17. Cemburu

1.2K 137 29
                                    

punten part ini panjang.

jadi jangan lupa vomment nya chinguwati. sayang kelen banyak banyak-!

***

Heejin kira, pria itu benar-benar sudah berubah. Tapi ternyata sama saja. Ck!

Ini mah harapan palsu namanya. Ia sudah sedikit senang sebab Hyunjin mulai melunak padanya. Ya walaupun masih sering bingung. Tapi kan, tetap saja! PHP!

Pria tersebut kembali bertingkah menyebalkan pagi ini. Membuat Heejin geram ingin mengikat bibir dowernya itu.

"Cepet bikinin gue kopi. Gue mau ngampus," kata Hyunjin.

"Ogah! Ntar kayak waktu itu, gue bikinin, eh malah lo siram ke gue. Gak gak. Gue gak mau ngulangin kesalahan yang sama, bikin sendiri sono!" balasnya ketus.

"Gak berguna banget jadi istri, njir. Tugas lo kan ngurus rumah sama ngurus gue. Jadi gak ada salahnya kalo lo bikinin gue kopi. Cepet elah!"

"Gue gak mau! Lo bikin ae sendiri. Gue ogah, mending gue beberes dah," akhirnya Heejin pergi. Berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci pakaian. Kalau kalian mau tau, mereka tidak punya mesin cuci. Ide siapa? Oh tentu saja ide dari Bapak Hwang Hyunjin yang terhormat.

Heejin terpaksa mencuci baju-baju mereka menggunakan tangan. Jika dirumah Kyuhyun ia menggunakan mesin cuci, disini ia benar-benar terlihat seperti pembantu. Cih, bahkan pembantu saja sudah menggunakan mesin cuci. Dasar dower sialan!

Untung saja wanita itu sudah sembuh, sudah tidak demam dan kandungannya tidak terlalu sakit lagi. Sedikit bisa lah, untuk mencuci pakaian. Mau tidak mau bukan?

Tanpa diduga, saat Heejin akan mengucek pakaian kotor, Hyunjin datang sembari membawa secangkir kopi hitam ditangan.

"Ngapain lo?" tanyanya.

"Lo buta? Atau katarak?"

"Amit-amit, njing. Lo nyumpahin gue?"

"Ya abisnya pertanyaan lo gak ngotak," jawab Heejin sinis.

"Bangun, jangan nyuci. Istirahat aja," kata pria itu tegas. Matanya menatap Heejin yang berjongkok dilantai kamar mandi.

"Heh kodok sawah! Ini baju numpuk. Lo mau baju lo pada bau gegara gak di cuci berhari-hari?"

"Apa gunanya manusia menciptakan jasa laundry hah? Jangan kek orang susah."

"Gaya lo, kalo ngomong. Pengen gue sikat tuh bibir?" Heejin mengangkat tangan, mengarahkan sikat pakaian pada Hyunjin membuatnya langsung menjauhkan tubuh.

"Bodo amat. Pokoknya jangan sampe lo kecapekan, urusan baju ntar gue bawa ke laundry pas mau berangkat ke kampus," ujar Hyunjin final. Setelahnya, ia pun berlalu dari depan pintu kamar mandi. Sepertinya ingin menghabiskan kopi sambil menonton tv.

Heejin juga menyerah, mau bagaimanapun ia masih takut janinnya kenapa-kenapa. Wanita itu bangkit, mencuci tangan lalu keluar kamar mandi. Mungkin Heejin akan menonton televisi juga.

"Lo pulang jam berapa?" tanya Heejin pada suaminya.

"Gak tau. Intinya sore. Kenape?"

BE YOUR WIFEU ; HHJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang