💥Satu

13.3K 657 1
                                    



Jungkook menghentikan langkahnya saat berada di sebuah halte. Karena masih hujan terpaksa ia berteduh disini bersama beberapa orang lainnya. Beberapa orang lainnya pasti menganggap bahwa Jungkook sedang menanti kedatangan bus tetapi sepertinya dugaan mereka salah, Jungkook hanya berteduh dari hujan. Dan lagi pula ia tak ingin jaket pemberian Lisa yang kini ia kenakan basah dengan sia-sia karena guyuran hujan yang lumayan deras.

Jungkook melirik jam dipergelangan tangannya. Sepertinya jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan di jam sehabis kerja seperti ini rasanya perut Jungkook terasa sangat lapar. Sayangnya, dirumah kontrakannya ia sama sekali tak memiliki bahan makanan didalam kulkas. Ingin sekali Jungkook membeli beberapa ramen di mini market tetapi, ia tak memiliki uang dan lagi pula ia belum menerima gaji dari tempat dimana ia bekerja saat ini.

Jungkook memegangi perutnya kemudian menghela nafasnya. Kedua indera penglihatannya menangkap sebuah banner besar yang berada di seberang jalan. Wajah Lisa terpampang indah disana. Dalam potret banner tersebut, Lisa merupakan model brand utama sebuah ponsel ternama didunia. Tak heran bila wajah Lisa terpampang indah disetiap jalan.

"Lisa Nuna, kenapa kau selalu cantik?" gumamnya dalam hati namun kali ini Jungkook tersenyum melihat sosok Lisa didalam banner tersebut. Wanita yang kini perlahan-lahan menolongnya dari sebuah jurang yang gelap. Jungkook sangat berhutang budi terhadap wanita itu dan sangat berhutang budi. Jungkook bertekad akan selalu melindungi wanita itu sampai kapanpun.

"Hei! Kau masih ingat padaku?" sapa namja bernama Kim Namjoon itu tanpa Jungkook sadari sudah berdiri disampingnya. Jungkook terkesiap karena Kim Namjoon merupakan teman seperjuangannya dulu dan Jungkook masih ingat betul tentang itu.

"Hyung! Kau? Tentu saja, aku masih ingat padamu,"

"Mari kita mengobrol. Aku akan mentraktirmu makan."

Bagi Jungkook, Kim Namjoon adalah penyelamat karena Kim Namjoon akan mentraktirnya makan malam ini.

°°°

"Kau mau rokok?" tawar Kim Namjoon. Jungkook menggeleng tak mau pasalnya Lisa pernah melarangnya untuk berhenti merokok. Kim Namjoon dengan santai menaruh sebatang rokok dimulutnya kemudian mengepulkan asap rokoknya di permukaan udara.

"Kenapa kau menghilang? Kau tahu, setelah kepergianmu itu aku sangat kesulitan mencarimu," ucap Kim Namjoon masih melanjutkan aktifitas merokoknya. "Banyak hutang yang kau tinggalkan dan terpaksa aku yang harus membayarnya." sambungnya.

"Maafkan aku, hyung! Maafkan aku yang selalu memberatkan hidupmu." ucap Jungkook dengan tak enak hati.

"Hanya demi seorang wanita itu kau meninggalkan semua hidupmu yang dulu? Apa bagusnya wanita itu, Jung? Kau bahkan tak pikir panjang untuk meninggalkan semua teman-temanmu." Jungkook terdiam beberapa saat setelah mendengan perkataan Kim Namjoon.

"Dia bukan wanita biasa, hyung. Dia wanita langka dan wanita itu... sangat spesial."

○○○

Lisa mendesah lelah. Setelah sesi pemotretan berakhir, Lisa ingin menyempatkan diri untuk bertemu Jungkook. Padahal sebelumnya ia sudah bertemu ditempat Jungkook bekerja. Tetapi mengingat Jungkook yang selalu tak pernah makan dimalam hari membuatnya khawatir dan pada akhirnya Lisa memutuskan untuk membeli sushi untuk dimakan bersama di rumah kontrakan Jungkook.

Setelah tiba didepan kediaman Jungkook, Lisa mengetuk pintu berbahan kayu tersebut. Beberapa kemudian pintu itu terbuka dan Jungkook langsung mempersilahkan Lisa untuk segera masuk kedalam.

"Aku membawakan sushi untukmu dan kuharap kau segera makan, Jeon Jungkook!" ucap Lisa yang kini duduk berhadapan dengan Jungkook diruang makan. Meskipun ruang makan mejanya sangat kecil tetapi cukup untuk dua orang.

"Lisa Nuna, kau terlihat lelah. Sebaiknya kau menginap disini lagipula ini sudah larut malam," Lisa mengangguk pelan saat Jungkook menawarinya. "Makanlah yang banyak, Nuna. Aku tahu kau lapar."

POSSESIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang