1. Welcome To The Hell

2.2K 214 8
                                    

Seminggu setelah pertemuan tempo hari, Heejin semakin gencar meminta pertanggung jawaban dari Hyunjin. Namun pria itu selalu mengelak. Mengatakan bahwa itu bukan anaknya.

Tentu Heejin tak menyerah begitu saja, hampir setiap hari ia akan menemui Hyunjin dan menyuruhnya bertanggung jawab. Begitu seterusnya. Heejin ingin anaknya memiliki ayah. Oh atau setidaknya ia ingin Hyunjin tidak lari dari masalah kemudian menjadi pengecut. Sampai tepat sebulan perjuangan Heejin, pria itu meresponnya.

"Daripada lo ngelakuin hal gak berguna kayak gini, mending lo datang ke dokter kandungan terus minta aborsi."

Itu kalimat pertama yang Hwang Hyunjin berikan kepada seorang Jeon Heejin. Brengsek.

Alih-alih mengikuti saran dari 'orang gila', justru Heejin semakin membulatkan tekad. Bahwa Hwang Brengsek Hyunjin, harus bertanggung jawab atas dirinya, dan juga bayinya!

Setuju pemirsa?!

Yap, kalian harus setuju.

Hari demi hari berlalu, Heejin semakin sering mendapat tanggapan dari Hyunjin meskipun tanggapannya selalu nyeleneh dan tidak masuk akal.

"Lo gugurin aja."

"Katanya makan nanas bisa bikin keguguran. Gue beliin lo 5 kilo, gimana?"

"Loncat-loncat coba. Sapa tau janin lo terguncang terus keguguran."

"Ck, gue gak akan tanggung jawab. Dia bukan anak gue."

"EMANG SETAN LO HYUNJIIIN!" teriak Heejin di parkiran kampus. Ia menggaruk kepalanya dengan ganas, merasa frustasi akibat semua ucapan Hyunjin.

Sedangkan yang diteriaki hanya mengangkat kedua bahunya acuh, kemudian masuk kedalam mobil dan pergi dari sana. Tak memperdulikan Heejin yang terlihat sudah tidak waras dengan rambutnya yang acak-acakan.

Lebih baik pria itu nongkrong bersama teman-temannya. "Bodo amat gue gak peduli," —Hyunjin, hwang.

***

Sementara di lain tempat,

"Aku pulang," Heejin berucap dengan lesu. Ranselnya ia biarkan terseret di lantai. Heejin sudah lelah.

Seperti biasa, rumah ini sepi. Paling hanya ada asisten rumah tangga dan security didepan rumah. Heejin sudah terbiasa. Ah iya, gadis itu tinggal bersama Ayahnya.. dan Ibu Tiri nya.

Ibu kandung Heejin telah lama meninggal. Penyebab kematian beliau tidak Heejin ketahui. Dokter hanya bilang bahwa ibunya sakit, namun tidak memberikan keterangan lebih jelas. Sampai sekarang, tak ada siapapun yang bisa menggantikan posisi seorang Im Yoona di hati Jeon Heejin. Termasuk Jessica, istri baru Ayahnya.

Seolah dunia tak berpihak padanya, Heejin hidup tanpa kasih sayang seorang Ayah. Ayahnya —Kyuhyun— tak pernah menganggapnya seorang anak. Pria itu hanya menganggap Heejin adalah seseorang yang menumpang dirumahnya. Maka dari itu Heejin diperlakukan seperti pembantu dirumah.

Heejin tak pernah mendapat pelukan dari Kyuhyun, sebagaimana mestinya seorang ayah kepada anaknya. Jangankan memeluk, menyentuh Heejin saja rasanya Kyuhyun sudah benci. Ada dendam masa lalu yang membuatnya seperti ini. Dendam yang berhubungan dengan mantan istri nya, Yoona.

Meskipun tak pernah menganggap Heejin anak, tapi ia masih saja mengurus sebagian hidup Heejin. Apa yang Kyuhyun perintahkan, harus dilaksanakan dengan baik dan tidak ada cela sedikitpun. Kyuhyun juga pribadi yang keras. Ia selalu memaksa Heejin untuk belajar. Tidak ada bermain, tidak ada nongkrong bersama teman, tidak ada buang-buang waktu untuk bercengkrama dengan teman. Maka dari itulah, Heejin tumbuh menjadi anak yang introvert.

BE YOUR WIFEU ; HHJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang