💥 Lima belas

3.5K 333 8
                                    


Note : Sebelumnya follow akun @kurnia_annisa lebih dulu dan vote bagian cerita ini 😊




○○○


   Jeon Jungkook terlihat tidak baik kali ini. Bukan fisik tetapi hatinya. Hatinya masih terasa nyeri dan mungkin saja sudah membengkak didalam dadanya. Semakin ia melupakan permasahan tentang cincin, malah semakin jelas ia mengingatnya. Jungkook sangat cemburu pada saat itu. Jelas ia cemburu karena ia tidak rela bila jari manis Lisa terdapat cincin milik orang lain.

Seharusnya bukan cincin dari Sehun yang tersemat indah di jari manis milik Lisa tetapi seharusnya cincin dari mendiang ibunya yang seharusnya disana. Kini Jungkook tengah duduk dikursi milik Jimin. Selama dua hari ini Jungkook tinggal ditempat agak kumuh milik Jimin. Letaknya berada disebelah pembuangan tempat sampah. Dan selama dua hari ini Jungkook mengenal Jimin.

Jimin adalah pemuda yang sangat baik. Sudah bertahun-tahun Jimin tinggal ditempat kumuh ini bersama anak-anak pemulung lainnya. Tetapi Jimin bukan pemulung melainkan seorang berandal kalangan bawah yang selalu memeras uang ayahnya yang bekerja diluar negeri.

Jungkook tidak tahu kenapa ia bisa mengenal Jimin pada saat itu. Yang jelas Jimin telah menolongnya pada saat ia hampir tertabrak sebuah mobil. Jimin adalah pria menyenangkan dan banyak bicara sehingga terlontar sudah cerita-cerita tersembunyi Jungkook.

"Hei, sebaiknya kau tinggal ditempat ini saja dari pada kembali kerumahmu lagi." ujar Jimin sambil menyesap soju ditangannya.

"Baiklah, lagi pula aku tidak ingin dia mengetahui keberadaanku disana." ucap Jungkook sambil tersenyum getir.

"Apakah kau tidak ingin bertemu lagi dengan wanitamu itu? Kau yakin? Apa kau tidak merindukannya?" tanya Jimin secara bertubi-tubi.

"Aku tidak ingin bertemu dengannya dulu. Tapi aku sangat merindukannya." ucap Jungkook kemudian meminum soju dihadapannya.

"Apa pesan terakhirmu pada wanitamu itu, Jung?" tanya Jimin.

Jungkook menunduk sejenak kemudian menatap Jimin sambil tersenyum tipis, "Lepaskan aku, Noona. Biarkan aku hidup seperti dulu lagi." ujar Jungkook mampu membuat Jimin menganga tak percaya.

"Jung, apa kau tidak menyesal dengan kalimat gilamu itu? Bagaimana kalau dia benar-benar melepasmu? Kau pasti akan menyesalinya dikemudian hari." ucap Jimin benar-benar membuat kehebohan sendiri.

"Aku tidak menyesal sama sekali. Aku sudah memutuskannya. Sudahlah, sebaiknya kita lupakan masalah ini. Aku tidak ingin terlarut dengan permasalahan ini."

"Baiklah, Jung. Besok aku akan mengajakmu bertemu dengan gadis-gadis cantik. Bersiaplah!"

○○○

Jungkook berlari dengan kencang mengikuti sebuah mobil mewah yang tengah melaju dengan kecepatan sedang. Jungkook sangat tahu jika didalamnya ada Lisa disana. Rasa rindunya terhadap Lisa memang sangatlah besar. Maka dari itu ia datang ketempat latihan Lisa secara diam-diam meskipun ia hanya menunggunya diluar saja. Tidak mungkin ia masuk, kalau ia masuk orang-orang disana akan mengenalinya.

"Lisa Noona, aku merindukanmu."


POSSESIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang