****
"papa gak suka ya kamu jadi pembangkang kayak gini. Sejak kapan kamu seperti ini!!?""tapi Tita emang gak suka dikekang Pa. Tita udah gede, Tita bisa pilih masa depan Tita sendiri"
"apa yang kamu pilih itu belum tentu baik buat kamu"
"apa yang Papa pilih juga belum tentu baik buat Tita, Papa cuma bisa nyuruh Tita sesuai dengan kemauan Papa sendiri"
"Papa nyuruh kamu itu sesuai dengan kebutuhan kamu, bukan keinginan Papa!"
"Tita yang lebih tau tentang diri Tita, Tita lebih tau apa yang Tita butuhkan. Jadi sekali lagi tolong Papa jangan kekang Tita"
"kamu ini anak Papa, gak mungkin lah Papa gak tau apa yang kamu butuhkan"
"terserah Papa, pokoknya Tita gak mau dan Tita tetap pada pilihan Tita"
Tita berlari menuju kamarnya dan kemudian menutup pintunya kencang-kencang, dia masih merasa kesal dengan Papanya yang menurutnya terlalu mengekangnya. Permasalahannya memang cukup serius karena ini menyangkut masa depan Tita. Tita mau jadi pramugari seperti kakak sepupunya, makanya setelah lulus nanti dia mau melanjutkan sekolah di New Zeeland, memang sekolah penerbangan di sana bagus, tapi itu luar negeri, itu artinya Tita harus berpisah dengan keluarganya kalau memang benar-benar jadi sekolah di sana. Itu juga alasannya kenapa orang tua Tita tidak mengijinkan Tita sekolah di sana. Orang tua Tita lebih suka kalau Tita menjadi seorang dokter. Itulah sebabnya Tita disuruh kuliah kedokteran di Indonesia saja biar tidak terlalu jauh dari keluarganya, namun Tita menolak.
"pagi-pagi udah bikin kesel aja tuh si Papa bikin gak betah aja di rumah. Pengen keluar tapi kemana ya"
****
Karna hari ini hari Minggu ya seperti minggu-minggu sebelumnya, rutinitas Rahma setiap kali libur apalagi kalo bukan bantuin bundanya di toko kue.
Rahma manyibukkan dirinya dengan mengerjakan berbagai aktivitas disana, ya setidaknya dengan kesibukannya dia bisa sedikit melupakan masalahnya untuk sementara.Saat Rahma sedang menata kue tiba-tiba bundanya datang dan bilang kalo ada Tita sedang menunggunya, segera Rahma menghampiri Tita.
Melihat ekspresi wajah Tita yang murung membuat Rahma bingung. Sebenarnya ada apa dengan Tita."eh Tita, tumben kesini. Ada apa?" Tanya Rahma yang sudah mengambil tempat di samping Tita.
"gak betah di rumah"
"kok ketus gitu jawabnya, ada apa. Coba cerita"
"aku sebel Ma sama Papa"
"kenapa emang?"
"Papa terlalu ngekang aku, kamu tau sendiri kan aku ini orangnya gimana. Aku tu gak suka dikekang"
Ya, Tita memang anaknya manja, tapi dia paling tidak suka kalau diatur-atur apalagi dikekang. Keras kepala? Ya bisa dibilang seperti itu.
"cerita yang jelas jangan setengah-setengah biar aku paham"
"Papa ngelarang aku buat nerusin pendidikan pramugari di New Zeeland, eh dia malah nyuruh aku buat jadi dokter terus kuliahnya di Indonesia. Padahal jadi pramugari kan udah cita-cita aku dari kecil Ma"
"what? New Zeeland? Jauh banget Ta"
"ya emang sih, tapi sekolah penerbangan disana kan emang bagus. Makanya aku pengen kesana"
"Papa kamu gak ngebolehin kamu ke New Zeeland terus nyuruh kamu jadi dokter itu menurutku gak ngekang kamu deh Ta, Papa kamu gak mau kamu jauh-jauh dari keluarga. Mungkin?"
"tapi aku udah gede, aku berhak buat nentuin masa depan aku sendiri. Lagian aku gamau dikatain anak manja karna terus-terusan ngikutin omongan orang tua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum [ Iqbal & Luthfi ]
FanfictionDunianya hancur, serba rumit dan penuh masalah, tak terkecuali masalah asmaranya. Ia menaruh perasaan yang amat dalam kepada seorang lelaki baik, dingin nan misterius, namun keadaan berkata lain. Hingga suatu hari datanglah sang penyembuh luka. Akan...