BAB 8

4.6K 297 10
                                    

Selamat sore, selamat berpuasa bagi kalian yang sedang menjalankan.

Author bakalan rajin update nih buat menemani ngabuburit kalian😊

Terimaksih bagi yang sudah vote atau pun komen😘

Happy Reading😎

Pagi buta Ganesh sudah bangun dan bersiap diri untuk pergi magang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pagi buta Ganesh sudah bangun dan bersiap diri untuk pergi magang. Ganesh harus cepat-cepat berangkat sebelum Richie datang menjemputnya. Dia merasa tidak nyaman atas perlakukan Richie akhir-akhir ini. Dia tidak ingin ada rumor aneh yang menyangkut dirinya dengan Richie di tempat magang. Sudah cukup romor kedekatan dengan staf lain yang membuatnya...... TIDAK! Sudah cukup orang-orang menyindir dan men-cie-cie dirinya dengan Alfian. Dia cukup terganggu dengan ejekan dari teman-teman magang dan kru TV disana. Sikap Alfian yang terlalu show up alias terang-terangan mengejar cinta Ganesh. Setiap hari tiada kata rayuan dan gombalan yang terlontar dari mulut Alfian untuk Ganesh. Dia ingin bersikap profesional dan tidak mau terlibat skandal cinta dengan siapapun selama masa magang. Termasuk dengan Richie, kini dia sedang bergelut dengan hati dan pendiriannya sendiri. Dia berusaha menyingkirkan perasaan-perasaan yang tidak boleh ada dan masuk ke relung hatinya.

Tepat pukul 7 pagi Ganesh berangkat menuju kantor stasiun Televisi Nasional, Vision TV. Terlalu pagi memang, tapi setidaknya dia bisa menghidari Richie. Meskipun nanti di kantor dia pasti bertemu kembali dengan laki-laki itu. Ojek online yang tadi dipesannya sudah berdiri di halaman kostan. Segera Ganesh mengunci pintu kamar kostnya dan menghampiri Mamang driver ojol (*ojol : ojek online).

"Jalan Pak...." seru Ganesh.

"Berangkaaaatttt..." balas Mamang Ojol.

Pukul 9 pagi, Richie sudah sampai di depan halaman kostan Ganesh. Kostan itu memang sangat welcome dan tidak banyak aturan, cewek atau cowok campur jadi satu. Sehingga pintu gerbang kost selalu terbuka sejak subuh. Memang kostan seperti itu rawan dan cenderung bebas sehingga mahasiswa yang nakal bisa saja membawa pacarnya untuk menginap walaupun larangan itu terpasang di tiap pintu kamar. Itulah salah satu kekhawatiran dari Richie, dia takut ada anak kost cowok yang bertindak nakal seperti mengintip kamarnya. Namun di sisi lain, Richie tidak perlu khawatir untuk masuk ke kamar kost gadis itu selama dia tidak menginap disana dalam satu kamar.


Richie berkali-kali menelepon Ganesh, namun tidak ada jawaban. Richie segera turun dari mobilnya dan berjalan ke lantai dua bangunan rumah itu dan berjalan menuju kamar Ganesh. Richie mengetuk pintu kamar itu berkali-kali dan memanggil sang empunya tetapi tetap tidak ada respon dari dalam kamar. Richie mengintip dari celah jendela mencari keberadaan Ganesh sambil terus meneleponnya. Tidak ada jawaban dan tidak ada sahutan dari dalam kamar, tampaknya Ganesh tidak ada di kamar kostnya. Lantas Richie turun ke bawah dan menemui penjaga kostan.

"Pak, lihat Ganesh gak? Saya ke kamarnya sepi. Gak ada respon"

"Saya kurang tahu Mas. Saya baru pulang dari pasar antar istri belanja. Hem... Sudah ditelepon belum Neng Ganeshnya?" sahut Bapak itu sambil mengelap motor matic-nya.

My Girl is My Haters (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang