BAB 20 (18+)

7.1K 281 4
                                    

Holla..
Sesuai janji kemarin, Author Update lagi😎
Terima kasih untuk vote dan komen kalian😊
selamat malmingan dan selamat membaca💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼





❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️



"Sana ganti celananya. Saya mau rapiin lagi bajunya, mau langsung saya simpan biar besok Bang Oji tinggal ngambil," tepis Ganesh menjauhkan tubuhnya dari Richie. Degup jantung dan tubuhnya kembali gemetar layaknya sedang berpidato di depan panggung dan ditonton orang banyak. Ganesh menghindar dan beranjak turun dari kasur dan memberikan jogger pants kepada Richie. Dia takut jika Richie akan menciumnya lagi. Bukannya dia menolak hanya saja hatinya belum berdamai dengan prinsipnya. Dia masih berusaha menjaga jarak dan membuat jauh-jauh perasaanya terhadap Richie.

Richie menggeserkan tubuhnya hingga ke tepi ranjang. Sembari duduk, dia mulai melepas kancing celananya dan perlahan menurunkan zipper-nya. Sontak hal itu membuat Ganesh menjerit dan memekik hingga jeritannya melengking. Secepat kilat Ganesh membalikkan tubuhnya.

"Di toilet dong Mas! Gila! Masa ganti celana di depan cewek sih!" Ganesh menggerutu kesal, degug jantunggnya berpacu kencang berkali lipat, nafasnya memburu sepeti tengah berlari maraton, hawa panas langsung menyeruak seluruh tubuhnya.

"Kiss dulu dong, entar saya ganti di toliet," Richie kembali menggodanya.

"Ish ...," Ganesh bergidik ngeri dan melangkah sejauh mungkin dari laki-laki itu. Hingga dia mentok ke jendela kamar hotel dan bersembunyi di balik tirai. Aman! Ganesh bernapas lega, dia bisa menhindar dari kekonyolan dan kegilaan sisi lain seorang Richie Ganindra.

Mata Ganesh tertuju pada pemandangan malam Kota Metropolitan dari jendela kamar hotel itu. Dia pun terkesima melihat pemandangan malam Kota Jakarta yang berhiaskan germerlap cahaya lampu dari gedung-gedung pencakar langit dan jalanan raya yang dipenuhi berbagai kendaraan. Dia pun tidak peduli lagi dengan Richie yang masa bodo ingin mengganti celana di sana atau di toilet.

💕

💕

💕

💕

💕

💕

💕

Keesokan harinya......

Tiba-tiba Ganesh merasakan ada tangan besar melingkar erat di perutnya. Tentu saja Ganesh terkejut dan terkesiap. Dia bangkit dari tidurnya dan ternyata sesosok laki-laki bertubuh besar sedang tertidur pulas disampingnya. Siapa lagi kalo bukan Richie Ganindra. Padahal seingatnya, dia semalam tidur di sofa. Kapan dia berpindah dari sofa ke kasur? Oh sudah pasti ini ulah dari Si Tangan kekar ini yang masih melingkar dan memeluk tubuhnya yang langsing. Ganesh berdecak kesal, selalu saja Richie membuatnya naik darah. Dia menyingkirkan tangan Richie dari perutnya dan beranjak dari kasur. Diambilnya ikatan rambut yang dia simpan di nakas dekat TV. Lalu diikatnya asal sambil mendumel kekesalannya pada Richie Ganindra. Kemudian dia membuka tirai kamar hotel lebar-lebar hingga cahaya matahari masuk dan menerangi seluruh ruangan. Akhirnya Richie dapat terbangun setelah silauan dari cahaya matahari itu menusuk kedua matanya.

"Jam berapa sekarang?" sahut Richie sambil menguap dan mengacak-acak rambutnya.

"Jam 8," jawab Ganesh dengan cuek dan berlaly menuju toilet.

"Si Oji kok belum kesini ya? Eh, Nesh, tunggu! Saya duluan, saya kebelet!" Richie melompat dari kasur dan berlari menuju toilet. Dia mencegah dan menahan pintu toilet yang akan ditutup oleh Ganesh.

My Girl is My Haters (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang