➵ 𝐟𝐭. 𝐤𝐰𝐨𝐧 𝐲𝐮𝐥𝐢 & 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧
Ada yang bilang, jika ingin mendekati seseorang maka ambil lah hati orang terdekatnya.
Begitupula Hyunjin, yang ingin mendekatimu. Maka ia harus bisa akrab dan menyukai adikmu, untuk masuk ke keh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▪▪▪
—15:35 pm
Seperti hari-hari biasanya, kamu akan fokus kuliah dari pagi hari jika memang ada jadwalnya, hingga sore hari.
Dan kebetulan, di semester 6 ini rata-rata jadwal kuliah kamu memiliki jadwal di siang menjelang sore hari.
Karena hal itulah, waktumu untuk menjaga adik kecilmu hanya bisa dilakukan di pagi hari dan sore hari menjelang malam. Hal itu pun tentunya terus berulang.
Mau tidak mau, selama kamu tidak bisa menjaganya, adikmu itu akan kamu titipkan ke tetangga kalian. Yang beruntungnya tetanggamu tidak keberatan untuk membantu menjaga adikmu selama kamu tidak ada di rumah.
—and ya. Disaat kamu telah sampai di rumah, kamu tidak heran jika di rumahmu tidak ada siapapun. Karena adikmu belum pulang dan masih ada di rumah tetanggamu.
Selepas meletakkan tas kuliahmu di teras rumah. Kamu pun berjalan santai ke rumah tetanggamu, berniat membawa pulang adikmu yang kamu titipkan disana.
Tokk~ tokk~
Tidak sampai tiga kali ketukan. Pintu yang ada dihadapanmu pun terbuka, dan menampilkan tetanggamu beserta adikmu yang tengah menundukkan kepala.
Kamu tersenyum sekilas menatap adikmu, dan kini beralih menatap tetanggamu itu.
"maafin Yuli ya tan kalo dia ngerepotin" ucap kamu sembari tersenyum canggung.
Tetanggamu yang sudah menganggap kalian berdua sebagai anaknya, pun langsung menggelengkan kepala.
"jangan gitu ihh. Kan udah biasa juga dia di rumah tante. Kamu jangan canggung mulu kayak gini. Tante maklum kok sama kalian. Yaudah kamu pulang gih. Muka kamu keliatan capek gitu. Ini si Yuli juga kayaknya udah mau balik. Dari tadi murung mulu, tante heran dia kenapa" ucap tetanggamu, dan lagi-lagi kamu hanya bisa membalas dengan senyuman tipis.
"iya tan, nanti aku tanyain dia kenapa. Yaudah, kita pamit pulang ya tan. Assalamu'alaikum" pamitmu, tepat setelah memastikan adikmu telah nyaman berada digendongan ala koala yang kamu lakukan saat ini.
Tetanggamu yang melihat caramu mendekap adik kecilmu saat ini, pun tanpa ia sadari sudut bibirnya terangkat. Ia tengah tersenyum haru menatap kalian.
Lalu, setelah mendapat balasan akan ucapanmu tadi. Kamu pun segera membawa adikmu untuk pulang ke rumah.
Selama kakimu melangkah pulang, selama itu pula kamu sedikit heran disaat menyadari raut muka adikmu, dan ucapan tetanggamu tadi yang mengatakan kalau adikmu secara terus-menerus murung.
Kamu pun menggelengkan kepala pelan. Menyingkirkan kemungkinan terburuk mengenai adikmu saat ini.
Tidak butuh lebih banyak waktu. Dalam kurun waktu kurang dari 5 menit, kalian pun telah sampai di rumah.