💥 Dua puluh empat

3K 268 8
                                    

  Note : Yuk, klik bintang di bawah supaya authornya update cerita lebih panjang lagi dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya supaya authornya lebih semangat lagi 😊





     "Siapa pria itu?"

Lisa menatap sang ayah yang hendak menyesap secangkir kopi. Ia merasakan aura aneh dalam diri ayahnya. Ayahnya memang memiliki aura yang tegas dan tidak ingin dibantah. Itulah alasan kenapa Lisa tidak begitu dekat dengan sang ayah. Hidup Lisa serba diatur dan Lisa sangat benci diatur-atur seperti ini dan itu.

"Maksud ayah?" tanya Lisa terlihat bingung dengan ayahnya yang tiba-tiba bertanya tentang seorang pria.

Setelah menikmati cairan kopi hangat, ayah Lisa langsung mengambil sebuah koran dan menyodorkannya kearah Lisa. Lisa menerimanya dan memperhatikan berita utama disebuah koran tersebut. Berita tersebut adalah berita tentangnya dan Jungkook saat berkencan waktu itu.

Pria paruh baya berkacamata itu berdehem memecah suasana tegang diruangan ini. Kemudian ia berucap, "Ayah sudah melihat semua berita di media termasuk berita di internet yang luas ini. Dan tujuan ayah memanggilmu disini adalah mempertanyakan siapa pria misterius itu."

"Pria misterius itu pacarku, ayah." ucap Lisa dengan persiapan yang sangat matang.

"Benarkah? Lalu, bagaimana ciri-ciri pacarmu itu? Apakah dia tampan? Atau dia seorang bintang sepertimu?" tanya ayah Lisa cukup tertarik dengan kisah asmara putri kesayangannya ini.

"Sudahlah, Ayah. Jangan terlalu dalam mengorek kehidupanku lagi." rengek Lisa.

"Seharusnya kau bawa pacarmu kedalam. Kita bisa makan malam bersama sambil berbincang-bincang."

"Aku sedang tidak membawa pacarku." bantah Lisa.

"Kalau kau masih tetap berbohong, Ayah sendiri yang akan menyeret pacarmu itu dari dalam mobil menuju ke meja makan."

○○○

Suasana terlihat begitu canggung. Jungkook terlihat begitu tidak enak. Apalagi saat ini ia sedang berada di ruang makan bersama Lisa dan juga ayah Lisa. Jungkook sendiri terlihat bingung ingin memulai percakapan. Sementara Lisa yang berada disampingnya sedari tadi terus diam.

Ayah Lisa berdehem dan sepertinya ingin memulai percakapan terlebih dahulu.

"Siapa namamu?" tanya ayah Lisa dengan nada lembutnya.

"Jeon Jungkook. Anda bisa memanggil saya Jungkook." ucap Jungkook sambil tersenyum ramah.

"Sepertinya kau pemuda yang baik." tebak ayah Lisa disertai senyum dibibirnya.

"Ah, tidak seperti yang anda pikirkan.'' bantah Jungkook ramah.

"Sudahlah, Ayah. Sebaiknya kita makan terlebih dahulu." sela Lisa cukup mencoba mengalihkan suasana agar ayahnya tidak bertanya yang aneh-aneh kepada Jungkook.

"Apa pekerjaanmu?" tanya ayah Lisa sama sekali tidak tertarik dengan saran putri semata wayangnya dan ia lebih tertarik untuk menggali lebih dalam tentang pria bernama Jeon Jungkook.

"Saya masih belum bekerja. Saya masih fokus untuk melindungi dan menemani putri anda." ucap Jungkook membuat dahi ayah Lisa berkerut.

"Sungguh diluar pemikiran saya. Aku kira kau adalah seorang aktor atau pebisnis. Ternyata.."

"Cukup ayah!" sela Lisa muak dengan suasana semacam ini.

"Lalu, bagaimana dengan kedua orang tuamu?" tanya ayah Lisa berpura-pura tidak mendengar ucapan Lisa.

"Orang tua saya sudah meninggal dunia." jawab Jungkook sudah merasa suasana menjadi aneh dan mencekam.

"Ayah!"

"Malang sekali nasibmu." ucap ayah Lisa membuat Jungkook tersenyum getir saat mendengarnya.

"Cukup, ayah!" sela Lisa sangat muak dengan perlakuan ayahnya terhadap Jungkook. Melihat Lisa yang setengah kesal membuat tangan Jungkook terulur untuk menguatkan Lisa melalui sebuah genggaman tangan di bawah meja.

POSSESIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang