawab pertanyaan Prilly dulu." Tegas gadis itu tak terbantahkan.

Ali menggaruk tengkuknya,"Maaf ya mbak. Saya ndak punya alasan yang cukup kuat buat cerita." Ali menjelaskan hati-hati.

Prilly menaikkan alisnya kesal."Gak punya alasan?! Ali tuh gimana sih, Prilly cuma nanya Ali darimana?! Ngilang tiga hari. Darimana?!" Teriak gadis itu geregetan.

"Heh Prill, jangan gangguin Ali." Aurora tiba-tiba muncul dari belakang Ali."Lo katanya mau ke sekolah, noh Nichol udah jemput. Sono!" Aurora mendorong pelan tubuh Prilly.

Prilly melotot,"Gak. Sebelum Ali jawab pertanyaan Prilly." Gadis itu tetap ngotot. Aurora menyentak tubuh Prilly kuat dan memberikan Ali jalan masuk, cowok itu hanya diam lalu naik ke atas tangga menuju kamar-nya. Diikuti Aurora pula.

Prilly menghentakkan kaki-nya kesal setengah mati atas perubahan sikap Ali."Keseeeeelllll!" Teriak Prilly geregetan. Gadis itu terpaksa keluar rumah untuk berangkat ke sekolah.

Di luar rumah, Nichol sudah nangkring di motornya sambil memberikan senyuman termanisnya."Selamat pagi, Prilly." Sapa-nya.

Prilly membalas senyuman Nichol."Pagi.. eh, Nichol tadi Ali udah dateng. Sama Aurora!" Prilly malah bercerita dan tidak langsung naik ke atas motor.

Nichol mengangguk,"Turun dari mobil sih gue liat, gak tau darimana." Nichol saat sedang menunggu Prilly memang melihat jelas Ali turun dari mobil bersama Aurora.

"Pasti ada yang di sembunyiin sama Aurora, awas aja. Prilly gak bakal tinggal diem," gumam gadis itu penuh tekad.

Nichol terkekeh,"Iya.. udah yuk naik, ntar telat ke sekolah loh.." Nichol memperingati. Prilly pun mengangguk dan buru-buru naik ke atas motor Nichol.

"Tapi, kenapa Aurora gak ke sekolah ya?" Gadis itu bergumam penuh tanya."Pantas aja, subuh tadi dia udah keluar.." Gadis itu kembali penasaran.

Nichol memakai helm-nya."Jangan kebanyakan mikir, ntar cepet tua. Jelek, mau?" Canda Nichol lalu menyalakan mesin motornya.

"Enak aja," Prilly memukul pelan bahu Nichol."Prilly awet cantik-nya yah." Jawab gadis itu tak mau kalah.

"Kata siapa coba?"

Prilly terdiam. Kata Ali sih gitu.. Motor Nichol kemudian melaju meninggalkan pekarangan rumah Prilly. Diam-diam, Ali melihat gerak gerik Prilly dan Nichol dari jendela kamarnya. Cowok itu diam saja menatap keduanya.

°°°°°

Alis Prilly bertautan saat Nichol tiba tiba saja megandeng tangan-nya. Mengetahui kekagetan Prilly, Nichol malah tersenyum."Biar gak di curi orang."

Prilly diam-diam terkekeh,"Seharian Nichol sweet banget deh, Prilly hampir diabetes." Gurau Prilly sambil senyam senyum sendiri.

Nichol tersenyum,"Ya emang harus gini sama calon pacar. Biar pas nembak, di terima. Ye gak?!" Nichol kemudian tertawa keras-- lain hal nya dengan Prilly yang malah tersenyum malu.

Black Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang