BAB 7

4.8K 319 7
                                    

Holla selamat Pagi...😊

Bagi yang sedang sahur, selamat sahur dan selamat menunaikan ibadah puasa.

Terimaksih bagi yang sudah Vote atautpun komen.😘

satu vote dan komen dari kalian akan sangat berarti bagi author karena bisa memberikan stimulus dan semangat buat Author dalm menyuguhkan konten-konten cerita yang lebih menghibur dan berkesan.

Happy Reading😎

Richie melompat dari kasurnya dan melengos ke toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Richie melompat dari kasurnya dan melengos ke toilet. Richie lupa dia tidak membawa pakaian gantinya. Tadi dia terlanjur kaget dan panik karena melihat jam menunjukkan pukul 7.40. Itu artinya Richie memiliki waktu 20 menit untuk bersiap diri sebelum meliput kegiatan internasional tersebut. Namun memang kodratnya laki-laki yang terbiasa cuek tidak seribet ketika Ganesh alami kemarin. Dengan santai Richie keluar dari toilet hanya bertelanjang dada dan memakai handuk sebatas pinggang hingga lutut yang menutupi tubuhnya. Dengan cueknya Richie membuka lemari dan mengambil pakaiannya.

"Pak! Jangan di baju disini dong!" Ganesh refleks membalikkan tubuhnya, Dia tersentak kaget begitu melihat a half naked body dari seorang Richie, laki-laki yang dibencinya. Dan kebencian itu perlahan memudar seiring rasa cenat-cenut di hatinya itu datang. Jantung Ganesh berdetak kencang lagi melihat dada bidang dan perut rata laki-laki itu yang sedikit sixpack namun tidak terlalu seperti model iklan susu Elemen.

"Enggak ada waktu lagi Nesh. Udah kepepet, kamu diam aja gitu jangan ngintip!" segera Richie mengenakan pakaiannya.

🤦🏼‍♀️

🤦🏼‍♀️

🤦🏼‍♀️

🤦🏼‍♀️

🤦🏼‍♀️

🤦🏼‍♀️

"Kamu boleh balik badan sekarang" Richie tampak selesai mengenakan celananya dan sekarang sedang mengancingkan kemejanya. Ponsel Richie pun bedering, tanda panggilan masuk dari salah satu kru.

"Nesh, tolong ambilin dasi saya dong" Richie meraih ponselnya yang terletak di meja dekat pintu balkon.

"Halo....." sahut Richie.

"Iya lima menit lagi gue kesana.... Iyaa....... Ada..... Iya...." Richie mengeles jika dirinya sudah siap. Terdengar sedikit percakapan mereka oleh Ganesh, jika para kru sudah menunggu mereka di lokasi.

Selesai menerima panggilan masuk dari kru, tak lama berselang ponsel Richie berdering kembali dari salah satu panitia kegiatan Internasional tersebut. Richie pun meminta Ganesh memasangkan dasi agar dia bisa tetap menerima panggilan penting tersebut.

"Halo..." sahut Richie lagi.

"Iya...... Siap Pak..... Iya........" tampak Richie fokus mendengarkan orang yang sedang menelponnya.

My Girl is My Haters (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang