5. Apartement

1.4K 177 3
                                    

happy reading—!❤

Hyunjin benar-benar membawa Heejin pergi. Tak perduli bahwa keluarganya menentang apa yang ia lakukan saat ini. Pria itu hanya ingin bebas 'mengatur' jalan hidup Heejin.

Suasana didalam mobil terasa mencekam karena Hyunjin yang mengendarai mobil secara ugal-ugalan. Tangannya mencengkram stir mobil dengan kuat hingga kuku jarinya terlihat memutih.

''Kalo sampe Heejin kenapa napa. Mamah ga akan anggep kamu anak Mamah lagi.''

"Fuck!" maki Hyunjin keras membuat Heejin yang disebelahnya terlonjak kaget.

"Kena—"

"Diem lo. Gausah bacot."

Hyunjin menggeram. Ia marah. What the hell?! Mamah nya tak akan menganggapnya anak jika istri sialannya ini terluka? Jadi sebenarnya beliau itu Mamah nya Hyunjin apa Heejin?

Sedangkan Heejin sendiri hanya diam sembari memilin ujung jarinya. Ia gugup entah karena apa. Hanya merasakan firasat buruk. Mobil melaju semakin cepat hingga Heejin memejamkan matanya sembari merapalkan doa agar ia tak kenapa-napa. Mati muda karena suami brengsekmu itu sungguh tidak elit!

Beberapa saat kemudian mobil mereka masuk kedalam basement kemudian parkir dengan rapi. Tanpa aba-aba Hyunjin langsung saja menarik Heejin yang baru keluar dari pintu.

Sesampainya didepan pintu unit mereka, Hyunjin memasukan beberapa digit kata sandi kemudian masuk kedalam sana, bersama Heejin tentunya.

"Disini cuman ada 1 kamar. Gue tidur di dalem kamar. Lo didepan tv. Terserah mau lo tidur dilantai kek, diatas sofa kek. Gue ga perduli. Intinya jangan sampe masuk kamar! Gue gak sudi liat lo dikamar gue! Ngerti?" jelas Hyunjin panjang lebar yang dibalas dengusan oleh Heejin.

"Heh bego. Lo mikir. Gue ini hamil anak lo. Kok elo gitu sih?! Tega banget!" sanggah Heejin tak terima.

Apa Hyunjin sudah gila? Apa jangan jangan otaknya jatuh ke bibir dowernya itu.

Didepan Heejin, Hyunjin bersidekap. Menatap istrinya itu dengan remeh. Seolah Heejin hanya sebutir debu yang tak ada artinya.

"Cih. Lo bilang itu anak gue? Yakin? Lo kan jalang. Bisa aja itu anak orang lain. Bukan gue. Lagian yakali sekali bikin langsung jadi? Otak lo dimana?"

Heejin tersenyum miring. Bergerak mendekati Hyunjin yang lebih tinggi darinya. Jari kecilnya menunjuk Hyunjin tanpa takut.

"Harusnya gue yang nanya gitu ke elo! Otak lo yang dimana?! Jelas jelas gue masih perawan waktu itu! Lagian lo kira gue udah gila sampe sampe gue jual diri? Lo sehat gak sih?

Sumpah demi Tuhan, gue ga mikir kalo pemikiran lo sedangkal ini! Bisa gak jadi cowok itu gausah pengecut? Lo yang ambil harta berharga gue. Dan artinya lo yang harus tanggung jawab.

Lo kenapa sih? Dendam sama gue karena ngehancurin hidup lo?

Hwang Hyunjin, dengerin gue. Lo boleh benci gue. Dendam sama gue sampe lo mati. Asal satu, jangan berani-beraninya elo nyakitin anak yang ada di perut gue. Dia anak lo. Lo jahatin dia, sama aja lo ngejahatin diri lo sendiri, Jin.

Kenapa? Karena dia juga bagian dari hidup lo. Dia ada karena lo. Karena gue. Dia ada karena kita! Stop berfikir kayak bocah tk! Yang hidup itu gak cuman gue sama lo! Tapi bayi ini juga!"

Setelah mengucapkan kalimat panjang lebar itu dengan terengah-engah, Heejin pergi ke kamar mandi untuk sekedar menenangkan pikirannya.

Sedangkan Hyunjin masih berdiri ditempatnya. Mematung dengan segala fikiran yang berkecamuk diotaknya.

BE YOUR WIFEU ; HHJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang