She's Trying To Enter The Forbidden Forest

1.4K 149 44
                                    

Keesokan paginya, Lily segera turun dari ranjangnya dan menggosok giginya. Ia ingin menemui Clover. Dan memberitahu Clover bahwa ia ingin pergi dari kastil ini.

Mata hari bersinar begitu terang di pagi hari. Lily sesekali memejamkan matanya karena silau akan cahaya itu. Ia belum terbiasa dengan cahaya matahari. Ia menuju tempat Clover biasanya berada.

Setelah sampai di kamar Clover. Kemudian Lily mencoba mencari dan memanggil nama Clover berkali kali.

"Clover, halo?! Apakah kamu disini?!" Dia sedikit berteriak. Karena takut suaranya akan habis, akhirnya ia berhenti meneriakkan nama Clover dan diganti dengan ucapan biasa.

Clover tidak kelihatan batang hidungnya. Lily tidak sabar. Akhirnya, ia pergi meninggalkan tempat itu. Ia izin kepada penjaga istana yang sedang berjaga di pintu gerbang istana.

"Izinkan saya keluar dari kastil ini. Saya tidak akan lama. Hanya beberapa jam saja." Lily meminta izin kepada penjaga pintu gerbang istana.

"Tidak boleh! Kecuali, kau didampingi oleh para tentara untuk berjaga-jaga."

"Oh, ayolah! Mengapa Clover sangat mudah keluar dari kastil, sedangkan aku tidak?!"

"Karena Clover bukanlah putri kerajaan. Dia bisa bebas keluar-masuk istana tanpa penjagaan. Berbeda denganmu, kau adalah putri Raja Zevis. Tidak mungkin kami memberikan izin begitu saja."

Lily memberengut kesal. Tapi, dengan kecerdasan otak yang dimilikinya, ia merencanakan sesuatu.

Lily kembali ke kamarnya. Ia mengambil pakaian Clover yang telah lusuh. Ia juga menempelkan tanah liat ke wajahnya. Serta, sepatu selop yang telah jebol milik kakaknya. Semua pakaiannya saat itu berwarna hitam.

Lily mengendap-endap ke arah gerbang. Berharap tidak seorangpun akan mengenalinya. Kecuali, jika Adinata. Mungkin, jika dia bertemu dengannya. Adinata akan langsung mengetahui siapa dia.

"Bisakah kau membukakan pintu gerbang untukku?" tanya Lily dengan suara yang dibuat-buat. Ya, dia sedang menyamar.

Di perjalanan, dia mencuci wajahnya di sebuah sungai yang mengalir dari kerajaan Heaven lalu melewati Lovelock dan sampai Federica. Airnya tidak cukup jernih, tapi cukup untuk menghilangkan bekas tanah liat di wajah Lily.

Sampailah ia ke perbatasan hutan terlarang. Dari buku yang tadi malam ia baca, ia mendapat informasi bahwa di dalam hutan ini banyak makhluk sihir nan aneh. Ia sangat semangat karena bisa menemukan hewan sihir di dalam hutan terlarang itu. Tanpa berpikir panjang ia memasuki hutan terlarang itu. Beberapa kali warga di sekitar sana meneriakinya.

"Putri Lily! Jangan kesana! Disana ada makhluk yang tersembunyi di dalam kegelapan! Putri, aku mohon!" teriak seorang petani yang bekerja di dekat hutan terlarang itu. Ia berteriak sambil berlari agar bisa menarik Lily kembali. Tetapi, ternyata gagal. Usahanya sia sia. Lily sudah terlanjur masuk ke dalam hutan itu.

Lily tidak tahu makhluk apa yang ada di dalam sana. Dia tidak tahu makhluk apa yang menunggu nya di balik kegelapan hutan terlarang itu. Ia hanya manusia yang baru saja menghirup udara segar di dunia ini. Ia baru saja mengubur ketakutannya akan dunia luar. Ia baru saja menganggap bahwa semuanya akan baik baik saja.

Lily mulai memasuki hutan itu. Menapaki tanah yang lembab karena tidak ada cahaya yang masuk. Semakin ia masuk ke dalam hutan semakin sedikit pula cahaya matahari yang masuk menembus rimbunnya pohon di hutan itu. Perlahan lahan namun pasti, ia merasa sangat ketakutan di sana. Ia merasa, ia harus keluar dari sana. Tetapi, ternyata ia tidak bisa. Ia sangat panik. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Jangankan hewan sihir, ia hanya berharap ia bisa keluar dari hutan yang menakutkan ini.

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang