𝐁𝐮𝐛𝐛𝐥𝐞 𝐆𝐮𝐦 [✔]

2. Abang

▪▪▪

Sesuai rencana awal. Kini, kamu dan adikmu telah berada di salah satu mall terbesar di kotamu. Tentunya, tujuan kalian datang itu bukan tanpa alasan. Lebih tepatnya, kamu mengajak adikmu dikarenakan untuk menghibur dirinya yang terus murung.

Namun, karena diiming-imingi ice cream kesukaannya, adikmu itu kini telah merubah dirinya dari murung menjadi memancarkan aura bahagianya.

Terbukti saat ini, disaat dirinya tiba-tiba merengek untuk mengingatkanmu akan janji awalmu padanya. Senyumannya terus tampak di wajah mungilnya itu.

"—kakak"

Mendengar suara adikmu itu, kepalamu pun langsung tertoleh ke arahnya yang saat ini berada di sisi kirimu. Berjalan sembari mengenggam tanganmu erat.

Disaat pandangan kalian bertemu, kamu pun menampakkan senyummu dan menyahutinya.

"ya? Kenapa sayang?"

Masih dengan menggenggam tanganmu erat, adikmu itu pun mengerucutkan bibirnya dan berkata.

"—katanya tadi mau beli ice cream. Kenapa kita nggak kesana?"

Melihatnya yang bertingkah lucu seperti itu, kamu pun menghela nafas dan mulai berjongkok. Mensejajarkan tinggimu dengannya.

"ya ampun, kakak kira apa. Nanti kakak beliin, tapi sekarang kita belanja dulu ya. Kalo kita beli ice cream nya sekarang, nanti nggak dibolehin om satpamnya masuk kesana, gimana dong?" ucapmu, seraya menunjuk objek yang kamu maksud.

Melihatmu menunjuk seperti itu, adikmu itu tentu merubah pandangannya mengikuti jarimu tadi, yang rupanya tengah menunjuk seorang satpam yang tengah berdiri di pintu masuk supermarket, tidak jauh dari posisi kalian saat ini.

Namun, seakan tidak mendengar perkataanmu. Adikmu itu, pun melipat kedua tangannya di depan dada, berlagak ngambek ceritanya.

"yahh kakak. Katanya tadi mau beliin yuyu ice cream" rengeknya lagi, sembari terus mengerucutkan bibir.

Melihatnya seperti itu, kamu pun lagi-lagi menghela nafas.

Demi memperlancar semuanya, kamu pun mulai memikirkan bujukan seperti apa yang mempan di adikmu itu.

Dan, bagai sebuah keajaiban. Sepintas, sebuah ide pun muncul di kepalamu. Disaat yang sama, kamu pun langsung megang pundak mungil adikmu dan segera mencubit pipi gembulnya.

"iyaa nanti kakak beliin, tapi kita belanja dulu yaa. Nanti kamu sepuasnya deh makan ice cream kalo kita belanja sekarang. Kamu mau kan?" ucapmu, yang langsung di respon dengan mata berbinar adikmu.