Ali menatap ice cream yang ia pegang. Sudah hampir cair menatap setiap adegan di hadapannya. Saat ia hendak pergi, namanya di panggil."Eh, Li!"
"...."
Nichol melangkah mendekat sambil mengandeng Prilly."Keadaan lo gimana?"
"Ali.. mana ice cream Prilly?"
Ali menyerahkan ice cream yang hampir meleleh semua bagiannya."Udah cair."
Prilly nampak sedih meratapi ice cream-nya,"Yah.. kok cair? Ish, Ali gimana sih! Kalo udah beli dari tadi seharusnya langsung kasih ke Prilly aja!" Teriak gadis itu marah.
Ali menatap Prilly datar."Dengan gangguin acara lo sama Nichol gitu?!" Tanya-nya nyolot.
Prilly terkaget. Baru pertama kali ini Ali berbicara padanya dengan kata lo-gue."Elo?" Prilly bergumam tak percaya.
Ali terkekeh,"Iya elo. Siapa lagi?"
"Ali kok gitu?!"
"Gue capek di suruh-suruh mulu sama lo, di jadiin babu. Sementara elo malah asik mesra-mesraan sama Nichol!" Teriak-nya di depan muka Prilly.
Nichol mendorong pelan tubuh Ali,"Eh lo kalo ngomong sama cewek sopanan dikit dong!" Balas-nya kesal karena Prilly di perlakukan kasar.
Ali terkekeh,"Sopan? Tau apaan lo tentang sopan? Biasanya aja lebih dari ini." Kata Ali santai.
Bugh!
Nichol meninju wajah Ali sampai cowok itu jatuh tersungkur di lantai kedai."Lo--
Prilly menggeleng,"Nichol jangan mukul Ali. Dia lagi sakit, plis." Mohon-nya sambil memejamkan matanya erat erat.
Mata Ali tiba-tiba saja berkunang-kunang. Ia lupa meminum obat-nya dan Aurora belum datang juga membawakan obat. Dengan tenaga yang ia punya bangkit dari balik meninju Nichol. Kedua cowok tersebut beradu tonjok di kedai.
Prilly memekik histeris, sampai akhirnya Aurora tiba tiba datang dan berdiri di tengah antara Nichol dan Ali. Namun, tanpa sengaja Nichol meninju Aurora yang tiba-tiba datang itu. Gadis itu terdorong ke belakang dan Ali dengan sigap menangkap nya.
"Mbak Aurora!" Ali menepuk nepuk pipi gadis itu. Pipi Aurora tiba tiba lebam. Dengan emosi, Ali meninju Nichol membabi buta. Aurora lagi-lagi melerai-nya.
"Li cukup li, gue gakpapa." Katanya menarik Ali menjauh dari Nichol. Sementara Prilly sudah menangis melihat kondisi Nichol yang seperti sekarang.
Ali menatap Aurora,"Saya--
Aurora mengerti maksud Ali. Gadis itu buru-buru memberikan Ali botol Aqua yang tadi ia beli dan memberikan Ali obat-nya. Tapi, tiba-tiba saja Prilly merebut obat itu dan menjatuhkan nya ke lantai.
"Ali gak pantes hidup! Ali jahat! Kalo sampe Nichol kenapa-napa, Prilly bakal jauhin Ali selamanya!" Gadis mungil itu dengan sadis menginjak obat Ali sampai hancur.
Aurora melotot,"Prill!" Teriak-nya lalu mendorong tubuh Prilly. Ia tau betul kalau Ali sampai telat minum obat, kondisinya pasti akan melemah.
Ali menggeleng lalu buru-buru menyeret Aurora keluar dari kedai meninggalkan Prilly dan Nichol. Aurora khawatir sekali dengan keadaan Ali sekarang. Benar saja, tepat setelah keluar dari kedai, cowok itu pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Love [COMPLETED]
Fanfiction"Mbak Prilly ini.. cantik ya," Prilly menahan senyumnya yang ingin merekah,"Prilly emang cantik dari lahir." Ali mengangguk,"Hati saya senang kalau dekat sama Mbak Prilly." #862 in fanfiction 10/06/2019