2. anak kecil itu

740 141 85
                                    

¤×¤×¤×¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤×¤×¤×¤

Junho melangkahkan kakinya ke arah jalanan kota. Satu hal yang iya ketahui tentang ibu kota indonesia yaitu MACET! dia memilih untuk berjalan kaki dari pada terjebak dengan kemacetan yang membuang-buang waktunya seharian di dalam mobil. Sesekali pria itu tersenyum dan memotret beberapa orang dan tempat yang ada di sana. Pria berwajah manis itu berjalan ke arah trotoar, tak sengaja matanya melihat beberapa anak yang sedang mengamen dan menjual koran di lampu merah. Ia memperhatikan anak-anak manis itu. Perasaannya berubah menjadi kalut, Ia paham betul apa yang sedang anak itu lakukan di jalanan kota seperti ini.

Tatapannya tertuju pada satu anak perempuan yang mungkin berumur sembilan tahun, anak itu tampak menggendong seorang bayi yang sedari tadi menangis, membuat anak itu kesusahan menggendongnya. Junho mengarahkan kakinya ke arah mereka.

"Hello? what are you doing here?" Tanya junho membungkukkan badannya seraya tersenyum menatap kedua anak tersebut.

Anak perempuan berparas manis itu menatap junho dengan ketakutan, ia sangat asing dengan pria itu. Gadis itu melangkah mundur dan memegang erat tubuh adiknya. Wajah junho menurutnya sangat berbeda dan menakutkan meski terkesan manis, Ia takut dengan wajah pucatnya. Ditambah pria itu berbicara dengan bahasa asing, membuatnya semakin merasa takut.

"Kau hantu ya?" Ucap anak itu polos dengan guratan wajah sedang ketakutan. Junho yang tak mengerti apa katanya hanya mengangkat alis matanya sebelah. Senyumannyapun memudar, ia mendapatkan penolakan saat junho melangkah maju untuk mendekat dan anak itu kembali melangkah mundur. Junho kembali menunduk, lalu berjongkok dihadapan kedua bocah itu.

"what's your name, kid?" Tanya junho lagi. Ia berusaha membuat anak itu tidak takut lagi padanya. Anak perempuan itu masih diam menatap junho, dia sama sekali tak merespon perkataannya. Pria tampan itu menghela nafasnya. Dia tahu anak ini tak mengerti apa yamg di ucapkannya.

Junho berfikir sejenak, bagaimana caranya dia bisa berkomunikasi dengan anak ini, ia berdiri kembali lalu membuka tasnya dan mengeluarkan botol mineral dari dalam tas, Lalu meneguknya secara perlahan. Rasa haus benar benar membuat kerongkongannya kering akibat berjalan kaki dan terik dari sinar panas matahari yang menyengat.

Anak perempuan itu masih fokus menatap junho yang tangannya ia letakkan di kedua pinggangnya. Junho mengedarkan pandangannya dengan menyipitkan matanya sedikit lalu kembali menatap kedua anak itu.

Anak itu menatap ke air mineral yang di pegang junho dipinggangnya. Dengan polosnya pria itu mengangkat tangannya dan melihat air mineral yang tinggal setengah.

"are you thirsty?" Tanya junho kembali membungkukkan badannya lalu menyodorkan air mineral yang baru untuknya.

Gadis kecil itu hanya menatap pemberiannya, melihat itu Junho mengangkat alis matanya kembali. Ia tampak tak mengerti dengan anak kecil yang ada di hadapannya.

I'm not a MUSLIM || Cha Junho PDX101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang