nona shina, saya David Abraham, seorang detektif. Bisa saya bicara dengan anda?. Tanyaku kepada shina. Dari yang kulihat dia mungkin keturunan orang jepang. Nama Chiquita mungkin ia dapat dari orang tua yang salah satunya mungkin berkewarganegaraan meksiko. Mungkin dia juga baru datang kekota ini karena melihat gaya pakaiannya yang sangat terlihat jarang disini. Rambutnya pendek, dari bekas potongan yang masih baru mungkin dia baru potong rambut kemarin. Dia juga sepertinya baru belajar bagaimana caranya berdandan, terlihat dari lipsticknya yang sedikit ada bekas di ujung bibir sebelah kiri. ya bisa pak detektif. Jawabnya singkat. bisa anda perkenalkan diri dahulu nona shina serta keperluan anda kesini.. nama saya Chiquita Shina pak detektif. Saya berumur 20 tahun. Orang tua saya sudah bercerai. Ayah saya di meksiko sedangkan ibu saya di Kyoto. Saya ke kota ini untuk mencari pekerjaan dan memulai hidup baru karena saya muak dengan kondisi orang tua saya.. oh begitu. Sudah berapa hari anda disini nona shina?. saya udah lama tinggal disini pak detektif karena saya sedang kuliah. Saya tinggal di Apartemen Calibri. Karena persediaan uang yang saya bawa hampir menipis, saya akhirnya mencari pekerjaan. Kebetulan waktu itu saya melihat brosur ini tertempel di dinding apartemen saya pak detektif. Jawab Shina sembari memberikan brosur kepadaku.
Di brosur tersebut terpampang foto Mika. Sesosok wanita yang sempat menghiasi hatiku. Sempat teringat berbagai kenangan yang telah kami habiskan bersama-sama sejak kecil. Hatiku kembali sedih ketika mengingat kembali kenangan-kenangan tersebut. Betapa berartinya seseorang disampingmu ketika seseorang tersebut hilang dari hadapanmu. Hatiku serasa sesak. Sesak yang menyakitkan batin. Aku kaget ketika tiba-tiba perempuan yang aku interogasi tadi memelukku. ada apa ini nona? Kenapa anda memeluk saya? tanyaku sembari melepas pelukannya. tidak ada apa-apa pak detektif. Tapi saya merasa, anda sangat sedih. Dari semua orang disini, raut wajah anda terlihat sedang berduka. Apa yang terjadi pak detektif? Ada yang bisa saya bantu?. Jawab shina sembari menawarkan batuan. ah nggak apa-apa. Saya hanya teringat dengan teman saya. Jawabku singkat. kalau bapak mau curhat, bapak bisa datang kerumah saya kok. Apartemen Calibri nomor 7. Disana saya tinggal. Dengan senang hati saya menyambut bapak. Jawabnya sembari tersenyum. Melihat senyumnya, aku teringat dengan Mika. Bagaimana bisa orang ini begitu mirip dengannya. oke lah kalau begitu..
Setelah berbincang dengan shina, pak jon menghampiriku. vid, kedai ini sekarang aku serahkan kepadamu. Untuk masalah surat kepemilikan atas bangunan serta hal lainnya kamu jangan khawatir. Dulu orang tua Mika pernah berpesan padaku agar kedai ini diserahkan padaku apabila terjadi apa-apa pada mereka dan Mika. Jadi sekarang kamu pindahlah kesini. Aku akan suruh Michael menyewa jasa pindahan yang akan memindahkan baran-barangmu disini. Kamu bisa kan?. Pinta pak jon. baiklah pak. Dengan senang hati saya lakukan.. maaf menyuruhmu dalam keadaan begini vid. Apabila kamu butuh bapak, kamu bisa telefon bapak. Kamu sudah bapak anggap seperti anak sendiri. Layaknya jay dan Michael. Jadi bersemangatlah.. mendengar tersebut aku kembali menangis. Walaupun aku sempat berfikir akan sendirian semenjak kehilangan Mika, tapi masih ada orang disekitarku yang mendampingi diriku menjalani hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
"I AM PSYCOPATH?" 1
HorrorPerhatian : Sangat disarankan untuk anak-anak dibawah umur 18 tahun untuk tidak membaca cerita ini (mengandung Bahasa kasar, kekerasan, dan memuat materi dewasa, dan muatan materi terlarang lainnya). patuhilah peringatan demi kenyamanan kalian dalam...