#23
"hufffff..... bagaimana? menyenangkan bukan?" tanya taehyung tengah merokok sambil dimeja lalu menaikan satu kakinya.
Somin menarik nafasnya dalam, keringat mulai membasahi seluruh tubuhnya apalagi kepalanya sangat panas hingga keringat itu meluncur dengan bebas dari belakang telinga nya
"Hahhhhhhh....hahhhhhhh... Hahhhh... seb-sebentar.. aku perlu menetralkan nafasku.." ujar Somin menjauh dari mayat wanita yang mati menyedihkan itu
Ia jatuh didepan Taehyung yang hanya terkekeh lalu menghisap rokok nya kembali, "ayo bereskan dia, lalu kita pergi.."
"sial, tunggu aku bernafas dulu.." tahan Somin ketika taehyung sudah ingin beranjak
"ohh ya.. tadi kau kesini naik apa? aku tidak melihat mobil didepan.."
"Hahh.. aku naik taxi, wanita itu aku taruh dibagasinya, lalu menutup mulut supir itu dengan card mu.."
"ckckck itu cara yang buruk, kau benar-benar tidak pantas jadi pembunuh.." ejek Taehyung sambil menyabut pisau kesayangan nya pada tepat dikepala wanita jalang Jungkook
"apa kau punya masalah dengan wanita ini? Kkk.. kau menusuk tepat di ubun-ubun nya.."
"shittttt.. dia yang membuat aku babak belur saat tawuran, aku ingat sekali dia adalah anak kecil orang kaya yang saat itu pulang dari sekolah lalu melihat aku bersembunyi, bodohnya anak kecil seperti dia mengira ku bermain petak umpet rrrr.. lalu aku ketahuan and.. yah aku hampir ingin mati saat itu.." jelas Somin panjang lebar, Taehyung hanya mengangguk lalu mengusap bagian tajam pisau itu ke rambut wanita itu
"kita harus pulang, jungkook itu ember, aku yakin.."
"uhh dia sudah tau?" Tanya somin melebar matanya
"tidak, dia hanya dendam padaku saja, dia belum tau aku pembunuh jadi tenang saja, dia pasti hanya ingin mengadu pada ayah aslinya kalau aku bajingan.."
"Ckckck bajingan mengatai bajingan.. ckckck dia tak pantas jadi dom, memang sih tubuhnya tidak seperti triplek tetapi vibe nya bukanlah dom.."
"see? kau sangat mengerti tentang hal itu.. apa kau pernah melihat gay bersetubuh?"
"Errr.. itu sudah biasa saat aku diamerika, bahkan seseorang pernah menawarkan aku jadi mommynya eww aku tidak lesbi, yang menyukai dada wanita dan aku juga tidak menyukai pria.."
"benar-benar aneh.." gumam taehyung setelah mendengar ocehan Somin
"Nanti kau kena karma.." lanjutnya lalu mereka berdua menyeret mayat Yeri kesebuah tempat di luar, karena gedung bekas itu luarnya adalah hutan maka mereka akan menaruh mayat itu sebisa mungkin diatas pohon itu sendiri, bagaimana pun caranya mereka menghabiskan setidaknya 1 jam untuk hal itu, lalu pergi dengan perasaan yang aman.
Yah semoga saja.
***
"Uhhh... Tuan Kim aku merindukan mu, disini aku stres, aku ingin setidaknya kau memberikan ku ciuman atau pelukan.." gumam kai galau di ranjang King milik Taehyung itu
Ceklek..
"Tuan Kai, apakah kau mencari Tuan Kim?" Tanya ahjuma Jung sambil memberikan tuan muda nya teh hangat
"Ummm~ kapan dia pulang? Apa dia ada urusan perpindahan kerja? Atau yang lainnya? Kenapa dia begitu enteng meninggalkan perusahaan?" Tanya lagi berturut-turut sambil memproutkan bibirnya merasa lelah di acara berbaring di ranjang Taehyung
"Ahh jangan khawatir, Tuan. Tuan Kim akan datang sebentar lagi, bersama temannya.."
"Uhh teman? Bukan ANAK TIRINYA ITU KAN?!" ujar kai langsung sensitif ketika mengingat anak tiri tuan Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyscho Daddy
FanfictionOn | Bajingan yang sialnya terlalu tampan, seksi serta kaya raya itu telah menjadikan aku anaknya dahulu, hingga akhirnya aku mengetahui nya dan menyesal pernah dimasuki olehnya Warning BXB! Don't read if you have a problem with gay couple. Thanks o...