Eliza sibuk makan keripik kentang. Nata sibuk makan keripik singkong. Teman-teman setenda mereka yang lain entah kemana, mungkin sedang mempersiapkan masakan untuk dibakar nanti malam.
Setelah sampai di Puncak tadi siang, mereka seangkatan segera dibagi ke dalam regu untuk membangun tenda. Eliza dan Nata beruntung bisa berada di dalam regu yang sama dibandingkan Ethan yang harus seregu dengan Kevin.
"Lo mau keluar bantuin yang lain nyiapin barberkue atau mau lanjut makan disini?" tanya Nata pada Eliza, itu juga karena keripik singkongnya telah habis duluan.
Eliza menyodorkan keripik kentangnya, "Nanti aja ah, males banget, gak wajib ini lagian."
"Eh! Kita cari Ethan yuk? Pasti lucu deh liat dia harus seregu sama Kevin."
Eliza menarik kembali keripik kentang miliknya sebelum Nata sempat mengambilnya.
"Eh, gue jadi kepikiran. Liat yuk! Dari pada kita cuma di tenda panas begini."
"Dih lo, bagi dulu keripiknya sini!"
Eliza mengikat kembali bungkusan keripik miliknya yang masih ada setengah itu.
"Gak, udah sana-sana, ayo kita liat ke luar." dorong Eliza pada Nata.
"Giliran gue bilang mau cari Ethan, langsung ilang deh magernya."
Eliza tidak menanggapi gerutuan Nata itu.
Ternyata, di luar memang sudah ramai, teman setenda mereka, Serra dan Lala, juga sedang ikut nusuk potongan daging ayam ke dalam tusuk sate di pos persediaan makanan.
"Sedih banget gak sih kita disuruh tidur di tenda, biar akrab katanya, padahal jelas-jelas disitu ada pondok buat tidur."
Nata mengikuti arah telunjuk Eliza, di sebrang tenda-tenda perkemahan mereka memang ada pondok yang diperuntukan kamar menginap. Tapi pihak sekolah tidak mau menyewanya.
"Mana gak boleh pegang handphone lagi. Menderita banget deh gue."
"Yah lo banyak yang nyariin. Gue ada handphone juga sepi gak ada yang chat gue." Eliza menarik tangan Nata, "Udah mendingan kita ke dapur aja yuk bantuin yang lain."
"Gak ah, mending ikut gue." Tarik Nata ke arah lain.
---
Ethan kesal. Ia harus berbagi tenda dengan Kevin, Aldi, serta satu orang lain dari kelasnya yang tidak terlalu akrab dengannya. Untung saja perpisahan hanya diadakan dua hari, jadi ia bisa cepat-cepat menjauh dari keberadaan mereka.
Selesai membangun tenda, Ethan tanpa berpikir panjang langsung menuju dapur, dimana sebagian siswa lain sudah mulai menyiapkan bahan makanan untuk dibakar.
Sebenarnya Ethan tidak ingin membantu menusuk-nusukan makanan pada tusuk sate, tapi ia yakin pasti Nata dan Eliza ada disana.
"Ethan, sini!" suara Nata memanggilnya dari balik tembok belakang dapur. Disitu Nata bersama Eliza sedang asyik memakan marshmallow.
"Kalian ngapain?"
"Ssst." Nata menyuruhnya untuk menurunkan volume suaranya. "Makan marshmallow simpenan gue, entar kalau pada tau, cepet abis!"
Ethan mengambil marshmallow putih itu dari kantung yang disodorkan Nata.
"Lo setenda sama Kevin?"
Nata udah tau sih, cuma ia ingin Ethan cerita aja, karena ia yakin, pasti mereka gak akur.
"Bahkan gue setenda sama Aldi juga! Dari tadi gak kelar-kelar bikin tenda coba. Pada rebutan urutan milih posisi kasur dulu."
"Gue dong, setenda sama Eliza."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Friends?
Teen FictionEliza suka Keenan. Namun Eliza tahu diri untuk menyingkir. Keenan itu punya Irena, itu dulu. Sekarang, ada Nata dan Ethan. Bagi Eliza, kehadiran kedua sahabatnya udah lebih dari cukup untuknya. Namun, saat semua sudah tentram, Irena kembali muncul d...