(+ bonchap) Duo Rewel!

97 23 1
                                    

▪▪▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪

Terhitung dua bulan berlalu, dari saat hari dimana kamu melahirkan dan juga membuatmu resmi menjadi seorang ibu.

Tugasmu yang awalnya hanya mengurus adik beserta suamimu, kini bertambah dengan kehadiran seorang anak berumur 2 bulan.

Si kecil pun tentunya berhasil membuatmu pusing bukan kepalang. Bahkan, sejak memilikinya kamu tak sempat memikirkan kembali urusan pekerjaanmu, dan kamu lebih fokus mengurus keluarga. Belum lagi kamu harus melewati hari-hari yang melelahkan.

Malam ini, Hyunjin pulang larut. Sebagai istri, kamu berniat menungguinya pulang dan tak mau membiarkan suamimu itu merasakan lelah seorang diri. Niatmu itu sudah baik, namun apa daya, disaat kamu tengah menunggu kepulangannya, adikmu tiba-tiba terbangun dan ikut terjaga bersamamu.

Tubuhnya memelukmu erat dari arah samping. Disaat bersamaan kamu baru menyadari jika suhu tubuh adikmu sangat tinggi. Kamu panik, namun berhasil kamu kendalikan rasa itu. Kamu lebih memilih untuk segera membawa adikmu kembali berbaring di kamarnya, dan memberinya obat pereda demam. Pikirmu, dengan pemberian obat dan tak lupa kompres di keningnya itu bisa mencegah demamnya semakin tinggi.

Sayangnya, demam Yuyu tak kunjung reda. Tubuhnya terasa sangat mengigil dan mengharuskanmu untuk tetap berada di dekatnya.

Kamu dekap tubuh hangatnya. Tidak erat, hanya seperti merangkul agar adikmu itu tenang dan bisa tidur kembali.

Selang beberapa jam kemudian, kamu mendengar jika pagar rumah berbunyi, diiringi dengan suara mobil memasuki garasi rumah. Kamu menebak jika saat ini Hyunjin telah pulang ke rumah.

Matamu melirik ke arah jam dinding, yang saat ini telah menunjukkan pukul 11 malam.

Tanganmu tergerak menyentuh perpotongan leher Yuyu untuk memastikan suhu tubuhnya tidak setinggi tadi.

Sesaat selesai melakukan itu, dan bersyukur suhu tubuhnya sedikit kembali normal, kamu segera beranjak dari sana lalu menghampiri suamimu.

Disisi lain, Hyunjin sedikit terkejut mendapatimu masih terjaga menunggu kepulangannya. Terlihat dari raut khawatirnya saat ini.

"kenapa kamu belum tidur, sayang?"

"kamu tuh lagi capek-capeknya loh.. utamain kesehatanmu.."

Menanggapi kekhawatirannya, senyummu pun terukir. Segera saja kamu raih telapak tangan suamimu itu untuk kamu cium punggung tangannya.

"aku nggak bisa tidur. Yuyu tiba-tiba demam. Jadi yaudah, sekalian tungguin kamu pulang aku jaga Yuyu juga"

"udah kamu kasih obat?"

Kepalamu mengangguk, lalu mata sayumu memandangnya sejenak.

"udah.. tadi suhunya juga udah normal lagi"

𝐁𝐮𝐛𝐛𝐥𝐞 𝐆𝐮𝐦 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang