BAB 22

4.3K 249 12
                                    

Holla...

Terima kasih banyak atas vote dan komen kalian...

Happy reading & Happy weekend..



Happy reading & Happy weekend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Nesh?? Hellowwwww ....," Andine melambaikan tangannya di depan wajah Ganesh.

"Nesh. Lo kesambet? Woyyy!!" Karin bertepuk tangan keras tepat didepan wajah Ganesh. Karena sedari tadi sahabatnya itu senyam-senyum kegirangan dengan tatapan mata entah arah kemana.

"Eh, iya kenapa-kenapa?" Ganesh mengerjap saat tersadarkan dari lamunan indahnya. Yap Indah. Indah karena dia begitu menikmatinya.

"Gue pasti tahu ada momen mengesankan kemarin. Ya kan?" ujar Andine dengan mata yang mengitimidasi. Dia mencium sesuatu mencurigakan dari gelagatnya merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh sahabatnya itu.

"Hehe .... tahu aja," Ganesh tersipu malu.

"Lihat noh! Udah salting aja tuh anak. Udah blushing dari tadi, cerita dong Nesh," tuntut Andine sedikit memaksa.

Ditengah keasyikan dan keseruan mereka berempat berbincang dan mengobrol wara-wiri tentang kejadian masing-masing selama masa magang, tiba-tiba saja salah satu fans Richie garis keras datang beserta squad-nya yang berjumlah tiga orang cewek dan satu orang cewek jadi-jadian.

"Seneng banget ya lho haha-hihi mentang-mentang magang bareng Richie Ganindra!" gertak Mahasiswi berpakaian ketat dengan high-heels runcingnya beserta dandanan menor juga lipstick merah menyala.

"Apa sih lo?! Tiba-tiba nimbrung," balas Ganesh tak kalah juteknya dengan mereka.

"Lo acting-nya sempurna Nesh, bikin pura-pura jadi hater Richie biar dosen-dosen milih lo magang disana karena mereka yakin lo bakal professional. Dih, nyatanya amit-amit lo lebih parah dari kita-kita!" Cibir cewek jadi-jadian alias mahasiswa yang bertingkah layaknya perempuan.

"Maksud lo apa bencong!" Ganesh menggebrak meja makan dan berdiri tegak dengan tatapan emosi tingkat Dewa.

"Nesh, udahlah jangan ditanggepin uler-uler sawah beginian," sela Andine sarkastik.

"Heh! Dari pada lo semua jalang pada kegenitan sama Richie! Dan elo Si Ratu Jalang, sok-sokan jadi hater tapi aslinya lebih parah daripada sasaeng!" ujar satunya lagi membela.

Perdebatan mereka makin memanas, suasana kantin yang tadinya ramai dan biasa saja kini mendadak tegang karena semua pengunjung kantin tertuju pada dua kubu mahasiswi yang sedang beradu mulut. Hingga pertengkaran itu berubah menjadi anarki, mereka saling menjambak rambut dan mecakar lawannya. Beberapa mahasiswa yang kebetulan sedang nongkrong disana ikut memisahkan dua kubu tersebut. Kedua kubu itu pun dilerai oleh para mahasiswa dan memisahkan mereka keluar dari kantin agar tidak saling bertemu.

My Girl is My Haters (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang