19

801 170 29
                                    

Happy reading

Tekan 🌟 sebelum membaca

.
.
.

-----oOo-----


Pemuda manis dan imut itu duduk diantara Sohyun dan Jihoon. Tak lupa Dongbi yang berada tepat di pangkuannya.

Berada di dekat Sohyun, Sungwon merasa dejavu. Tatapan itu masih sama, kedua tangannya dilipat diatas perut.

Sungwon menelan ludahnya kasar. Duduk didekat Sohyun membuat ia takut.

"Kau sudah bilang sama Jaemin?" tanya Jihoon. Pandangannya teralihkan memperhatikan tas ransel dan koper berisi penuh pakaiannya, serta beberapa mainan kesukaannya.

Sungwon menganggukkan kepalanya.

"Oppa, tidak bisakah aku tinggal saja di sana? Disini menakutkan." ucapnya sembari mempoutkan bibirnya dan mengerjap-ngejapkan matanya, layaknya seekor anjing minta di adopsi.

Jihoon menggelengkan kepalanya. "Tidak, untuk sementara tinggallah disini. Sohyun akan merawatmu."

"Lagian kenapa kau begitu takut padanya?"

Sungwon melirik Sohyun. Memperhatikan wajah cantik Sohyun. Pipi chubbynya layaknya bakpao membuat Sungwon ingin memakannya.

Ia terdiam. Lama-lama memandangi wajah Sohyun membuat Sungwon lupa akan ketakutannya pada gadis itu.

Pletak

"Aww!!"

Sungwon meringis kesakitan. Segera tangannya langsung menghelus kepala belakangnya yang baru saja dipukul sayang oleh kakaknya.

"Oppa!!" Sungwon merengek sebal. Sementara Jihoon diam dengan tatapan tajam seolah dia sedang mengamati mangsanya.

Jangan bilang Jihoon tidak melihat tatapan adiknya itu kepada Sohyun. Tatapan seolah memuja mahkluk tuhan yang paling indah ini.

"Jangan bermain mata dengan pacarku."

"Tsk, tapi tidak usah memukul kepalaku. Didalam sini terdapat mata pelajaran yang wajib di ingat dan nama-nama mantan pacarku disana. auh menjengkelkan sekali."

Jihoon hendak mengangkat tangannya. Memukul kepala adiknya untuk kedua kalinya. Namun saat pandangannya bertemu dengan manik coklat Sohyun, gadis itu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

Kwak Kwak

Dongbi melompat dari pangkuan Sungwon. Pupil matanya melebar, telinganya naik, ekornya dinaikkan dan kibaskan.

Kwak Kwak Kwak

"Sepertinya Dongbi senang kau tinggal disini." ujar Jihoon meraih Dongbi dan mengelusnya dengn lembut.

"Dia pasti tahu aku manusia baik."

"Baik mananya yang sampai membuat seseorang masuk ke rumah sakit?" Jihoon mendelik tidak suka. "Aku curiga itu pasti bukan pertama kalimu membuat orang masuk kerumah sakit."

Sungwon diam.

Pupilnya bergerak gelisah.

Ia pun bangkit dari duduknya, mendekati kopernya. "Ahh aku harus beres-beres."

The Demon || • P.jh K.sh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang