3. suami bejad

746 122 132
                                    

Berikan saya cinta dengan cara vot dan coment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berikan saya cinta dengan cara vot dan coment!

¤×¤×¤×¤

Gadis kecil berparas cantik itu duduk di depan toko sembari menunggu kakaknya yang memesan kue, lucia menatap ke bawah seraya bersenandung dan mengayun-ngayunkan kakinya yang tak tersentuh lantai. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Nanti malam dia dan kakaknya akan merayakannya di rumah, oleh karena itu siang ini dia ada di depan toko kue dan menanti kakaknya.

Lucia menatap ke arah depan, ia menatap mobil hitam mengkilap yang baru saja terpakir di seberang jalan. Ia mengernyit melihat seseorang yang keluar dari mobil tersebut. Lucia menatap ke arah pintu toko kue, memastikan kakaknya telah keluar dari toko, dan yah! Kakaknya keluar dengan menggendong bayi Revian dengan bertumpu di tangan kanannya dan memegang beberapa kantong di tangan kirinya. Lucia turun dari tempat duduknya, berlari kecil ke arah lizia.

Wanita cantik itu tersenyum ketika melihat lucia menghampirinya. Mereka berdua akan pergi dari toko tersebut, tapi langkah kakinya terhenti. Sedikit mengernyit memperjelas penglihatannya menatap dua orang yang berdiri tak jauh di hadapannya.

"Sayang? Benarkah dia Revan?" Tanya lizia berbicara pada adiknya. Lucia mengikuti arah pandangan kakaknya. Lantas adiknya mengangguk membenarkannya.

"Sedang apa dia di sini?" Gumam lizia lalu melangkahkan kakinya untuk benar-benar memastikannya lebih jelas lagi.

"Mas Revan!" Panggil lizia sebelum pria itu masuk ke dalam toko perhiasan yang ada didepannya. Revan mengernyit mendengarkan namanya di panggil dan membalikkan tubuhnya. Betapa kagetnya Revan melihat wanita yang ada di depannya, tapi dengan cepat ia kembali menetralkan wajahnya menjadi dingin dan datar. Lizia menatap Revan dengan bingung kemudian beralih pada wanita yang ada di sampingnya. Mereka berdua tampak dekat, terbukti dengan cara suaminya merangkuh pinggang wanita itu.

"Mas? Apa yang kau lakukan disini? Dan siapa wanita ini?" Tanya lizia dengan mata yang mulai berkaca kaca, ia harus berfikir positif. Lucia mendongak menatap kedua orang yang ada dihadapannya, ia menatap wanita yang ada di samping kakak iparnya dengan tatapan kebencian lalu menggenggam tangan kiri kakaknya yang penuh dengan barang belanjaan.

"Sebaiknya kita jujur saja mas." Bisik wanita yang ada di sampingnya. Revan yang masih gugup seperti orang yang sedang kepergok selingkuh itupun berubah menjadi tampak lebih santai lagi, Ia semakin mengeratkan rangkulannya di pinggang wanita itu, lebih posesif. Air mata lizia tak lagi bisa ia tahan, ia begitu sesak melihat suaminya bersentuhan dengan wanita lain.

"Dengarkan saya, Lizia! Kita menikah atas dasar perjodohan, aku sama sekali tak mencintai mu. Kuharap kau mengerti dengan apa yang aku maksud." Ucap Revan tegas. Lizia menatap nanar kepada suaminya kemudian beralih menatap wanita berpakaian seksi itu. Wanita itu terlihat tampak bahagia dengan tersenyum licik dan memandang remeh pada lizia.

I'm not a MUSLIM || Cha Junho PDX101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang