17. Kesan

7K 925 16
                                    

"Biar Arumi saja, Bu," ujar Arumi seraya mengambil alih pisau dari tangan Bu Khansa.

Bu Khansa tersenyum dan membiarkan Arumi menggantikan pekerjaannya yang tengah memotong-motong sayuran sop.

"Mau kedatangan tamu ya, Bu?" tanya Arumi melihat porsi masakan Bu Khansa yang lebih banyak dari biasanya.

Bu Khansa tersenyum. "Anak Ibu mau pulang ke Jakarta, Rum."

Arumi membulatkan matanya mendengar pernyataan Bu Khansa. "Mas Abizar, Bu?" tanya Arumi memastikan dan Bu Khansa menganggukkan kepalanya.

"Wah, akhirnya. Ibu pasti senang banget ya, Bu," ujar Arumi lagi dan Bu Khansa tertawa mengiyakan.

Yang Arumi tahu, Bu Khansa memiliki seorang putri dan seorang putra. Putri pertamanya bernama Alisha, ia tinggal tak jauh dari panti asuhan dan Arumi pun sudah sangat mengenal baik wanita yang sudah memiliki satu anak itu. Sedangkan putra kedua Bu Khansa bernama Abizar. Arumi sendiri belum pernah bertemu dengannya, yang Arumi tahu Abizar tengah menjalankan tugas dari kantornya dan dimutasi ke Pekanbaru. Menurut cerita Bu Khansa, Abizar sudah empat tahun di Pekanbaru dan biasanya ia selalu menyempatkan pulang ke Jakarta entah itu di hari raya atau di waktu ia mengambil cuti panjang, namun dua tahun belakangan pria itu belum pulang lagi ke Jakarta karena sedang banyak pekerjaan yang tak bisa ditinggal. Setelah sekian lama akhirnya pria itu kini dapat menyempatkan kembali untuk pulang ke Jakarta.

Saat sedang sibuk memasak, ponsel Bu Khansa berbunyi. Rupanya Abizar yang menelepon dan mengabarkan bahwa dirinya sudah di dalam perjalanan menuju ke panti asuhan. Melihat Bu Khansa yang tampak antusias, Arumi jadi ikut senang. Dalam hati ia berharap kelak ibunya juga akan sesenang ini ketika bertemu dengannya.

***

Setelah menunggu selama beberapa jam, Abizar akhirnya tiba. Bu Khansa yang memang sudah menanti kedatangannya pun langsung menyambutnya ketika turun dari mobil bersama Alisha yang menjemputnya. Ketika bertatap muka, Ibu dan anak itu lantas berpelukan untuk melepas rindu yang selama ini hanya bisa tersalur lewat media elektronik.

Bu Khansa lantas membawa anak-anaknya ke ruangan yang biasanya digunakan untuk meeting dengan pengurus panti.

"Udah lumayan banyak yang berubah ya, Bu," ujar Abizar saat melihat sekeliling yang dilewatinya. Dua tahun tidak pulang rupanya ada banyak hal yang ia lewatkan disini.

Arumi tengah menata beberapa makanan—yang tadi telah dimasak— di atas meja. Begitu melihat Bu Khansa datang, gadis itu tersenyum dan langsung menghampirinya.

"Makanannya udah siap, Bu," ujar Arumi.

Bu Khansa berterima kasih seraya mengusap lembut kepala Arumi. "Ayo, kamu juga ikut makan," ajaknya.

Arumi menggeleng pelan. Ia tak ingin mengganggu acara temu kangen keluarga itu. "Arumi mau cek anak-anak udah pada mandi semua atau belum. Ini kan udah sore juga. Rumi permisi ya, Bu."

"Tunggu sebentar, Rum," sergah Bu Khansa. Ia kemudian merangkul Arumi lalu mengenalkannya pada putranya. "Bi, kenalin ini Arumi, sekretaris Ibu di panti ini."

Abizar tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Arumi menatap uluran tangan di hadapannya, namun gadis itu tak menyambutnya. Ia mengatupkan kedua tangannya di depan dada seraya mengangguk sopan untuk memberi salam. "Arumi," ujarnya memperkenalkan diri.

Abizar yang memahami maksud Arumi pun lantas menarik tangannya kembali dan melakukan hal yang seperti Arumi lakukan. "Saya Abizar," ujarnya.

Usai perkenalan singkat itu Arumi lantas melanjutkan langkahnya untuk beranjak dan membiarkan Bu Khansa menikmati waktunya dengan anggota keluarganya.

Bu Khansa kemudian membawa Abizar duduk di kursi yang telah disiapkan. Selagi Bu Khansa mengambilkan nasi dan lauk untuknya, Abizar menundukkan kepalanya menatap tangannya.

Bibir pria itu melengkungkan senyum tipis. Abizar kemudian kembali mengangkat kepalanya. Di tatapnya tempat dimana tadi ia dan Arumi berkenalan. Sosok gadis itu memang telah menghilang dari pandangan, namun kesan yang ditinggalkannya melekat dalam ingatan.

●●●

To be continue

=======================

Nah loh Abi punya saingan namanya Abi juga wkwkwk. Jadi Abi yang manakah yang akan Arumi pilih untuk menjadi Abi dari anak-anaknya kelak? Hiya hiya hiya *sok misterius padahal jawabannya udah ada di Quandary wkwk*

Oh iya ini cast untuk Abizar yaa

Oh iya ini cast untuk Abizar yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Much love,

Asty K.

PREDESTINASI [DaMay Friend's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang