13. HBD NICHOL

2.8K 392 43
                                    

Nichol menatap layar ponselnya. Setengah ragu mengetikkan pesan disana, namun demi Aurora ia akan melakukan apapun itu. Setelah merangkai kata yang bisa dibilang cukup bagus, ia mengirimkan pesan nya itu pada Prilly.

Nichol: nanti gue jemput ya!
Nichol: gausah dandan, udah cantik!

Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapatkan balasan dari gadis itu. Diam-diam Nichol terkekeh.

PrillyKikeypo: Nichol mau kado apa? Prilly bingung mau ngasih apa.

Nichol: gosah, rumah sama vila aja satu.

PrillyKikeypo: mau yang dimana?

Nichol: etdah, lupa gue!
Nichol: elo kan horkay, gue bercanda doang Prill..

PrillyKikeypo: untung belum bilang ke Papi
PrillyKikeypo: terus mau apa?

Nichol: mau lo dateng aja, udah.

PrillyKikeypo: Ciye CIYEEEEE

Nichol pun mematikan ponselnya. Semua dekorasi dan keperluan lain sudah lengkap, tinggal menunggu dua jam lagi acara akan di mulai. Ia tadi sudah menghubungi Aurora-- tadi pagi, sudah banyak teman sekolah nya yang mengucap kan selamat ulang tahun, termasuk Aurora dan Prilly.

"Eh eh, Nich!"

Cowok itu menoleh saat merasa terpanggil,"Apaan Lel?" Tanya-nya bingung.

"Band-nya Aurora nanti mau nyumbang lagu, boleh gasih?" Leo bertanya.

Nichol mengangguk,"Boleh lah. Seratus lagu pun boleh kalau buat Aurora mah," Canda-nya yang membuat Leo memasang wajah mau muntah-nya.

"Jangan kebanyakan makan micin lo, ginikan jadinya.. manusia bucin!" Ledek-nya sambil menjulurkan lidahnya.

Nichol memutar bola matanya,"Bucin bucin.. kaya lo kagak!" Ketus Nichol sebal.

Leo tertawa meledek,"Prinsip gue nih.. kalo udah di buang, gak bakal gue teriak minta pungut! Di pungutpun nanti cuma kepaksa dan cuma di jadiin panjangan, bukan barang berharga lagi." Ujar Leo lalu melenggang pergi begitu saja.

Nichol termenung. Memikirkan makna tersirat dari ucapan Leo. Kenapa cowok itu jadi puitis sekali, Nichol pun melanjutkan langkahnya ke ruang tamu yang sudah penuh akan balon balon.

°°°°

Prilly tersenyum tipis menatap Ali,"Udah cantik belum?" Gadis itu bertanya pelan. Malam ini, Prilly menggunakan gaun berwarna hitam sederhana.

Ali nampak memperhatikan Prilly,"Mbak Prilly ini.. cantik ya."

Prilly menahan senyumnya yang ingin merekah,"Prilly emang cantik dari lahir."

Ali mengangguk,"Hati saya senang kalau dekat sama mbak Prilly."

Prilly terkekeh pelan lalu memukul lengan Ali,"Apaan sih Ali? Prilly kan jadi malu." Rengek gadis itu yang membuat Ali gemas sendiri.

Saat sedang asik berbicara-- Aurora lewat tanpa menyapa keduanya."Eh.. mbak Aurora mau kemana?" Ali bertanya.

Langkah Aurora terhenti."Ke pesta ulang tahun Nichol, lo ikut Li?" Tanya gadis itu sambil tersenyum. Malam ini, Aurora nampak mengenakan baju ala ala rocker.

Ali menggeleng,"Saya dirumah."

"Loh kenapa?" Aurora bertanya bingung lalu mulai mendekat ke arah Ali. Seperti tidak menganggap bahwa Prilly ada.

"Gak di undang." Ketus Prilly tanpa menatap Aurora.

Aurora menatap Prilly,"Gue gak nanya sama lo. Gue nanya sama Ali," Aurora balik berkata judes."Anterin gue ya Li?" Aurora meminta manis.

Black Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang