Are You Dead?

518 78 57
                                    


Brave menatap Lily dengan tatapan tajam.

"Bagaimana kau tidak berhasil, hah?!" Brave mulai menggertak Lily dengan amarah yang begitu besar.

"Apakah kau bahagia melihat ku seperti ini?!" Brave mulai mengencangkan suaranya dan menunjuk-nunjuk Lily dengan telunjuknya.

"Ak-aku ..," suara Lily mengambang di udara. Dia sudah tidak bisa mengeluarkan suara lagi. Rasanya ia ingin berteriak. Tetapi tidak bisa.

Brave menghela nafas berat.

"Kali ini kau gagal. Dan kau akan gagal terus menerus dan meminta maaf. Aku lelah mendengarnya."

Lily menunduk. Dia menyadari bahwa itu memang kesalahannya.

"Aku berusaha menyerang ke bagian yang kau suruh. Tapi, mengapa tidak bisa?" Tanya Lily. Suaranya lirih jadi mirip berbisik.

Brave yang sedang kesal lebih baik mengontrol dirinya untuk tidak berkata-kata apapun yang dapat memperkeruh masalah ini.

Pikiran Lily sedang memutar ingatan beberapa menit yang lalu.

Rougarou yang di temukan semakin lama semakin banyak di perbatasan antara Cexale dan Tumescente Putrescat.

Brave, Lily dan Ansell membagi tiga bagian untuk masing-masing. Bagian Lily paling kecil karena dia dianggap perempuan yang masih kecil. Jadi, kekuatannya tidak sebanding kalau lebih banyak Rougarou.

"Rougarou milikku tinggal satu," Ansell berteriak ketika selesai membunuh Rougarou bagiannya.

"Ya, aku juga," balas Brave yang juga sudah membunuh Rougarou bagiannya.

"Jadi, bisakah kalian membantuku membunuh Rougarou yang satu ini?!" Tanya Lily sedikit berteriak. Rougarou bagian Lily ternyata cukup sulit di kalahkan.

"Tentu saja."

Brave langsung turun tangan tanpa berbicara apapun.

"Lily, cara menyerangmu masih asal-asalan. Serang dia di bagian jantung. Hanya di bagian jantung."

Lily yang sedang menyerang Rougarou itu di bagian kakinya mengganti arah serangannya. Dia menyerang bagian jantung seperti yang di katakan Brave baru saja.

Lily terus menyerang dengan es di bagian jantung Rougarou itu. Tetapi, tidak bisa. Brave dan Ansell hanya membantu sebisa mereka karena mereka sudah cukup lelah membunuh masing-masing lima puluh Rougarou. Sedangkan, Lily hanya di berikan dua puluh lima. Setengah dari bagian Ansell dan Brave.

Es Lily tidak mengenai jantung Rougarou itu. Dia malah semakin menyerang Lily secara membabi-buta tanpa arah.

Sedangkan, Lily sudah lelah. Rougarou terakhirnya ini memang susah di kalahkan.

Akhirnya dia berhenti menyerang.

Ansell dan Brave panik tidak tahu berbuat apa. Mereka sudah sangat lelah. Tidak mungkin mereka berdua dapat membunuh Rougarou itu hanya berdua. Dia butuh bantuan dari Lily.

"Jangan disana! Biar aku saja yang membunuh dia!" Lily berteriak agar Ansell dan Brave mendengar teriakannya.

Ansell dan Brave menengok ke sumber suara. Brave yang langsung mengerti apa yang akan Lily perbuat langsung menghindari Rougarou itu. Sedangkan Ansell terdiam di tempat seperti siput yang lambat berpikir.

"Awas ka Ansell!" Lily berteriak.

Namun, Ansell tidak mendengar teriakannya dan malah tetap berdiri di sana.

Bwush!

Bola api itu membuat mata Lily berubah menjadi merah. Seketika tangan Lily mengeluarkan bola api. Lily mengumpulkan kekuatannya sampai bola di tangannya menjadi berukuran besar. Dan melemparkannya ke arah jantung Rougarou itu tanpa melihat ke sekelilingnya.

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang