💥 Tujuh belas

3.5K 364 55
                                    


     Mobil yang di kendarai Lisa kini membelah jalanan yang begitu sepi. Hari sudah mulai sore. Lisa akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartemennya setelah berkunjung kerumah kontrakan milik Jungkook.

Kedua mata Lisa masih sembab akibat menangis sepanjang hari. Bahkan dengan seenaknya Lisa memutuskan tawaran acara televisi tanpa berkonsultasi dengan pihak managementnya. Bahkan ia sudah mematikan ponselnya dan melemparnya di jok belakang. Persetan dengan karirnya. Yang Lisa butuhkan hanyalah Jungkook saat ini.

Kedua mata Lisa langsung terbelalak dan ia langsung mengerem mobilnya dengan kuat. Lisa baru saja menabrak seseorang. Tanpa berpikir panjang Lisa langsung turun dari mobil memastikan seseorang yang ia tabrak dalam kondisi hidup atau mati.

Lisa menutup mulutnya dengan telapak tangan melihat seseorang tergeletak dengan tengkurap. Lisa memberanikan diri untuk mengecek keadaan seseorang tersebut. Tepat saat Lisa membalikkan badan seseorang tersebut tiba-tiba seseorang tersebut langsung mengunci pergerakan Lisa.

"Serahkan semua uangmu atau kau akan mati!" ancam seseorang tersebut sambil menodongkan pisau kearah Lisa. Lisa sangat ketakutan. Dengan siapa ia meminta tolong? Lisa tidak tahu dan sialnya jalanan ini sangat sepi seperti pemakaman.

"Lepas!!" rintih Lisa. Dalam hati, Lisa berdoa kepada Tuhan agar seseorang menyelamatkannya. Dan ia berangan-angan Jungkook akan menghajar begal ini dan menyelamatkannya. Tetapi sepertinya hal itu adalah mimpi bagi Lisa. Mana mungkin Jungkook mau menyelamatkannya? Mustahil.

Bruk!!!

Tubuh Begal tersebut tiba-tiba ambruk di aspal bersamaan dengan pisau yang terlempar di aspal. Ternyata doa Lisa dikabulkan oleh Tuhan. Seseorang menendang kepala si begal hingga tubuh si begal ambruk di aspal. Seseorang tersebut adalah Jungkook. Si begal mulai bangkit dan ingin menghajar Jungkook tetapi disaat itu juga si begal langsung mengenali Jungkook.

"Hyung! Kau masih hidup?" tanya si begal tersebut pada Jungkook.

"Kyungso, apa yang kau lakukan padanya?! Kau berani melawanku?!" tantang Jungkook begitu geram dengan juniornya semasa ia menjadi berandal bersama Kim Namjoon. Jungkook begitu marah karena Kyungso berani menggangu Lisa.

"Tidak, hyung! Tidak!" ucap Kyungso menunduk takut.

"Kalau kau berani mengganggunya aku akan mematahkan lehermu!" ancam Jungkook serius dengan ucapannya.

"Tidak! Tidak! Aku tidak akan mengganggunya lagi, hyung. Maafkan aku. Aku akan mematuhinya. Sungguh!" ucap Kyungso benar-benar takut dengan Jungkook.

"Yakk!! Kau mau mati sekarang?! Kalau kau akan mematuhinya otomatis kau akan mendekatinya! Tidak! Aku tidak bisa membiarkannya." bantah Jungkook dengan nada cemburunya.

Jungkook kini beralih pada Lisa. Ia berjongkok melirik goresan pisau yang mengenai leher Lisa. Apa ini? batin Jungkook geram. Ia langsung mengambil batu ingin melempar bokong Kyungso dengan batu yang cukup berat ini. Tapi sayang, Kyungso berhasil kabur bersamaan dengan lemparan batu dari Jungkook.

"Yakkk!!! Bocah nakal!!!" teriak Jungkook geram.

Sementara Lisa masih tak percaya. Wajah Jungkook terpampang dihadapannya. Beberapa hari tidak bertemu sepertinya ada yang berbeda dari Jungkook. Jungkook semakin tirus, kelopak bawah matanya menghitam dan sepertinya Jungkook tak pernah tidur.

Air mata Lisa menggenang di kelopak. Melihat Jungkook merupakan kebahagiaan terbesarnya.

"Noona, kau baik-baik saja?"

"Kenapa kau tidak memakai make up?"

"Kenapa kau tidak memakai sendal?"

"Dan kenapa kau menyetir sendirian, Noona?!" rentetan pertanyaan terus Jungkook lontarkan. Seolah-olah tidak ada waktu lagi untuk bertanya.

"Jung?"

"Apa? Kau masih sempat memanggilku setelah apa yang terjadi padamu barusan?" omel Jungkook

"Aku mencintaimu, Jung."



Note : Yuk, komen sebanyak-banyaknya biar authornya tambah greget nulisnya!





POSSESIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang