𝐁𝐮𝐛𝐛𝐥𝐞 𝐆𝐮𝐦 [✔]

15. Abang Cantik

▪▪▪

Setelah adanya pertemuan diantara kamu dan calonmu, sejak saat itu kalian sepakat untuk meminta kepada para orangtua untuk menghentikan perjodohan yang tidak kalian kehendaki itu.

Dan syukurlah, baik dari sisi ayahmu maupun orangtua lelaki itu bisa menerima keputusan kalian. Ya walau, disaat Jaehyun meminta pada orangtuanya. Itu butuh perjuangan dan perdebatan panjang.

Namun, pada akhirnya usaha memang tidak mengkhianati hasil. Berakhirnya hubungan itu, pun membuatmu bisa bernafas lega.

Adikmu yang tahu akan hal itu, juga turut bahagia. Bahkan, senyumnya tidak luntur sedikitpun sejak saat itu.

Namun, disaat waktu terus berjalan dan berbulan-bulan lamanya telah terlewati. Senyum adikmu sedikit meredup.

Hal itu dikarenakan, sesaat kamu dan temanmu Hyunjin telah dinyatakan lulus dari perkuliahan, dan sama-sama telah menyandang status sarjana. Lelaki itu secara tiba-tiba berkata akan pergi jauh.

Penyebabnya adalah papi dari temanmu itu.

Pria paruh baya itu, meminta anaknya untuk menyiapkan diri menjadi seorang lelaki mapan sebelum menikahi wanita pilihannya. Dengan cara, memintanya untuk membantu mengurusi salah satu cabang perusahaannya yang sedikit bermasalah kala itu.

Dengan kata lain. Temanmu Hyunjin, diminta sang papi untuk bekerja terlebih dahulu. Sekaligus mengurus kantor yang memang akan diwariskan padanya. Dan dari hal itulah, temanmu akan siap menjadi seorang lelaki mapan. Yang pintar di akal dan dapat mengendalikan diri sendiri.

Disisi lain. Kamu yang diberitahu akan kepergiannya itu, pun tentu sedikit berberat hati. Dikarenakan, kedepannya kalian akan sulit bertatap muka dan hanya bisa mengandalkan ponsel genggam kalian untuk saling berhubungan.

Temanmu itu sadar, sangat sadar. Jika kamu keberatan akan kepergiannya itu. Terutama adikmu.

Maka dari itu, ia berusaha keras menenangkan hatimu dan adikmu. Tak lupa juga, selalu menekankan kata untuk menunggunya kembali dari kepergiannya itu.

Lelaki itu, bahkan memintamu untuk tidak menjalin hubungan dengan laki-laki lain, dan memintamu menunggunya kembali untuk datang melamarmu.

Dan tak terasa, satu tahun pun telah terlewati. Sejak kejadian dimana adikmu dan temanmu itu bertemu untuk pertama kalinya.

Tepat dihitungan satu tahun ini. Temanmu, secara tiba-tiba memberikan kabar yang cukup mengejutkan bagimu dan adikmu.

Lelaki itu berkata, jika ia tengah berada di bandara. Tujuannya disana tentu saja untuk kembali pulang ke kota kalian.

Mendengar hal itu, kamu yang posisinya berada di kantor tempatmu bekerja. Pun langsung dibuat kaget.

Bahkan, sangking kagetnya. Cangkir kopi yang tergeletak tak jauh dari lengan kirimu, hampir saja terjatuh akibat pergerakan tanganmu yang ingin menutup mulut akibat keterkejutan akan kabar kepulangan lelaki itu.