"Cangi-ah.. apa kau tertarik membuat adik untuk Jungkook, hum~?" Tanya Jennie membuka satu kancing baju piyama nya, Taehyung tengah menggosokkan handuk dikapalnya, stelah mandi tiba-tiba Jennie meminta hal itu? Gila, bahkan mereka saja belum menikah dan Taehyung jujur masih ragu.
"Did you really want it?" Tanya Taehyung berbalik melihat Jennie yang bergerak kekanan kekiri dengan pandangan imut, ia tergoda dengan tubuh Taehyung yang segar sehabis mandi, bulir-bulir air di tubuhnya seolah menggoda Jennie untuk menjilatnya
"But, i don't wanna do that, Jen. Let my son answer it.." Jennie memasang wajah kecewanya lalu mendekat kearah Taehyung dan membuat gerakan agar Taehyung menyetujui permintaan nya
"Apa kamu benar-benar tidak mau? Aku tidak akan menawarkan nya lagi, sayang.." Jennie yang baru saja menghias kuku Jari-jari nya dengan kutek merah memainkan handuk yang dipakai dipinggang Taehyung
"Tidurlah aku akan menyusulmu, sebelum itu aku ada urusan dengan dokumen ku.." Titah Taehyung membuat Jennie sedikit kesal
"Uhhh benar kah? Kapan kita akan membuat aegy~?"
"Nanti.." finnalnya karena ia sudah lelah bertanya jawab dengan Jennie, ia serasa berada diruang introgasi, berakhir dengan gertakan kaki Jennie karena kesal dan ia pun memilih untuk bergelut dengan selimut dan ranjang Taehyung yang berbau mint segar, rasanya dingin ia segera mengambil sesuatu untuk di peluk.
"Aku ingin ciuman malam Tae~" Pinta Jennie Taehyung tengah memakai baju atasan Piyama nya sementara bawahnya masih bergelut dengan handuk putihnya
Tanpa pikir panjang Taehyung menghampiri nya memegang rahang wanita itu, memberikannya kecupan hangat di malam hari untuk Jennie agar wanita itu tidak berisik.
"Emhh~ Good night Tae.."
Ceklek..
Aku terdiam sebentar ketika selesai menutup pintu kamar milikku, aku melihat anakku tengah berjalan menuju bawah tangga, ada urusan apa dia tengah malam begini tidak tidur
"Kim Jungkook..!" Panggil ku seraya berjalan mengikutinya, aku membawa laptop IP ku dengan santai di lengan sebelah kiri ku dan tangan kananku membenarkan posisi kacamata ku.
Ia berhenti lalu menoleh ke arahku hanya sekedar menoleh, lalu melanjutkan kegiatan berjalannya lagi.
"Aku bilang berhenti, Kim!" Aku segera mengejarnya sebelum anak itu mencapai pintu depan dan membuatnya pergi begitu, saja gila anak ini, dia ingin kemana sebenarnya.
"Akhhh.. lepas Appa!" Berontak nya ketika aku memeluknya dari belakang, dia lepas begitu saja dan membuat aku sedikit terhuyung kebelakang. Aku membuang sembarang Laptopku kesofa dan menghampiri nya
Aku lihat dia tengah terisak-isak dan meremat kuat kedua lengannya seperti sedang menahan sesuatu.
"Kau mau kemana, huh?! Malam-malam begini! Jangan membuat ku emosi, Jung!" Bentak ku refleks, anakku benar-benar menjadi pemberontak sekarang, semenjak Irene pergi hubungan kami tidak searah dulu
"Aku ingin pergi! Aku benci Appa!" Teriaknya diselingi tangisan memuakan bagiku, sial.. dia berisik sekali, jika Jennie datang dia pasti akan memukul langsung Jungkook tanpa dosa.
"Jung, jaga bicaramu!" Aku mulai tersulut emosi, rahangku sudah mengeras dan nyatanya aku bukanlah seseorang yang pandai mengendalikan emosi
"Aku tidak mau Appa menikah dengan wanita itu, dia jahat!" Ucap Jungkook lalu terjatuh sambil bersandar pada pintu, tidak bisanya dia akan merengek seperti itu dan lantang, dia benar-benar menjadi pribadi yang berbeda ketika Irene meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyscho Daddy
FanfictionOn | Bajingan yang sialnya terlalu tampan, seksi serta kaya raya itu telah menjadikan aku anaknya dahulu, hingga akhirnya aku mengetahui nya dan menyesal pernah dimasuki olehnya Warning BXB! Don't read if you have a problem with gay couple. Thanks o...