Ya udahlah aku lelah nunggu kalian, dan aku gak mau gantungin pembaca setiaku.
Aku bakal puplish semua chapter yg udah aku buat kemarin2.
Vot & komen plisss kakak:)
¤×¤×¤
"Hallo Yohan? Kamu sudah sampai di mana?"
"........."
"Pulang dari bandara kamu langsung ke tempat mama aja ya."
"......."
"Mama tunggu, sekalian mama mau kenalin seseorang sama kamu."
"........"
"Makanya cepat kesini. Mama udah kangen banget sama kamu."
"........"
"Ya, hati di jalan."
Riana menutup sambungan ponselnya. Ia menatap layar ponselnya sebentar lalu mematikan cahaya layarnya, Ia sedang menjaga Revian yang saat ini sedang bermain dengan mainan yang di belikan junho beberapa minggu yang lalu. Riana terheran, putra lizia ini tidak pernah mau melepaskan mainannya bahkan sewaktu tidurpun bayi itu terus saja memegang mainannya dengan tangan mungilnya. Riana mengambil mainan itu dari tangan Revian, tapi bayi itu tak mau melepaskannya. Bayi itu menangis saat mainannya terlepas dari genggamannya. Membuat Riana tertawa gemas dan kembali memberikan mainannya.
"Ibu?" Panggil lizia dari ambang pintu. Ia habis berbelanja dan langsung naik ke atas menemui Riana, Wanita paruhbaya itu menoleh dan tersenyum.
"Kau sudah pulang zia?" Katanya lalu menggendong Revian dan melangkahkan kakinya menuju pintu dimana lizia berdiri disana.
Lizia mengangguk dan tersenyum kepada Riana, lalu mengambil alih gendongannya. Kemudian mencium pipi Revian yang semakin hari semakin gembul.
"Belanjaannya udah di masukin sama bi imah tadi bu." Ujar lizia yang dianggukin Riana.
"Oh ya zia. tadi anak ibu nelphone, sekitar setengah jam lagi dia akan kemari."
Lizia mengernyit, "kalau boleh tau anak ibu yang mana ya?"
"anak pertama ibuk, namanya yohan." Jawab Riana seraya tersenyum, sedangkan lizia hanya mengangguk mengerti.
"Aku keluar dulu ya bu?"
"Kamu mau kemana?"
"Cuman ngajak Revian ketaman sebentar, gak papa kan aku tinggal sebentar?" Tanya lizia.
"Iya, tapi kamu hati-hati."
"Ish ibu apaan sih? Kan zia cuman ngajakin Revian ke taman depan rumah. kayak mau kemana aja gitu zianya." Kata lizia sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Riana gemas dan menarik bibir pink alami lizia hingga semakin maju kedepan.
"Ih makin monyong ntar bu." Kata lizia kesal yang hanya dibalas gelak tawa oleh Riana.
"Ya udah ibu ke dapur dulu ya."
"Okey."
Riana berjalan menuju dapur sedangkan lizia melangkahkan kakinya menuju taman yang ada di depan rumah. Disana terlihat Jisung yang sedang menggunting rumput serta tanaman yang mulai meninggi tak beraturan. Lizia menghampiri Jisung yang sedang bekerja disana, dengan ramah Jisung menyapa lizia, ibu satu anak itu tersenyum membalasnya. Dulu ibu junho pernah tinggal disini hanya untuk beberapa bulan saja menemani suaminya bekerja di indonesia, ia tak lupa membawa jisung yang awalnya penjaga taman di rumahnya yanga ada dikorea, dan semenjak itulah jisung bekerja tetap di sini, menjaga rumah dan mengurus taman yang amat disayangi ibu junho. Jadi tak perlu di pertanyakan lagi, rata-rata pekerja disana berasal dari negeri gingseng kecuali Riana yang asli orang indonesia namun suaminya berasal dari korea selatan yang juga pekerja tetap disini kim jonghyun namanya, tetapi ia sudah lama meninggal dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not a MUSLIM || Cha Junho PDX101
FanfictionX DON'T COPY PASTE X ( 17+ ) "aku bukan muslim, tapi aku cukup tau bagaimana orang orang muslim mencintai dunia dan mencintai tuhannya, ada beberapa alasan aku mencintai mu seperti ini, itu karna kebaikanmu, ketulusanmu, kepercayaanmu, dan yang te...