17. JADIAN

3.2K 447 46
                                    

Ali melipat kedua lengan baju sekolah-nya. Hari ini, Prilly tidak mau berangkat sekolah bersama-nya. Entah kenapa gadis itu, Dan hari ini ia akan berangkat sekolah bersama Aurora."Mbak, sudah siap?" Ali bertanya.

Aurora mengangguk semangat,"Udah. Tapi gue nanti bakal ketemu Lio dulu, mau bicara-in masalah band, hehe."

"Di sekolah?"

Aurora menggeleng,"Lio sakit. Pulang sekolah anterin gue ke rumah Lio ya."

Ali mengangguk dua kali,"Oke deh. Yuk mbak berangkat," Ali tersenyum lalu berjalan pelan keluar rumah. Reimon sedang tidak ada dirumah, beliau sedang keluar kota karena urusan pekerjaan untuk beberapa hari kedepan.

Aurora menahan lengan Ali,"Ini ada yang ketinggalan Ali.. ish," kesal gadis itu lalu membuka trek tas punggung milik Ali. Cowok itu terkekeh lalu berterima kasih pada Aurora dan mereka pun berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, sebuah pemandangan membuat Ali terdiam. Begitupun Aurora yang nampak fokus dengan apa yang ia lihat di tengah lapangan. Ada Nichol tengah membawa satu bucket bunga dengan posisi berlutu, di hadapan Prilly yang nampak tercengang atas aksi Nichol.

"Mau jadi pacar gue?"

Suara Nichol yang bisa dibilang lantang itu membuat Ali membelalakkan matanya. Entah kenapa, ia tidak mau melihat adegan ini."Norak." Gumam Ali yang masih di dengar Aurora.

"Norak apa cemburu?"

Ali mendelik jengkel."Apaan sih mbak? Siapa juga yang cemburu, udah ayo ke kelas!" Ali menarik lengan Aurora tapi di tahan gadis itu.

"Ih, bentar dong." Aurora tertawa keras."Kalo gak cemburu, ngapain ngehindar coba? Huh?" Goda Aurora lagi.

Ali mendengus, dengan terpaksa ia harus menurut untuk melihat adegan itu. Prilly nampak tersenyum lebar menerima bunga dari Nichol dan memeluk Nichol erat."Iya, Prilly mau. Prilly mau jadi pacar Nichol!" Pekik gadis itu.

Nichol tersenyum lalu memeluk Prilly. Riuh tepuk tangan terdengar sangat jelas di telinga Ali. Aurora terkekeh,"Aduhh.. sweet banget mereka, jadi pengen deh. Iyakan Li?"

Ali mengangguk kecil,"Iya mbak. Yuk ke kelas, saya belum ngerjain PR." Aurora mengangguk cepat lalu mengandeng tangan Ali menuju kelas.

°°°°°°

"Boleh panggil sayang?" Prilly bertanya saat Nichol dan dirinya tengah menikmati makan siang di kantin.

Nichol mengangguk,"Terserah."

Prilly tersenyum lebar,"Sayang Nichol mau makan apa?" Tanya Prilly antusias dengan nada manis.

"Lo gak lihat gue lagi makan?" Nichol balik bertanya.

Prilly cemberut,"Yakan biar kayak pasangan lain, perhatian gitu. Nichol mah gitu, tadi aja romantis banget sekarang?"

"Ck, buruan makan makanan elo, bel bunyi baru tau rasa!" Kesal Nichop lalu melanjutkan aktifitasnya. Prilly pun makan juga dengan cemberut, pandangan gadis itu terhenti pada Ali yang tengah berjalan keluar kantin. Sendirian. Dimana Aurora? Biasanya, Ali dengan Prilly yang akan makan siang.

"Malah ngelamun, heh!" Nichol menepuk pipi Prilly pelan."Kesambet lo?!"

Prilly cengegesan,"E-enggak kok. Ini udah mau makan, nih.." Prilly menyuapkan batagor itu di dalam mulutnya.

Nichol berdecak,"Makan sih makan.. tapi jangan belepotan gini." Sindir cowok itu lalu mengelap sudut bibir Prilly menggunakan tissue.

Black Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang