#22
Jungkook menoleh kearah banyaknya uang yang membanjiri paha mulusnya, ia mendesah frustasi lalu membaringkan kembali tubuhnya, jujur saja lubangnya benar-benar bukan lubang wanita, yah.. berbeda miliknya sedikit keras membuatnya terasa amat sakit.
"Aku bahkan lupa dengan Appa.. yah mungkin dia akan membawa FBI serta seluruh pasukan robot Amerika untuk menyerang Taehyung.." gumamnya sambil melihat langit-langit lalu matanya memberat dan akhirnya tertidur.
***
"Apakah itu berita tentang mu?" Tanya Somin, mengambil seputung rokok di balik dress mininya, Taehyung memberikan koreknya pada Somin, hingga yeoja itu dapat menghisap nikotin yang amat nikmat.
"Yahh, awalnya aku terkejut kenapa aku melakukan hal itu, tapi difikir-fikir itu menyenangkan.."
"Mengingat dia selalu ingin anak padaku, Cih dengan Jungkook saja dia selalu bertengkar.." lanjutnya lagi mulai mengambil satu batang rokok
Ia berdecih sinis, hingga wanita yang ikat sana terbangun dari pingsannya, sedikit mendesah karena sakit ia membuka kelopak matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang terang di sebuah gudang pabrik bekas
"Hum?" Gumam taehyung sambil menoleh kebelakang, mengalihkan pandangannya dari tv tersebut
Langkah kakinya menuju wanita seksi itu, sambil menghisap rokok dengan seksi dia pun sedikit berjongkok melihat wanita tersebut
"Yah.. sudah bangun, huh? Aku menunggu mu berjam-jam, errrr.. menyebalkan" kesal Somin tetap memilih melihat siaran TV tersebut
Yeri membulat melihat sekitarnya lalu pandangan tertuju pada pria dewasa yang tengah melihatnya dengan seringai
"Sudah bangun, sayang? Bagaimana tidurnya? Ahh impian mu tidur bersama Jungkook tidak akan pernah, dan ku harap kau tidur...
yah selamanya.." kalimat terakhir Taehyung merubah nada suaranya menjadi berbisik, sontak saja senyum miring dan ucapan itu membuat Yeri gila, ia memberontak di tali-tali tambang yang mengikat dirinya, mengingat tali tersebut sangat kasar dan kuat, yang Yeri lakukan hanyalah melukai dirinya sendiri
Ia berbenang air mata dengan deras, berteriak bak kesetanan, "Argghh! Siapapun tolong aku! Hiks-! Jangan sentuh aku! AKHHH.."
"Sial jalang itu memang berisik, Tae. Seperti kambing.." ejek Somin makin kesal tak kala Taehyung hanya santai menanggapi nya
"Kau berisik itu membuat aku bersemangat untuk mengutili rongga lehermu, hum? Tertarik?" Tanya taehyung dengan nada intens
Yeri perlahan mengatur nafasnya, dan perlahan berhenti teriak walau dia hanya bernafas bak orang ingin kehabisan nafasnya, dadanya naik turun terlihat wanita itu lelah karena ulahnya sendiri
"Wanita gembel, pantas saja Jungkook tidak suka tubuhmu.." ejek Taehyung pelan, membuat Yeri semakin meneteskan air matanya
Tak terpungkiri anak dari marga Kim lainnya itu terlihat sangat buruk dengan baju berantakan, rambut yang basah nan lepek serta make upnya luntur membuat dirinya semakin terlihat tak terurus selama 3 bulan.
"Aku orang baik, jadi jangan takut padaku, aku hanya ingin bertanya se-"
"BOHONG! HIKS- BOHONG! KAU PEMERKOSA KAN? PEMBUNUH? KAU INGIN MEMBUNUHKU HIKS.." Teriak Yeri membuat Taehyung tertawa gemas, lalu berjalan menuju meja mengambil pisau kecil nan runcingnya
"To-tolong jangan lakukan itu.." lirih Yeri ketakutan sambil memberontak ketika Taehyung perlahan mendekati nya, rokoknya masih ia pegang dan dia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria dewasa itu pada anak baru legal seperti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyscho Daddy
FanfictionOn | Bajingan yang sialnya terlalu tampan, seksi serta kaya raya itu telah menjadikan aku anaknya dahulu, hingga akhirnya aku mengetahui nya dan menyesal pernah dimasuki olehnya Warning BXB! Don't read if you have a problem with gay couple. Thanks o...