Baru kulihat kembali ekspresi Daniel seperti itu. Ekspresi ketika kami bertiga kabur dari tempat yang mengerikan, dimana dia kehilangan adik yang dicintainya disana. Ditempat itulah kami bisa memiliki kekuatan yang bisa dikatakan tidak dimiliki oleh manusia biasa.
Padahal, dulu kami bertiga hidup dengan damai. Aku, Daniel, serta adiknya merupakan anak yatim piatu. Waktu itu aku dan Daniel masih berumur 7 tahun. Dan adiknya masih berumur 6 tahun. Kami berharap belas kasih orang-orang yang lewat ditengah keramaian kota crime city dengan cara menghibur pejalan kaki yang lewat. Bagi siapapun yang melihat, kami sangat terlihat bahagia waktu itu. Awal yang bahagia tidaklah menentukan akhir yang bahagia juga. Adiknya Daniel mengalami demam tinggi. Kami berdua berupaya membawanya ke rumah sakit. Akan tetapi, tak satupun rumah sakit mau menerima kami karena kami tidak memiliki uang. Bahkan kami pun sampai ditendang keluar karena dianggap mengganggu pasien dan mengganggu ketrentaman di rumah sakit. Kami berdua sangat berputus asa saat itu. Sehingga pada suatu ketika datang seseorang dengan mobil mewah serta membawa seorang bodyguard menghampiri kami. Menawarkan kami untuk mengubah kehidupan kami. Beliau pun menjanjikan kepada kami kehidupan yang layak. Dan tentu saja, menyembuhkan adiknya Daniel.
Disinilah awal yang mengerikan terjadi. Disinilah tempat yang mengubah Daniel yang dulu tergolong merupakan orang yang berkepribadian lembut serta hangat menjadi seperti sekarang. Pada awalnya, kami diberikan apa yang kami mau. Kami diberi makanan yang enak, pakaian yang layak, dan adiknya Daniel pun sembuh dari sakitnya. Disana juga banyak terdapat anak-anak yang kurang lebih seumuran dengan kami. Kami bermain dengan cerianya sebagaimana usia kami pada saat itu. Akan tetapi, ketika kami semua sudah menghabiskan waktu 3 tahun disana, kami dibawa ke sebuah ruangan. Disanalah semua hal yang mengerikan terjadi. Baru aku tahu bahwa pemilik rumah waktu itu adalah seseorang yang disewa pemerintah untuk menciptakan manusia dengan kekuatan dan kecerdasan setingkat dewa. Pada waktu itu kami terlalu polos untuk menerima kenyataan tersebut.
Pada awalnya kami disuntikkan semacam cairan yang tidak tahu apa kegunaannya. Setiap hari kami diberikan obat guna merangsang sel-sel kami yang diperbarui oleh cairan tersebut. Dampaknya, otak kami mengalami 100 kali perkembangan IQ dengan pesat, otot-otot kami juga mengalami perkembangan yang menakjubkan. Akan tetapi, perkembangan-perkembangan tersebut memiliki dampak yang mengejutkan juga tentunya. Sebagian anak yang tak tahan efek samping tersebut akhirnya meninggal karena kondisi fisik mereka yang tidak siap menerima perkembangan tersebut. Ada juga yang menjadi gila dan akhirnya membunuh temannya dan bahkan membunuh dirinya sendiri. Tapi tidak untuk kami bertiga. Efek samping tersebut berbeda-beda kepada kami bertiga. IQ yang kumiliki sama sekali tidak ada perkembangan yang pesat. Akan tetapi, otot-otot serta tulangku menguat secara menakjubkan sehingga membuatku bisa mengangkat berat dengan minimal 500 kg dan menghancurkan gedung dengan sekali pukul. Daniel kehilangan hati nuraninya akibat dari IQnya yang sudah berkembang melewati batas orang awam pada umumnya sehingga dia bertindak sesuai dengan apa yang ada pada akalnya bukan pada hati nuraninya. Hanya adiknya lah yang aku tidak ketahui kemampuannya. Dia diletakkan di ruang khusus tanpa ada maksud yang jelas.
Suatu saat, Daniel terpikir ingin melarikan diri dari rumah ini karena aturan yang sangat ketat dan tanpa rasa manusiawi. Aku pun setuju dengan usulannya. Sehingga kami memulai upaya melarikan diri. Dengan cara meledakkan sumber daya di ruang utama, seluruh orang di rumah itu pun panik. Banyak anak-anak hasil percobaan mengikuti kami sehingga kami beramai-ramai dapat keluar dari rumah tersebut. Daniel pun terdiam sejenak, dia mengajakku mencari adiknya. Setelah berkeliling mencari-cari adiknya, kami pun menemukan adiknya. Adiknya terlihat lemah. Melihat keadaan adiknya itu, Daniel pun bertambah emosi dan akhirnya menangis. Melihat peristiwa tersebut. Saat itu juga aku sadar. Sepertinya, adiknya lah yang dapat mengeluarkan hati nurani kakaknya tersebut. Akan tetapi semuanya terlambat. Upaya kami menyelamatkan adiknya pun sia-sia. Adiknya masih tertinggal di dalam ruangan tersebut. Bangunan pun mulai perlahan-lahan rubuh di depan kami sehingga memaksa kami untuk keluar dari dalam rumah tersebut.
Daniel hanya meratapi rumah tersebut. Seandainya dia masih mempunyai hati nurani, mungkin dia akan menangis sejadi-jadinya waktu itu karena melihat seseorang yang dicintainya tak dapat ia selamatkan. Jack! Dan kalian semua yang telah berhasil selamat dari neraka!, aku adalah seorang Lucifer yang akan menghancurkan dunia ini!. siapa yang ikut denganku akan aku tawarkan kebebasan yang sebenarnya!.. kata-kata itulah yang selalu kuingat dari mulutnya. Seseorang yang dahulunya kukenal sebagai seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya, berubah menjadi seseorang berdarah dingin yang siap menghancurkan apapun yang menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"I AM PSYCOPATH?" 1
HorrorPerhatian : Sangat disarankan untuk anak-anak dibawah umur 18 tahun untuk tidak membaca cerita ini (mengandung Bahasa kasar, kekerasan, dan memuat materi dewasa, dan muatan materi terlarang lainnya). patuhilah peringatan demi kenyamanan kalian dalam...