Part 14

54 1 0
                                    

Pagi yang suram. Hujan lebat sudah mengguyur dari jam 4 pagi tadi. Hujan ini juga membuatku mager ke kantor. Berhubung hari masih hujan, aku bisa bolos hari ini. ku ambil Hp yang terletak disebelah komputerku untuk menghubungi Michael agar membuat alasan agar aku bisa membolos. Kenapa bukan bang jay atau pak jon? Karena watak mereka sama, mereka akan melakukan segala cara agar dapat membuatku masuk kantor. Jadi Michael lah yang bisa diandalkan untuk saat ini.

Michael, hari ini abang nggak bisa masuk karena nggak enak badan. Tolong izinkan ya.

Selang beberapa menit kemudian Michael membalas.

maaf bang, tapi kali ini aku nggak bisa ngizinin. Aku nggak enak ngomongnya sama pak jon, tapi terjadi lagi kasus orang hilang jadi seluruh kasus kantor sibuk. Aku udah tanya ke pak jon bahwa korbannya adalah orang yang kakak kenal. Jadi berkasnya akan aku kirim ke email abang. Tadi abang jay udah disuruh pak jon untuk duluan ke TKP. Semoga abang cepat sembuh ya.

Orang terdekat?, tapi siapa? fikirku dalam hati. Perutku sudah berbunyi dari tadi. Kalau saja hari tidak hujan, mungkin aku sudah di kedai Sammy tadi. Tapi apa boleh buat, give one take one, begitulah kata-kata yang pas. Kebetulan masih ada mie di dalam lemari sehingga aku masih bisa bertahan setidaknya sampai malam nanti. Mengapa tidak sekalian saja aku ajak Mika makan malam. Aku sudah jarang tidak mengajaknya makan malam walaupun makan-makanan di restorannya sendiri sih.

Mie yang sudah kumasak pun jadi. Walaupun sekedar mie instan, rasanya cukup enak di lidah. Bagaimana bisa orang membuat makanan cepat saji seperti ini. terdengar bunyi email masuk dari komputerku. Segera saja kulihat komputerku. Memang ada email masuk dari Michael. Kulihat berkasnya satu persatu. Dan akhirnya membuatku terkejut. Orang hilang tersebut adalah Mika. Bagaimana bisa ini terjadi. Aku pun segera berpakaian rapi dan bergegas ke kedai tak perduli walaupun hari masih hujan lebat. Kulihat ada taksi diluar sehingga aku berlari mengejar taksi tersebut. Kedai Sammy pak. Supir taksi tersebut segera tancap gas melihat ekspresiku.

"I AM PSYCOPATH?" 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang